•Bab°°16

6.2K 738 20
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

"Baik tuan Jeo"

Tut

Guru BK itu menyimpan telepon nya, dia menatap ketiga Siswa di depan nya dengan datar.

"Karena ayah kalian tidak bisa hadir, dia menyerahkan kalian sepenuhnya pada bapak."

"Tapi pak, Melvin gak terlibat disini. Ngapain juga dia di bawa-bawa." Protes Vino karena Melvin juga ada di ruangan ini.

"Melvin memang tidak ikut bertarung, tapi dia tidak menghentikan aksi kalian itu."

Vino menghembuskan nafas nya kasar, sementara Melvin mengusap punggung tangan Adiknya. Seolah menyuruh nya untuk tenang..

Berbeda dengan Bastian yang menatap pemandangan di depan nya jengah.

Ceklek

"Mama!" Seru Bastian melihat kedatangan Mama nya. Sementara Vino hanya menatap sendu kearah wanita itu, berbeda dengan Melvin. Dia masih meluruskan pandangan nya, tak ada niat menatap wanita itu sedikit pun.

"Nyonya Selyn silahkan duduk." Wanita yang bernama Selyn itu segera duduk di sisi putra nya Bastian.

"Maaf pak, apa lagi yang anak saya lakukan?"

"Bastian terlibat perkelahian Kembali Nyonya, kali ini dengan murid baru, Alvino.."

Selyn menoleh pada Vino yang menundukkan kepalanya, dia menatap anak itu..

"Kenapa kau berkelahi dengan putra ku?" Vino tidak menjawab, Melvin merasakan Vino memegang erat tangan nya yang berada di genggaman Vino.

"Seharusnya kau tanyakan pada putramu, kenapa dia mencari masalah dengan adikku!" Melvin berucap dengan nada dingin nya, membuat suasana sedikit tegang.

"Tapi jika di lihat, wajah putra ku lebih banyak mendapat Luka. Jadi aku tidak yakin Bastian lebih dulu mencari masalah dengan mu kan?" Selyn masih menyudutkan Vino membuat Melvin kesal sendiri.

"Cek CCTV kantin pak!" Guru itu segera membuka laptop nya dan memeriksa CCTV di kantin.

"Benar nyonya, Bastian yang lebih dulu menyeret Alvino menuju gudang." Mendengar itu Selyn menatap tajam Bastian.

"Apa yang kau inginkan Bastian! Bukan kah anak ini murid baru, kenapa kau sudah menganggu nya! Kau mempermalukan Mama!"

Bastian menunduk, dia mengepalkan tangan nya. Kenapa jadi seperti ini..

Melvin yang sudah lelah mendengar ocehan ibunya itu, segera bangkit..

"Pak apakah kami bisa keluar sekarang?"

"Silahkan, tapi kalian harus mengerjakan hukuman nanti!"

Vino mendongkak mendengar itu..

"Kok gitu sih pak! Kita kan udah terbukti gak salah!"

"Tetap saja kalian melakukan kesalahan dengan berkelahi, sudah jangan protes! Kerjakan saja hukuman nya nanti!

"Ish bapak ngeselin!"

"Sudah.." Melvin membawa Vino keluar dari ruangan itu.

"Melvin kenapa gak protes aja sih! Gue gak terima di hukum, padahal dia yang salah!"

Melvin berhenti melangkah, dia menatap Vino dingin..

"Kenapa kaya gitu natapnya?"

"Coba ulangi!"

MELVINO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang