•Bab°°4

9.9K 995 21
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

Melvin saat ini sedang gelisah, dia mondar mandir di kamar mewah yang berada di mansion Grawiksen, Rumah nya saat ini.

Pikiran nya resah memikirkan bagaimana keadaan Adiknya Vino, di tubuh barunya Alvino. Salahkan saja kenapa dia tertidur setelah meminum susu dalam dot tadi. Jadilah dia tak tau bagaimana Vino sekarang.

Ceklek

"Baby, kamu sudah bangun.. kenapa mondar-mandir hmm. Nanti kamu bisa pusing.." Melvin menatap wanita yang berstatus sebagai mommy tubuh ini.

Mariana, dia menghampiri putra bungsu nya yang terlihat gelisah itu.

"Kenapa? Cerita sama Mommy.." Melvin menatap wajah Cantik Mariana. entah tarikan darimana, Melvin memeluk wanita itu.

"Aku mengkhawatirkan seseorang.."

Mariana mengernyit, sejak kapan putra nya itu peduli akan seseorang. Biasanya Melvin selalu acuh terhadap sekitar nya, bahkan dia tak memiliki teman karena sikap acuh nya itu.

"Siapa orang beruntung yang di khawatirkan putra Mommy ini.."

"Adikku," Mariana melepas pelukan mereka. Dia menatap Melvin bertanya.

"Adik? Kau tidak memiliki adik Melvin. Siapa yang kau anggap Adik?" Tanya nya mengintimidasi. Melvin meruntuku kebodohannya, dia tak mungkin mengatakan yang sebenarnya kan. Mereka pasti tak akan percaya..

Melvin berusaha tetap tenang, dia mendudukan dirinya di ranjang king size yang ada disana.

"Dia adik kelas yang udah Melvin anggap Adik sendiri Mom, Melvin khawatir dengan nya..." baiklah, hanya itu alasan yang masuk akal saat ini.

Mariana ikut mendudukkan dirinya di sisi Melvin, dia mengelus Surai Melvin sayang.

"Baiklah apa yang harus Mommy lakukan untuk membuat kamu tenang?"

"Cari tau dimana dia dan bagaimana keadaan nya sekarang.." jawab Melvin tanpa berpikir, karena dia sudah memikirkan ini sedari tadi. Mengingat jika Keluarga ini bukan keluarga sembarangan. Masalah mencari data seseorang pasti mudah mereka lakukan.

"Baiklah apapun yang kamu inginkan sayang.."

Melvin tersenyum tipis, ya setidaknya dengan bantuan mereka Melvin akan tau, Bagaimana keadaan Vino sekarang.

"Oh ya, soal anak yang berkelahi dengan kamu tadi. Daddy akan mengurusnya, kamu tenang saja, dia tidak akan berani macam-macam dengan kamu lagi.." Melvin menggeleng cepat mendengar itu.

"Tidak Mom, jangan apa-apakan dia. Dia itu adik Melvin."

"Jadi adik yang kamu maksud itu, anak yang tadi berkelahi dengan mu?"

Melvin mengangguk

"Bagaimana bisa kamu menganggap anak itu adik, dia yang sudah membuat kamu pingsan Melvin."

"Melvin dan dia sudah berbaikan Mom, jadi Melvin mohon jangan apa-apakan dia.." Melvin menatap Mariana memelas, tidak peduli dengan image, dia harus bisa membujuk Mommy nya ini. Mereka tidak boleh menyakiti adiknya.

Mariana menghela nafas nya dan mengangguk, Melvin tersenyum senang. Dia kembali memeluk Mariana..

"Makasih Mommy.."
.

.

.

Sesuai kekhawatiran Melvin, saat ini Vino sedang menghadapi situasi yang tak pernah dia alami sebelumnya.

MELVINO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang