⚠️TYPOS⚠️
•
•
•Sudah lebih dari tiga jam, Maliq menghabiskan waktu di pusat kebugaran.
Dia datang ke sana bersama Abra yang sejak tadi memberi kode bahwa ada dua orang cewek yang menatap Maliq penuh minat.
Sebaliknya Maliq sedang tidak berselera menelanjangi wanita manapun. Dia sedang malas menghabiskan malam di kamar hotel.
Pria itu terus berlatih hingga membuat Abra menebak.
Apa yang membuat suasana hati Maliq terlihat tidak stabil hari ini?
Maliq menenggak botol airnya dan mengabaikan Abra yang terlihat tidak ingin melewatkan kesempatan untuk berkenalan dengan dua cewek cantik itu.
"Ambil bra, ambil." Maliq bersuara, disusul nafas yang terengah setelah melakukan pull up.
"Lo enggak join?"
Maliq tidak menyahut.
"Yik?"
"Enggak."
"Mau ke pondok."
"Gue pikir lo udah nolak buat ngajar?"
"Udah. Tapi lo liat ini." Maliq kemudian memperliha foto yang Baba kirim ke chat, di dalam potret itu Baba tengah bersiap memasukkan baju-baju Maliq ke dalam koper.
Abra ngabrut lalu menepuk bahu Maliq. "Gue temenin sendirian tu cewek dua?"
"Kenapa? Takut tepar?" Maliq mencemooh.
"Idih si najis. Besok gue pap."
Maliq mengibaskan tangan lalu melirik smartwatch. "Gue cabut sekarang."
Abra berdiri tegak lalu mencium tangan Maliq sebagaimana orang-orang memperlakukan Sayyid dengan santun. "Hati-hati ya bib."
Tapi dia sedang meledek bukan?
Untuk itu Maliq melemparnya dengan handuk.
"Assalamualaikum Yaa Habibana!!!" Abra berseru lalu terkekeh.
Maliq melempar jari tengah.
Setelah mandi dan keluar dari locker room, pria itu memakai tudung hoodie, kemudian melangkah melewati beberapa distro yang ada di department store.
Karena pusat kebugaran itu berada di salah satu department store terbesar di ibukota.
Sosoknya yang tinggi dan menarik secara visual menjadikan dia satu-satunya orang yang pantas diberikan atensi oleh mereka yang juga tengah menunggu pintu elevator itu terbuka.
Maliq menyumpal telinganya dengan airpod, beberapa kali merenggangkan urat leher karena pegal. Tapi aksinya itu bisa disebut sepele yang mendatangkan malapetaka.
Dia tampan. Apa lagi alasan yang membua cewek-cewek itu berbondong ikut masuk ke dalam elevator yang sama.
Mereka juga tidak protes saat aroma body cologne itu merebak di dalam ruangan berukuran dua kali satu tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
30:21
Romance"Dia diciptakan dari tulang rusukmu yang paling bengkok dan jika kamu sadar, Tuhan meletakkan tulang rusuk yang paling bengkok itu di dekat jantungmu."