SH 24

33.9K 1.6K 11
                                    


Kenali aku dengan semua kekuranganku, agar kamu nantinya tidak menyesal

{Ning Fatimatuzzahro}
























Malam hari setelah Sholat Maghrib keduanya kedatangan tamu dari Darul Jannah yaitu Gus Arash

Fatimah tak ikut menemui sebab hanya Gus Arash yg datang, dia memilih menyelesaikkan masakkannya untuk makan malam bersama suaminya

Terdengar dari telinganya karna memang jarak dapur dan ruang tamu hanya terpisah oleh lemari kitab, suara gus Arash seakan memohon pada suaminya tuk melupakan Navi

Gus Arash rupanya mendengar berita pertengkarannya hingga dia memilih pergi dari suaminya

Disitu dia juga mendengar suaminya mengatakan bahwa itu ketidak sengajaan dan kesalahfahaman, Manaf sudah benar melupakan Navisha

Adapan karna kaligrafi itu dia sudah tak pernah membuat lagi setelah kejadian Fatimah yg membakar semuanya

Makanya ketika membuat lagi tangannya sudah terbiasa mengukir nama Navisha bukan Fatimah

Hanya setengah jam Gus Arash berkunjung, saat Adzan Isya berkumandang Gus Arash memilih pamit sembari memberikan bingkisan Air Zamzam titipan dari Kyai Abdurrahman

Manaf menutup pintu lalu menuju meja makan terlihat 2 masakan istrinya sudah tersaji dimeja makan

Istrinya tengah mengambil piring dan sendok di rak sebelah wastafel

"Dari Gus Arash sayang" ucap Manaf menaruh sebuah paperbag di atas meja

Fatimah menaruh piring yg tadi dia ambil dari rak dan membuka paperbag itu yg isinya air zamzam dan buah anggur hitam mungkin sebagai buah tangan

"Air zamzam mas" ucap Fatimah mengeluarkan botol 2 liter itu

Keduanya duduk karna memilih makan dulu sebelum sholat Isya, Fatimah mengambilkan nasi dan lauk untuk suaminya

"Urusan kita dengan Keluarga Arash sudah ndak ada masalah yah Fat, tadi Arash minta kamu kembali berbaikkan dengan Navisha, mas ndak memaksa jika memang kamu belum nyaman, gapapa kok mas cuma menyampaikkan apa yg Arash tadi sampaikkan pada mas"

"Nggeh mas InsyaAllah Fatimah juga udah gapapa sama Navi"

*******************


Malam hari tepat jam 2 malam, santri belum ada yg bangun namun Fatimah sudah bangun dengan perut terasa sangat lapar

"Mas, mas bangun sebentar boleh" ucap Fatimah yg masih berbaring dengan tangan mengusap dan menepuk lembut pipi suaminya

"Eeghhhh kenapa sayang, belum waktunya tahajud" jawab Manaf dengan mata tertutup dan suara parau

"Fatimah pengin soto mas sama air degan hijau"

Manaf langsung membuka matanya, dan langsung bertatapan dengan netra teduh istrinya

"Ngidam sayang ?" Tanya Manaf mengeratkan pelukannya pada Fatimah

"Iyah mas"

"Nyari degan jam segini dimana sayang"

"Gatau mas, pengin aja"

Segaris HarapanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang