Chapter 9

2.3K 524 711
                                    

⚠️TYPOS⚠️


Kolestrol Baba naik.

Maliq tidak menyalahkan Azalia karena membungkus tiga porsi nasi kabsah, sebab dia baik hati. Itu karena Baba tidak bisa menahan diri akibat terlalu bersemangat.

Alhasil Baba dilarikan ke IGD dan Maliq sudah menjaganya semalaman suntuk.

Setelah kembali dari mushola dan menunaikan sholat subuh, Maliq langsung mengurus kepindahan Baba ke kamar inap.

"Jidah sama siapa Yik?"

"Sama Ameh." Maliq menjawab singkat.

Baba merengut sambil memainkan jemari. Tahu kalau putranya badmood.

"Maafin Baba dong."

"Laa... jangan minta maaf sama Ayik."

"Nasi kabsahnya enak, Baba kalap."

"Hn."

"Ayiknya jangan jauh-jauh duduknya, kalau Baba tiba-tiba dicabut nyawa gimana?"

Kedua alis Maliq langsung bertaut, sambil menatap Baba intens.

Tidak suka. Hampir meledak-ledak.

Baba langsung ciut dan memunggunginya, kemudian memejamkan mata.

"Baba ini ngebet banget ninggalin Ayik sendirian apa Ba?"

"Bukan gitu..."

"Kalau enggak bandel, pasti enggak kontrol makan, akhirnya kolestrol tinggi, kayak gini ujung-ujungnya dirawat terus ngomong sembarangan—"

Maliq berhenti sebelum menjadi-jadi, kemudian berucap di dalam hati.

"Baba ngebet banget nyusul Umi? Terus Ayik ditinggal sendirian? Gitu?"

Baba berbalik lalu bangun dan balas menatap putranya. "Ini terakhir kalinya Baba kalap makan, Baba janji bakalan jaga kesehatan Baba. Bakalan jaga makannya Baba... jangan marah dong Ayiknya..."

Maliq melunak, bahunya kendur dan pandangannya menurun.

"Abis nasi kabsahnya enak banget..." Baba merengut.

"Baba istirahat."

"Ayik mau ke mana?"

"Cari minum."

Tidak. Padahal Maliq melangkah ke IGD dan meminta pertolongan tim medis karena pening di kepalanya mulai tidak bisa dikompromi.

Maliq menahannya sejak semalam.

"Tensinya tinggi, mas. Ini masnya juga dehidrasi."

Well, Maliq sudah menebaknya.

"Kami beri penanganan dan obat ya, masnya bisa istirahat di sini."

Maliq mengangguk dan berbaring di atas brankar, ia kemudian menelfon Ameh.

"Waalaikumsalam..."

30:21Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang