Part 32

1K 88 6
                                    


Happy Reading :)

"Bi, Sean oppa dimana?" Tanya Jisoo yang menghampiri bibi Lee di dapur mansion Jennie.

"Eh, nona Jisoo. Tuan mudanya ada di kamar non, tadi bibi lihat wajahnya sedikit pucat pulang dari rumah sakit" jawab bibi Lee yang membuat Jisoo kaget.

"Boleh tidak bi, Jisoo ke kamar Sean oppa?" Tanya Jisoo dengan pelan, bibi Lee mengangguk.

"Boleh, non Jisoo mau di antar ke kamar tuan muda?" Tawar bibi Lee.

"Aku belum pernah ke kamarnya bi, jadi memang harus diantar" jawab Jisoo dengan tersenyum dan di balas senyum juga sama bibi Lee. "Sean oppa sudah makan bi?" Tanya Jisoo yang melihat bibi Lee mencuci tangannya.

"Belum non, ini juga baru mau di antar sekalian naik keatas bareng nona Jisoo" jawab bibi Lee yang memegang baki berisi makanan.

"Biar Jisoo saja bi, bibi lanjut masak saja. Yang lain bisa nganter Jisoo ke kamar Sean oppa" ucap Jisoo yang mendapatkan anggukan dari bibi Lee.

Jisoo pun membawa baki makanan itu berjalan menuju lantai atas di temani salah satu pelayan. Begitu sudah sampai di depan kamar Sean, Jisoo meminta pelayan itu untuk membuka pintu kamar Sean. Setelah terbuka Jisoo masuk dan pelayan itu kembali bekerja.

Jisoo menyimpan baki itu di atas nakas dan membiarkan pintu kamar sedikit terbuka. Jisoo melihat wajah pucat Sean yang tertidur, memegang keningnya untuk memeriksa suhu badan Sean dan ternyata Sean beneran demam.

Duduk di pinggiran kasur tepat sejajar dengan kepala Sean yang tidur. Jisoo mengusap kepala itu dengan lembut dan sayang sambil tersenyum kecil. Bukan hanya kepala yang di usap, Jisoo bahkan memberi ciuman di kening Sean.

"Sayang~" masih sambil mengelus rambut Sean dengan lembut sambil membangunkannya dengan pelan.

"Sayang, bangun dulu yuk. Makan baru minum obat agar bisa kembali ke rumah sakit" ucap Jisoo yang kini mengelus-elus pipi kiri Sean.

Cup!

"Ayo bangun sayang~" Jisoo mencium pipi itu sambil menepuk-nepuk pipi kanan Sean, Sean hanya menggeliat kecil mendapat perlakuan Jisoo yang membangunkannya.

Bukannya bangun Sean malah menghadap ke arah Jisoo sambil memeluk pinggangnya dan menyembunyikan wajahnya di perut rata Jisoo. Jisoo hanya meneguk Saliva kasar karena deru nafas Sean yang berhembus tepat di perutnya, Jisoo bisa merasakannya karena dia hanya memakai crop top yang memperlihatkan perutnya.

"S-sayang bangun dulu kenapa sih" ucapnya sambil mendorong kepala Sean pelan. Sean yang di dorong itupun kembali dengan posisi terlentang dan tersenyum menatap Jisoo.

Sean bangun dari tidurnya dan bersandar di headboard kasur. Ia sedikit memajukan wajahnya kearah Jisoo untuk mengecup bibir hati itu singkat.

"Pagi sayang" ucap Sean yang kembali memejamkan matanya dengan bersandar. Jisoo yang melihat itupun mengatur nafasnya karena kelakuan Sean, Jisoo bangkit untuk mengambil tisu di nakas sebelah kasur sana.

Membasahi tisu itu dengan sedikit air, Jisoo melap ujung mata Sean untuk membersihkan wajah bangun tidur itu. Sean hanya tersenyum menatap Jisoo, begitupun sebaliknya, Jisoo kembali tersenyum menatap Sean.

KUTUB UTARA [CHAESOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang