••
Happy Reading :)
Siang ini, Sean dan Jisoo pergi ke rumah sakit bersama untuk menjaga Jennie, karena Lim ada urusan mendadak di kantor, sedangkan Joy harus segera ke kampus untuk ikut ujian.
Ceklek!
Pintu terbuka menampilkan Lim yang sedang berpamitan kepada Jennie dengan mencium kening Jennie sebelum benar-benar pergi. Lim tersenyum melihat Sean dan Jisoo yang saling bergandengan tangan menuju ke arah mereka.
"Daddy pergi dulu, jika ada apa-apa dengan mommy kamu segera hubungi Daddy" Lim yang menepuk-nepuk pundak Sean sambil tersenyum dan di balas senyum juga sama Sean.
"Ne dad, hati-hati di jalan juga" Sean yang memeluk Lim, Lim juga tersenyum ke arah Jisoo dan tidak lama Lim pun pergi dari ruangan itu.
"Aunty Jen keadaannya gimana sekarang?" Tanya Jisoo selepas melepaskan pelukannya.
"Sedikit nyeri di bagian perut sayang, kamu gimana sekarang, sehat?" Jennie yang mengelus pipi Jisoo. Jisoo hanya mengangguk sambil tersenyum.
"Mommy sudah makan?" Tanya Sean yang sedari tadi ada di samping Jisoo.
"Mommy sudah makan sayang, sekarang mommy mengantuk, boleh mommy tidur dulu?" Jennie yang menatap Sean dan Jisoo. Sean dan Jisoo pun mengangguk, kemudian Sean membantu Jennie untuk memperbaiki posisi tidurnya. Setelah terasa nyaman untuk sang mommy, Sean menggenggam tangan Jisoo untuk duduk di sofa.
"Mau buah?" Tawar Sean ketika mereka sudah duduk di sofa. Jisoo menggeleng sambil menguap, Sean yang melihat itu tersenyum karena kekasihnya ini sangat menggemaskan setiap harinya.
"Ngantuk ya?" Tanya Sean yang merapikan rambut Jisoo, Jisoo hanya mengangguk karena tidak bisa menahan matanya yang hampir tertutup.
Sean pun memegang kepala Jisoo pelan untuk di bawanya tidur di atas pahanya. Kini posisi Jisoo sudah tertidur menyamping menghadap perut sixpack Sean untuk di peluk. Tangan Sean pun tidak berhenti membelai rambut Jisoo dengan sangat lembut hingga berhasil membuat Jisoo tidur dengan sangat cepat.
Melihat Jisoo sudah tertidur, Sean pun ikut menyandarkan kepalanya ke sandaran sofa sambil sedikit menatap langit-langit kamar pasien itu dan ikut memejamkan matanya. Mereka bertiga pun tidur dengan nyenyak di siang hari dengan cuaca di luar sana yang begitu panas.
Tidur nyenyak Sean terganggu di saat namanya di panggil dengan suara rintihan kesakitan. Sean langsung mengerjapkan matanya berkali-kali untuk menyesuaikan cahaya yang masuk. Sean pun melirik ke Jennie yang sedang memegang perutnya sambil menangis kesakitan.
"Mom!" Sean sedikit teriak karena melihat sang mommy yang menangis dengan wajah yang berkeringat. Jisoo yang kaget itupun langsung duduk dari tidurnya sambil mata yang masih berusaha untuk di buka.
Karena kepala Jisoo sudah tidak ada di pangkuannya, maka Sean segera berlari ke arah Jennie. Jisoo yang melihat Sean terburu-buru dengan tatapan sayunya itupun langsung melotot dan melompat dari sofa karena melihat Jennie kesakitan.
Dengan sigap, Jisoo langsung menekan tombol darurat untuk meminta bantuan perawat.
"S-sakit Rosie, hiks..." Jennie yang memegang kuat lengan Sean untuk menyalurkan rasa sakitnya.
"Tahan sakitnya dulu ya mom, perawat segera datang kesini" Sean yang mencium kening Jennie terus menerus untuk menghilangkan rasa sakit yang mommy-nya rasakan.
Jisoo juga melap keringat Jennie yang membasahi wajahnya. Jennie terus mengeluarkan air matanya karena sakit yang ia rasakan. Tidak begitu lama dokter dan juga perawat datang untuk melihat keadaan Jennie sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUB UTARA [CHAESOO]
FantasíaSeorang namja yang sangat dingin, tapi tidak pada saat ia bersama mommy-nya. Namun selama ia hidup ia juga baru bertemu dengan cewek random dan aneh yang dapat mengubah sikap dinginnya itu. • • ⚠️ Cerita dengan imajinasi sendiri! Maaf jika ceritanya...