Part 27

908 82 2
                                    


Happy Reading :)


Pagi hari tentu adalah hal yang paling sibuk dilakukan oleh setiap orang. Mulai dari beres-beres rumah, pergi sekolah atau kuliah, berangkat kerja, itu adalah hal yang paling ribet sedunia, kecuali hari weekend.

Seorang yeoja tampak tergesa-gesa menuruni anak tangga padahal ada yang lebih mudah yaitu menggunakan lift. Jika ada yang susah kenapa harus yang mudah, bukan begitu?

"Sean oppa dimana bi?" Tanya Joy yang sudah duduk di meja makan sambil meminum susu. Sedikit pengetahuan Joy dan Lim kini tinggal di rumah Jennie karena permintaan Jennie dan Sean.

"Tuan muda belum turun non" jawab bibi Lee kepala pelayan di mansion Jennie. Joy hanya mengangguk paham, tidak lama pintu lift terbuka dan menampilkan Sean dengan setelan blazer hitam seperti seorang kantoran.

"Oppa masuk kerja?" Tanya Joy yang menatap Sean dari terbukanya pintu lift hingga Sean duduk di depannya.

"Ne Joy-ssi, oppa harus menggantikan rapat mommy hari ini" jawab Sean yang memakan roti selai coklatnya itu. "Kamu mau kemana? Kuliah?" Tanya Sean yang melihat Joy sangat rapi di pagi ini.

"Tidak oppa, aku mau bertemu..." Ucap Joy yang sengaja menggantung ucapannya untuk melihat wajah Sean yang sedang menunggu.

"Bertemu siapa?" Tanya Sean mengerutkan keningnya sambil melap mulutnya dengan tisu.

"Wendy oppa" jawab Joy yang sudah beranjak. Sean tersenyum jahil menatap Joy yang sudah berdiri.

"Mau kencan ya?" Tunjuk Sean dengan menggoda Joy. Joy membelalakkan matanya, tanpa aba-aba Joy langsung memutari meja dengan langkah yang cepat untuk memukul Sean. Sean hanya tertawa dan langsung memeluk Joy yang sudah berstatus sebagai adiknya itu.

"Oppaa~" rengek Joy yang ikut memeluk dan menyembunyikan wajahnya di dada Sean.

"Mianhae adik oppa yang cantik, itu tadi hanya bercanda" ucap Sean melepaskan pelukannya sambil mengacak-acak rambut Joy dengan gemas.

"Kalau gitu Joy pamit ya, bye" ucap Joy yang langsung mengambil tas selempangnya yang terletak di kursi sambil melambaikan tangan. Sean hanya tersenyum melihat adiknya itu, lalu ia pun menyusul keluar rumah untuk pergi ke kantor.

Dilain tempat di sebuah minimarket seorang wanita cantik sedang berbelanja cemilan, karena hari ini dia masuk siang untuk kuliah. Maka dari itu ia membeli cemilan untuk menemani pagi harinya ini dengan menonton Netflix.

"Oke semuanya sudah, tinggal di bayar" gumamnya yang mendorong troli ke kasir.

Dua bungkus kantong plastik besar ia genggam keluar dari minimarket untuk pergi ke parkiran dimana mobilnya berada. Ia pun membuka pintu belakang mobil untuk menyimpan belanjaannya itu. Setelah selesai, ia pergi kearah pintu yang dimana setir mobil terletak, belum sempat membuka pintu mobilnya, tiba-tiba tubuhnya sudah tidak berdaya.

Menikmati jalanan yang panjang di pagi hari memang memiliki suasana yang berbeda, keindahan dan kicauan burung menjadi hal yang paling menyenangkan untuk menikmati waktu pagi.

"Jisoo" gumam Sean yang melihat Jisoo di bawa masuk ke dalam mobil berwarna hitam.

Mobil yang membawa Jisoo itu langsung menancapkan gas. Sean yang sedikit loading dengan apa yang ia lihat pun langsung bergegas mengejar. Karena masih sekitar jam 7 pagi, maka dari itu jalanan Seoul sangat macet dikarenakan orang-orang yang bersiap pergi bekerja.

KUTUB UTARA [CHAESOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang