Part 14

744 76 2
                                    


Happy Reading :)


Flashback!

Jeju - Korea Selatan~

Pagi yang sangat cerah menerangi sepanjang kota Seoul. Gedung-gedung pencakar langit kini sudah kembali di datangi oleh para pekerjanya. Kendaraan yang juga mulai macet menambah nuansa tersendiri untuk pagi yang cerah ini. Kicauan burung bagaikan alunan musik yang merdu di pagi hari.

Kesibukan masing-masing bukan hanya terjadi di luaran sana untuk menikmati indahnya kota Seoul ini. Melainkan di sebuah mansion mewah juga terdapat seseorang yang sibuk dengan kesibukannya sendiri.

Kini dimeja makan yang besar terdapat tiga orang yang sedang menyantap sarapan paginya. Namun tiba-tiba...

Huek!

Wanita itu memegang mulut dan juga perutnya yang terasa nyeri. Karena gejala mual kembali terjadi, wanita itupun dengan cepat berlari ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya.

Kedua orang yang masih di meja makan itupun menghentikan sarapannya dan saling bertatapan, karena ini sudah beberapa hari anaknya muntah namun tidak keliatan sakit kecuali, sedikit pucat saja.

Penasaran dengan kondisi sang anak, kedua orang itupun bangkit dari duduknya dan menyusul sang putri ke kamar mandi.

"Kau tidak apa Jen?" Tanya wanita yang menghampiri Jennie.

"Aku baik-baik saja eomma" ucap Jennie dengan mood yang kurang baik dan melap mulutnya dengan tisu.

"Sebenarnya ada apa Jen? Kenapa belakangan ini kau sering muntah? Apa kau sakit? Jika begitu ayo kita ke dokter sayang" ucap pria yang ikut masuk kamar mandi.

"Tidak usah appa, Jennie baik-baik saja" ucap Jennie tersenyum. "Mungkin ini masuk angin saja" lanjutnya.

"Ini sudah seminggu kamu muntah-muntah Jen. Jika itu hanya masuk angin, masa bisa selama itu" ucap eomma Tiffany khawatir.

Jennie pun hanya menunduk ketakutan, ia tak tau harus bicara
apa. Sebenarnya Jennie juga belum cek untuk hasilnya, karena bagaimanapun dia ini masih remaja, tidak mungkin dia bisa membeli alat itu karena masih dibawah umur. Tapi jika kerumah sakit, Jennie takut dengan orang tuanya jika mereka langsung mendengarkan hal itu. Lalu bagaimana ini.

"Tidak ada yang perlu dikhawatirkan eomma, aku baik-baik saja" ucap Jennie dengan gummy smilenya.

Tiffany dan Kim Soo-hyun pun hanya mengangguk menuruti keinginan putrinya kali ini. Walaupun mereka khawatir, mereka tetap menuruti keinginan putrinya karena Jennie anak satu-satu mereka jadi, ia sangat di sayang dan dimanjakan apapun itu.

"Park Hanbin!" Ucap Jennie berteriak memasuki gerbang sekolah.

"Wae?" Tanya Hanbin, namun tidak
di jawab oleh Jennie melainkan tangannya di tarik menuju halaman belakang sekolah yang sangat sepi.

"Kau kenapa Jen? Ada apa kau menarikku kesini?" Tanya Hanbin kesal karena perlakuan Jennie.

"Kau tanya ada apa? Kau tau perbuatan busukmu itu kemarin-kemarin, apa kau lupa dengan itu. Aku sudah mengatakan kepada mu jangan pernah menyentuh ku! Bagaimana bisa jika aku hamil?" Ucap Jennie dengan emosi lalu memelankan ucapannya di akhir.

KUTUB UTARA [CHAESOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang