[enam]

4K 322 12
                                    

ARKABIAN SAKIT



















Aroma mint menyeruak masuk ke Indra penciuman Dipa saat dirinya pertama kali masuk kedalam kamar Arkabian, laki-laki yang ia temui tanpa kesengajaan.

Mata Dipa kini menangkap sosok yang ia cari sedari tadi tengah meringkuk diatas kasur.

Tapi bukan itu yang mencuri perhatiannya, badan Arkabian menggigil.

Dengan gerakan cepat Dipa kini sudah berada disamping laki-laki itu, tangannya terangkat menyentuh kening Arkabian.

Dan hanya rasa panas yang dirasakan tangan Dipa saat bersentuhan langsung dengan kening Arkabian.

Dipa menghela nafasnya panjang, "demam," Gumamnya.

Arkabian membuka sedikit matanya kala merasakan ada tangan yang menyentuh keningnya.

"Ini gue." Kata Dipa.

"Shhh, dingin." Hanya itu kata yang dilontarkan Arkabian.

Dipa nampak berfikir sebelum tangannya membuka laci disamping tempat tidur dan entah dirinya beruntung atau apa yang jelas Dipa mendapatkan apa yang dia cari, kotak p3k.

Tangan Dipa sibuk merogoh isi dari kotak itu berharap ada yang ia bisa gunakan untuk menurunkan panas tubuh Arkabian.

Diambilnya plaster penurun panas tersebut dari dalam kotak lalu membukanya dan memasangkannya di kening Arkabian yang panas.

Desisan keluar dari bibir laki-laki itu kala merasakan sesuatu yang dingin menyapanya.

Arkabian membuka kedua matanya dan langsung menatap kearah Dipa yang berada disampingnya.

"Lo demam." Ujar Dipa saat mata mereka berdua beradu.

"Udah makan?" Tanyanya yang hanya mendapat gelengan singkat.

Dipa tersenyum tipis, tangannya terangkat menarik selimut agar lebih membungkus tubuh Arkabian yang menggigil.

"Yaudah istirahat aja, gue buatin makanan dulu," Katanya dan beranjak dari duduknya lantas Dipa berjalan keluar meninggalkan Arkabian yang menatapnya dengan senyuman tipis di bibir pucat itu.

Arkabian kembali memejamkan matanya berharap setelah ia kembali membuka mata, tubuhnya menjadi lebih baik.

Sementara itu Dipa kini sudah berada di dapur milik Arkabian, langkah yang pertama Dipa ambil yaitu mendekat kearah kulkas berada untuk melihat ada bahan apa saja yang bisa ia olah.

Senyum manis kini terbit dari bibir kecil Pradipa, kala netranya melihat ada bahan masakan yang bisa dia masak.

"Ada ayam, wortel, kentang...gue buat sop ayam aja." Gumamnya dengan senyum yang masih terpatri dibibir kecil itu.

Dipa dengan gerakan cepatnya mulai mencuci sayurnya dan memotongnya dengan cekatan.

Semua bahan telah Dipa campurkan dan tinggal menunggu matang, sembari menunggu sup nya matang Dipa memanfaatkan waktunya untuk memasak nasi karena tidak ada nasi dan ia baru ingat.

•••••





Sementara itu, diwarung teh Aci.

"Anjing!" Umpat Aldi mengeratkan giginya menahan rasa kesal yang amat membuncah.

Sementara Fariz sudah tertawa terbahak melihat raut kekesalan diwajah Aldi akibat ulahnya.

Arkabian [Boyslove]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang