Part 29

1K 97 9
                                    


Happy Reading :)

"Brengsek!"

Sean langsung mencengkram kuat leher Suho dan membantingnya ke dinding. Suho yang baru ingin mencium bibir Jisoo itu batal lantaran pergerakan Sean yang tiba-tiba masuk lalu memukulnya.

Tanpa kata maaf, Sean langsung memukul kepala belakang Suho dengan sangat keras hingga membuat Suho pingsan. Jisoo dengan nafas yang memburu ingin sekali melepaskan sisa kain yang menutupi tubuhnya itu, tapi dengan cepat Sean menahan tangannya.

"Jangan oke" Sean langsung membuka selimut lalu menutup badan Jisoo. Jisoo yang sudah kepanasan itu tambah panas karena selimut tebal yang Sean pakaikan.

"Panas" gumam Jisoo yang tidak membuka matanya sama sekali.

Sean langsung menuju ke sebuah lemari pakaian yang ia perkirakan itu lemari pakaian Suho. Ia mengambil kemeja hitam lalu pergi kearah Jisoo, Jisoo tampak membuka selimutnya kembali karena panas, dengan cepat Sean langsung membuat Jisoo terduduk.

"Jisoo, kau dengar aku kan?" Ucap Sean yang langsung memakaikan kemeja itu ke Jisoo. Kemeja itu kelihatan sangat besar di tubuh Jisoo jadi tidak masalah harus mencarikan Jisoo celana lagi.

"Panas" lagi dan lagi hanya kata panas yang keluar. Jisoo yang sudah tidak tahan itupun langsung mencium bibir tebal milik Sean dan melumatnya. Sean terdiam merasakan bibir hati milik Jisoo itu yang menempel di bibirnya, tidak berniat membalas ciuman Jisoo, Sean malah menghentikan aksi Jisoo itu.

"Ayo" ucap Sean yang ingin menggendong Jisoo ala bridal style, tapi Jisoo menolak. Jisoo malahan merentangkan kedua tangannya untuk di gendong ala koala. Sean hanya menghela nafas kasar, biar bagaimanapun Jisoo ini tidak sadar dengan kelakuannya.

Akhirnya Sean menggendong Jisoo ala koala, dengan sigap Jisoo mengalungkan tangannya ke leher Sean dan menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Sean. Karena obatnya masih bekerja, Jisoo malah menggigit leher Sean hingga merah.

"Hey, jangan di gigit Jisoo" ucap Sean memegang kepala Jisoo dengan salah satu tangannya.

Jisoo yang sudah membuka matanya sedikit lebih lebar. Jisoo pun nampak heran dengan wajah Sean, dengan tatapan sayu Jisoo mengusap wajah Sean. "Wajahmu kenapa?" Tanya Jisoo pelan kesadarannya pun masih melayang, Sean hanya tersenyum melihat wajah Jisoo yang begitu menggemaskan.

"Bukan apa-apa, sekarang kita pulang" jawab Sean yang langsung melangkah keluar. Jisoo hanya membenamkan wajahnya di ceruk leher Sean lebih dalam.

"Kau mau membantuku kan?" Tanya Jisoo yang antara sadar dan tidak sadar itu.

"Aku akan membantumu, tapi dengan cara yang baik, oke" ucap Sean yang menyusuri tangga, dimana Eunwoo dan teman-teman Eunwoo itu sudah mengikat para penjahat termasuk Hanbin.

"Chaeng?" Ucap Eunwoo yang melihat Sean menggendong Jisoo, tampak bingung maka Sean menjelaskannya. Eunwoo pun paham kenapa Sean berada di sini sekarang.

"Penjahat utamanya ada di atas" ucap Sean menatap Eunwoo, Eunwoo pun menyuruh salah satu temannya untuk menyeret Suho ke bawah.

"Jadi kau mau bawa dia kemana?" Tanya Eunwoo yang melihat Sean berada di depan Hanbin.

"Pulang" jawab Sean singkat dan masih menatap Hanbin dengan tajam. "Nu, Boleh aku minta tolong?" Tanya Sean menatap Eunwoo.

KUTUB UTARA [CHAESOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang