•Bab°°26

5.2K 643 154
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

"Vino bilang dia nggak bisa datang ke taman, katanya Vino mau ngerayain ulang tahun nya sama keluarga Grawiksen dulu. Baru besok sama Abang.." jelas Alvin dengan Senyum polosnya.

Sementara Melvin langsung terdiam, apa benar Vino bilang seperti itu. Karena tidak yakin Melvin mengambil ponselnya dan hendak memanggil Vino untuk memastikan..

'Akh

"Sakit..Abang tolong.." Melvin mengurungkan niatnya ketika melihat Alvin yang sudah kesakitan dengan mencengkram kuat dadanya. Dia segera menghampiri dan membaringkan Alvin di ranjang kamar nya itu.

"Hey tidak papa?"

Alvin menggeleng, dia menatap Melvin sayu.

"Abang tolong temenin Alvin hari ini aja..Alvin pengen sama Abang sebelum Alvin pergi.."

Melvin menatap Alvin sendu, dia merasa kasihan dengan anak itu. Melvin Akhirnya mengangguk membuat Alvin tersenyum..

Ya, tidak apakan Melvin menemani Alvin hari ini. Lagipula Adiknya sedang menikmati waktu bersama keluarga lain..

Dan itu sedikit membuat Melvin kecewa, adik nya lebih memprioritaskan orang lain.

Sementara Alvin tersenyum senang, akhirnya dia ada waktu untuk bisa dekat dengan Melvin.

'Maafin aku Vino, tapi aku gak tau kapan lagi bisa ngabisin waktu sama Abang kamu ini..'

'Aku janji ini terakhir kalinya aku bersikap egois..'

.

.

.

"Ish kebiasaan, hobi banget matiin telepon sepihak kaya gini!" Gerutu Vino menatap ponsel nya, dia menghela nafas nya.

"Sabar Vino, jangan marah-marah. Abang Melvin pasti lagi siap-siap makanya dia gak sempet ngomong..ya itu alasan gak masuk akal sih"

"Ya udahlah bodoamat, mending sekarang gue berangkat. Taman kota lumayan jauh soalnya.." lanjut Vino bergumam sendiri.

Vino turun ke lantai bawah dengan setelan khas Anak muda dan sebuah paper bag di tangannya. dia berpapasan dengan Vin dan si kembar yang sedang duduk dengan cemilan di tangan masing-masing.

"Mau berangkat sekarang dek?"

Vino berdehem menjawab pertanyaan Leo..

"Kakak antar ayo"

"Gue juga mau anter Lo"

Vino menatap Leo dan Vin yang sudah berdiri di dekatnya.

"Nggak usah, Vino bisa sendiri. Lagian ini tuh malam spesial Vino sama Bang Melvin. Jadi Vino berangkat sendiri aja naik taksi ya.."

"Tapi kita khawatir, taman kota kan lumayan jauh.." Vin mengangguk setuju dengan ucapan Leo, bagaimana jika Vino di culik di jalan nanti.

"Vino udah gede bisa jaga diri kok, kalian Tenang aja ya. Nanti Vino kabarin kalo udah nyampe sana"

"Tapi.."

"Udah ya, keburu sore bye Vino berangkat dulu.."

Mereka menatap punggung Vino dengan tatapan khawatir nya, entah kenapa perasaan mereka tak enak.

"Kita susul setelah Daddy pulang" mereka menoleh pada Lio yang berucap.

"Aku juga khawatir padanya.." Lanjut Lio membuat kedua adiknya itu menghela nafasnya.

MELVINO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang