⚠️TYPOS⚠️
•
•
•Maliq pulang terlambat.
Itu karena urusan pekerjaannya dengan Baba meliputi banyak hal hingga menyita banyak waktu.
Baba adalah seorang pengusaha yang mengepalai puluhan cabang pabrik produksi kain berkualitas tinggi dan memasoknya langsung ke berbagai negara.
Bisnis kain itu diwariskan secara turun temurun dan Baba merasa sudah waktunya Maliq untuk mengambil perannya dengan tetap.
Baba ingin membentuknya menjadi suami yang memenuhi tanggung jawab.
Situasinya sudah jauh berbeda, Baba tidak mau peran Maliq sebagai seorang suami cacat. Apalagi mendapatkan Azalia binti Umar sebagai menantu seolah mendapati tugas negara. Amanah dan tanggung jawab Maliq untuk Azalia begitu besar.
Baba akan memastikan Maliq memenuhi tugas itu dengan sempurna.
Itu pukul delapan malam setelah Maliq menunaikan sholat isya, menyempatkan diri mampir di sebuah mesjid setelah mengantarkan Baba pulang ke rumah.
Pria itu kembali ke dalam mobil dan melakukan panggilan telfon.
"Assalamualaikum."
Ah, kini Maliq menjadi bagian dari mereka yang melupakan penat seharian setelah mendengar suara istrinya.
"Waalaikumsalam..."
"Sayyid masih di mana?"
"Di jalan." Maliq memutar kemudi, meninggalkan area mesjid. "Mau pulang..."
"Masih jauh enggak?"
"Hmm... udah deket kok, Aza udah makan?"
"Belum. Nungguin suami Aza..."
"Enggak laper emangnya?"
"Enggak..."
"Kalau kerasa laper, boleh makan kok..."
"Enggak mau... nungguin suami Aza."
Maliq mengetukkan jemari di kemudi. "Berarti belum makan dari sore ni?"
"Heung!"
Sudah Maliq duga, itu pengalaman pertama baginya, untuk itu ketika sadar bahwa Azalia pasti berdedikasi menyempurnakan perannya sebagai istri, termasuk menunggunya makan malam, maka sejak tadi siang Maliq menolak tawaran makan bersama oleh kolega bisnisnya, bahkan beralasan tidak lapar saat mengantar Baba ke rumah makan tadi sore.
Maliq harus mengubah aturan, Azalia tidak boleh kelaparan hanya karena menunggunya selesai bekerja.
"Sayyid..."
"Hum..."
"Buat mandi, lebih suka Aza siapin air hangat atau air dingin aja?"
"Air dingin..."
"Oke... Aza siapin ya..."
"Baiknya... pinter..."
KAMU SEDANG MEMBACA
30:21
Romance"Dia diciptakan dari tulang rusukmu yang paling bengkok dan jika kamu sadar, Tuhan meletakkan tulang rusuk yang paling bengkok itu di dekat jantungmu."