•Bab°°13

7.1K 780 9
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

"Selamat datang di apartemen Kita.." Melvin mendorong kursi roda Vino memasuki apartemen nya di raga yang dulu.

Ya, ternyata Melvin membawa Vino ke Kota kelahiran mereka. Melvin pikir, hanya di kota ini ia sudah mengenal lingkungan nya. Lagi pula, disini ada Apartemen nya yang bisa menjadi tempat tinggal mereka.

Untung saja Melvin masih ingat pin Apartemen ini, jadi mereka masih bisa masuk walaupun di raga baru.

"Abang beli ini pake uang sendiri?"

"Hmm, uang tabungan Abang"

Vino menatap Apartemen mewah itu menyeluruh. dia kagum, Abang nya bisa memiliki Apartemen mewah ini hanya dengan uang jajan yang tak seberapa. Ya itu untuk dia:)

"Hebat banget! Abang masih sekolah aja udah bisa beli Apartemen kaya gini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Hebat banget! Abang masih sekolah aja udah bisa beli Apartemen kaya gini..beda sama Vino yang bisanya cuma nyusahin aja, uang Ayah ibu pasti banyak banget yang di pake buat pengobatan Vino dulu  kan.." Vino berceloteh dengan Antusias nya, tapi pembahasan anak itu membuat Melvin tak ingin mendengar lebih banyak lagi

"Stt..sudah, jangan di bahas itu sudah berlalu." Vino mencebikkan bibirnya kesal, dia sedang asik-asiknya berbicara padahal.

"Yaudah deh, kamar Vino yang mana?" Melvin segera membawa Vino ke salah satu kamar yang ada disana.

"Suka?"

Vino memperhatikan seisi kamar itu..

Vino memperhatikan seisi kamar itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Mmm suka..tapi Abang, boleh gak ini nanti di terangin dikit."

"Kenapa?"

"Serem.." cicit Vino membuat Melvin terkekeh, adiknya ini masih takut akan kegelapan ternyata.

"Baiklah, apapun asal adik Abang ini nyaman."

"Terimakasih Abang! Oh ya, kamar Abang dimana?"

"Disini"

MELVINO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang