SH 26

32.6K 1.5K 12
                                    


Kita hanyalah tamu diatas tanah, maka jadilah tamu yg baik agar pemilik rumah memuliakanmu

{Abrisam Manaf Abdilah}




















Mulai hari ini Manaf dan Fatimah sudah tinggal di Ndalem utama dikamar manaf dulu sewaktu bujangan

Rumahnya sudah mulai direnovasi, dan lucunya yg pertama kali Manaf amankan adalah buah Strawberry yg ditanam istrinya yg kini sudah 15 pohon

"Mas minta satu doang pelit banget sih, mba Fatimnya aja boleh kok" kesal Naura saat ingin memetik buah berukuran besar itu namun Manaf menghalanginya

"Ini punya mas, itu punyamu yg kecil, ini ditanem mbakmu buat mas"

"Hiiiiihhhh aku udah izin mba Fatim katane boleh"

"Ndak ini punya mas"

Bisa dilihat betapa lucunya putra putri kyai ini berebut buah Strawberry yg dipindah ke halaman Ndalem dan berbuah lebat

Sementara buah strawberry kecil yg dibeli umi Zulaikha pun berbuah namun rasanya tak semanis milik Fatim

Umi Zulaikha dan Fatimah yg baru pulang dari mengajar pun geleng geleng melihat kelakuan 2 orang itu

"Mas satu aja Ya Allah kuburannya sempit loh" kesal Naura

"Nih satu nih, udah itu gede enak"

"Gak mau, pengin metik sendiri"

"Banyak maunya sih"

"Biarin, awaaaasssss"

Naura sudah kepalang kesal dengan kakaknya dia menarik baju kakaknya sekuat tenaga namun tetap kakaknya menghalanginya memetik buah yg tersusun di rak putih itu

"Aaaawwwww sakkiiiiiit" teriak keduanya saat umi Zulaikha menarik telinganya walau tak seberapa kuat

"Udah gede, jangan berebut, itu buah banyak kalian mau makan sampe teler pun gak bakal habis" ucap Umi Zulaikha setelah melepas jewerannya

"Asfi ambilin baskom Fi" ucap Umi pada mba Ndalem yg kebetulan lewat

Mba ndalem itu langsung berlari dan kembali membawa baskom

"Naura mau metik umi" rengek adik bungsu Gus Manaf itu

"Tuh petik sana, Manaf ngalah" perintah umi

Naura pun kesenengan hingga menjulurkan lidah kekakaknya bermaksud meledeknya

"Udah jangan banyak banyaaaak" tegur Manaf

"Biarin wleeeee" jawab Naura

Sementara Fatimah ikut membantu adik iparnya memetik buah segar itu yak lupa juga memetik buah yg kecil yg umi tanam

Habis sudah buah di 15 pohon itu dan langsung umi bawa masuk untuk dicuci

Tatapan Manaf menajam pada adiknya namun Naura sama sekali tak ada rasa takut pada kakaknya

Segaris HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang