SH 3

39.2K 2K 43
                                    


Menuntut ilmu memang bisa kapan saja dan dimana saja
Namun baik dan adabnya jangan menundanya dan carilah tempat terbaik

{Abrisam Manaf Abdilah}























Hari hari Fatim dan Manaf lalui dengan rumah yg penuh kecanggungan, meskipun Fatim berkali kali mencoba mendekati suaminya namun Manaf seakan memberi kode untuk Fatim agar tak usah berjuang dalam rumah tangga ini

Setiap hari Fatim berusaha mencari dimana saja suaminya menyembunyikan semua hal tentang Navi, entah Kaligrafi, Foto, Surat harapan, dan beberapa barang seperti jilbab yg akan diberikan pada Navi namun belum tersampaikan

Jika sudah menemukan itu, Fatim akan langsung membakarnya dengan harapan suaminya akan lupa pada orang yg sudah dia anggap adik itu

Seperti sekarang, disaat suaminya tengah mengajar, Fatim yg sudah selesai lebih dulu akan pulang dan membuka buka kitab milik suaminya yg selalu tersimpan hal tentang Navi

Pencarian 1 jamnya berhasil mendapatkan 3 Foto Navi dan 1 Kaligrafi bertuliskan Navisha Zaujaty yg tertulis Arab

Meskipun sesak menerpa dadanya namun secepat itu Fatim langsung berdiri dan menuju dapur tuk membakar itu semua

Selesai membakar, Fatim kembali merapikan pakaiannya lalu kembali mengajar santri Salafy

Disana Fatim mengisi 2 jam pelajaran, Semua santri Salafi yg Fatim ajar itu perempuan

Selesai mengajar, Fatim memilih mampir dulu ke Market khusus santri yg ada di belakang Gedung sekolah Salafy

Fatim membeli beberapa roti dan jajanan disana dan ada Naura juga disana

"Mba Fatim nanti malem kata Umi disuruh kerumah mau makan bersama ulangtahun aku"

"Wah MasyaAllah selamat ulangtahun yah cantik, InsyaAllah nanti mba dan Mas dateng yah"

"Oke Mba"

*********

Tepat Adzan Ashar, Gus Manaf sudah ada dimasjid tuk menjadi imam Sholat disana, dan itu kesempatan Fatim tuk kembali mencari barang barang tentang Navi

Sebenarnya Fatim agak penasaran dengan koper diatas lemari kitab suaminya, kata suaminya tiu koper saat dia belajar di Madinah, isinya kosong

Namun tetap saja Fatim penasaran

Fatim mengambil kursi makan lalu mengambil koper itu perlahan, menaruhnya di meja makan

Dadanya kembali sesak melihat apa yg ada didalamnya

Fatim menutup mulutnya berusaha menahan tangisnya, isinya berbagai kalimat indah yg dirangkai hanya untuk Navisha

Setergila gila itu suaminya pada Navi, memang Navi itu Sangat istimewa, Putri ke 2 Gus Ahmad itu inceran banyak anak kyai

Secepat mungkin Fatim membakar kertas kertas berisi kalimat yg sangat manis itu bahkan harapan seorang Gus Manaf saat Navi dan Arash berpisah

Abu sisa bakarannya biasanya Fatim taruh didalam kaleng biskuit yg nanti dibuang di tong sampah

Namun saking banyaknya kertas kertas itu, Fatim sampai lupa jika waktu Jamaah Ashar itu sebentar, dan Suaminya sudah masuk kedalam rumahnya dan mencium bau bakaran

Segaris HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang