••
Happy reading :)
Di depan televisi terdapat seorang anak muda yang lagi tidur diatas sofa beralaskan paha wanita yang menjadi tumpuan kepalanya sambil menatap layar televisi. Sedangkan sang wanita itu memainkan handphonenya untuk memeriksa email yang dimana berkas-berkas kantor dikirim melalui itu.
"Rosie, b-bolehkah mommy meminta t-tolong?" Tanya wanita itu sedikit ragu.
Rosie segera mendudukkan dirinya dari berbaring tadi sambil menoleh kearah kiri untuk menatap wanita yang sedang berbicara.
"Tentu saja, jika mommy yang meminta, apapun itu aku akan mengusahakan nya yang penting untuk mommy ku tersayang" jawabnya kemudian memberi pelukan untuk sang mommy.
"Mommy hanya ingin meminta
kamu menghadiri meeting mommy dengan aunty Irene di perusahaan besok dan klien yang juga ikut meeting bersama kalian nanti" ucap Jennie lembut."Hanya itu?" Tanya Rosie kembali.
"Ya, hanya itu" jawab Jennie
"Baiklah, jika ada yang lain sampaikan saja sama Rosie. Rosie pasti akan menyetujuinya langsung jika itu untuk mommy. Tapi, ingat! tidak semuanya" ucap Rosie dengan menekan kata-kata terakhirnya.
Cup!!
"Makasih sayang, mommy jadi makin sayang dengan kamu" ucap Jennie setelah mencium pipi kiri Rosie.
•
•
•
•
"Kau benar-benar kurang ajar Joy kenapa kamu bisa berbicara seperti itu kepadaku! Sekali lagi aku peringatkan ya bahwa aku tidak sedang berkencan dengan JIMIN!" Ucap Hyeri kepada Joy dengan tatapan tajamnya dan menekan nama Jimin di akhir ucapannya.
"Itu karena aku terus melihatmu dengan Jimin eonni jadi, kupikir kau memang sedang berkencan" ucapnya santai di balik punggung Jisoo.
"Yak! Apakah jika setiap orang dekat denganku itu artinya aku berkencan huh!?" Ucap Hyeri yang kembali sedikit meninggi.
"Aku membetulkan sedikit ucapan Joy, Hyeri eonni. Karena antara kedua orang yang berlawanan jenis tidak mungkin, tidak menyimpan rasa di salah satunya. Jika itu bukan dirimu bisa saja Jimin kan yang sedang berusaha dekat dengan mu" jawab Bona santai.
"Ya, itu betul eon mungkin saja dia masih ragu mengajakmu berkencan maka dari itu dia hanya berbasa-basi mengajamu kerja tugaslah, ke perpuslah, iya kan" ucap Tzuyu mengangguk membetulkan ucapan Bona.
"Aku rasa juga begitu" ucap Jisoo sambil menghabiskan chikin nya.
"Yak! Kalian sama saja, aku ingin pulang saja kalau begitu"
"Kau tak ada kelas eonni?" Tanya Jisoo sedikit heran.
"Tidak ada" jawabnya singkat berlalu pergi.
"Hah~ selamat walau jantung masih berdetak" ucap Joy menghela nafas.
"Kau ingin mati?" Tanya Tzuyu datar.
"Jika tidak berdetak tempatmu bukan disini Joy" ucap Bona tak kalah datar.
"Lalu dimana?" Tanya Joy pura-pura bingung.
"Dikuburan gila, dasar manusia aneh bercandaan kamu Joy sangat-sangat datar" ucap Jisoo dengan tatapan tajamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KUTUB UTARA [CHAESOO]
FantasíaSeorang namja yang sangat dingin, tapi tidak pada saat ia bersama mommy-nya. Namun selama ia hidup ia juga baru bertemu dengan cewek random dan aneh yang dapat mengubah sikap dinginnya itu. • • ⚠️ Cerita dengan imajinasi sendiri! Maaf jika ceritanya...