SH 28

31.3K 1.6K 9
                                    

Apa yang sudah digariskan untukmu pasti akan kamu temukkan

{Abrisam Manaf Abdilah}



















Malam harinya hingga pukul 23.40 menit Fatimah masih terjaga sementara suaminya sudah terlelap dengan posisi terlentang

Fatimah merasa pinggangnya sangat sakit dan pegal, kakinya pun terasa sangat pegal

Perlahan dia memilih duduk lalu bersandar di kepala ranjang dilapisi bantal

"Adek, mainnya besok lagi yah sayang, Abinya sudah tidur nak, tidur yah" ucap Fatimah pada anaknya yg masih bergerak saja dan juga semakin aktif

Manaf mengulet dan memiringkan badannya dengan tangan hendak memeluk pinggang Fatimah namun yg dia peluk malah kaki istrinya

Manaf pun membuka matanya dan melihat istrinya tengah mengusap usap perut besarnya

Dengan mengumpulkan semua kesadarannya, Manaf ikut duduk dan mengusap perut istrinya yg masih bergelombang saja padahal sudah malam

"Nak, tidur yah sayang, Ibunya ngantuk nak, mainnya besok lagi yah" ucap Mabaf diakhiri kecupannya diperut Fatimah

"Pinggang Fatimah pegal mas" keluh Fatimah sembari mengusap pinggangnya

Manaf langsung memposisikkan dirinya lalu mengusap usap pinggang istrinya, tak berani memijat karna dia takut salah ambil langkah

"Maaf yah sayang kalau dia merepotkan kamu" ucap Manaf

"Ndak sama sekali mas"

Fatimah dibantu Manaf kembali berbering dengan posisi menyamping berbantalkan paha Manaf

Manaf terus mengusap pinggang Fatimah sembari membacakan beberapa Sholawat agar istrinya terlelap, lupakan posisi tidur dirinya yg sembari duduk

10 menit Fatimah mencoba untuk memejamkan matanya namun entah mengapa perutnya justru terasa sakit, terasa mulas

Gelombang cinta ini memang sudah sering dia rasakan diusia kehamilan 33 minggu ini namun kenapa sekarang bertambah sakit

Fatimah mencengkram tangan kiri suaminya semakin kuat sekuat sakit diperutnya

"Kenapa sayang ?"

"Perut Fatimah sakit mas, Sakit bangeeettt" ucapnya dengan air mata yg sudah mulai menetes begitupun keringatnya

"Astaghfirullah, kerumah sakit yah, Mas takut ada apa apa" ucap Manaf lalu bangkit membuka pintu rumahnya kebetulan ada kang kang Ndalem yg tengah ronda

"Kang ada yg bisa bawa mobil ?" Tanya Manaf dengan wajah panik

"Saya bisa Gus" jawab salah satu dari 4 orang itu yg bernama Kang Asrof

Manaf memberikkan kunci mobil agar Kang Asrof itu mengeluarkannya dari garasi sementara dia masuk ke kamar dan berusaha menopang istrinya agar bisa berjalan

Dibantu Kang Ndalem lain, Manaf pun memasukkan istrinya ke mobil sementara Tas dan lain lain dibawakkan kang Ndalem

"Tolong tutupkan pintunya kang" ucap Manaf saat sudah masuk ke mobil

Segaris HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang