Part 24

847 81 3
                                    


Happy Reading


"Kau benar Sean, mommy mu memang mirip dengan hantu" ucap Jihyo yang memasuki kamar Jisoo bersama Nayeon.

Mata Jennie melotot tajam kearah Jihyo, seolah tatapan itu ingin membunuhnya. Jihyo pun menelan saliva kasar melihat tatapan itu, sedangkan yang lain menahan tawanya apalagi Irene dan Nayeon yang sudah mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.

Belum sampai kearah kasur Jisoo, Jihyo malah membalik badannya kembali menuju pintu dan...

"AKU TIDAK BERMAKSUD BEGITU JEN!!" Ucap Jihyo sambil berlari dengan teriakan yang menggema di mansion Irene, begitupun Jennie yang langsung mengejar Jihyo tanpa bersuara.

"Hahaha..." Ketawa Irene dan Nayeon barengan. "Temanmu itu selalu saja mencari masalah dengan kucing betina" ucap Irene kepada Nayeon sehabis tertawa. Sedangkan yang lain ada yang ikut tertawa dan ada yang meneguk Saliva-nya dengan kasar. Siapa lagi jika bukan Seulgi dan Lim yang sedikit takut melihat Jennie.

"Baiklah aunty, kalau begitu Sean pamit pulang" ucap Sean sedikit membungkuk kearah Irene.

"Ne Sean, hati-hati di jalan" ucap Irene menepuk bahu Sean.

"Bagaimana dengan jaket mu oppa?" ucap Jisoo yang membuat Sean kembali berbalik menatapnya. Jisoo ingin bangkit untuk mengganti baju dan ingin mengembalikan jaket sean, namun hal itu di tahan oleh Sean.

"Tidak perlu, nanti saja kau kembalikan" ucap Sean yang memegang bahu Jisoo. "Kalau perlu kau ambil saja, tidak usah memulangkannya" ucap Sean masih menatap Jisoo.

"Ambillah, aku pun tidak ingin memakainya" ucap Jisoo yang kembali ingin beranjak dari kasurnya. Hal itu tidak lepas dari pandangan banyak orang yang ada di sana.

Sean pun memegang kedua bahu Jisoo dan menyuruhnya untuk tetap di tempatnya saja. Jisoo hanya pasrah dan mengangguk paham dengan perlakuan sean. Sean pun ingin kembali melangkah keluar kamar, namun Jennie tiba-tiba masuk dan...

"Lim ayo kita pulang" ucap Jennie dengan kesal sambil menarik tangan Lim yang tidak sakit untuk keluar dari kamar Jisoo. "Eonni aku pamit dulu sama Lim" lanjutnya tanpa berhenti melangkah dan tetap menarik Lim untuk pulang.

Semua orang mengerutkan keningnya melihat Jennie dan Lim, begitupun Jihyo yang baru lagi memasuki kamar Jisoo dengan mengelus-elus telinganya. Sean hanya menatap datar pintu kamar yang dilalui Jennie dan Lim, sedangkan Joy menunjuk dirinya sendiri sambil nganga karena tidak habis pikir dengan Lim yang melupakan dirinya.

Sean kembali melangkah namun lagi-lagi langkahnya terhenti, itu membuat Sean semakin kesal dan kembali dengan raut wajah yang dingin.

"Oppa, boleh aku ikut denganmu? Karena Daddy sudah pergi bersama aunty Jennie" ucap Joy lirih dan menunduk karena ia masih sedikit takut dengan Sean yang sempat berbicara dingin dan penuh penekanan saat ia meminta tolong tadi.

"Ayo" jawabnya singkat lalu berlalu pergi.

"Aku pamit Chu, aunty, dan yang lain. Permisi" ucap Joy yang buru-buru mengejar Sean.

"Kalau begitu kami juga pamit aunty" ucap Wendy yang membungkuk.

"Ne, makasih sudah membantu Jisoo" ucap Irene.

"Sama-sama aunty" jawab SinB dan di anggukan kepala sama Chanyeol dan wendy, kemudian dia berlalu pergi.

"Ada apa Jen? Kenapa buru-buru, hm?" Tanya Lim sambil menyetir dan sekali-kali melihat Jennie di samping.

KUTUB UTARA [CHAESOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang