•Bab°°19

5.6K 698 39
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

Sret~

"Lepasin Abang aku!"

Sentak seseorang setelah menjauhkan Vino dari pelukan Melvin. Vino menatap orang itu tanpa ekspresi.

"Alvin.." Orang itu Alvino, yang berada dalam tubuh Vino.

"Siapa yang kamu panggil Alvin, aku ini Vino adik kembar nya Abang Melvin!" Perkataan Alvin membuat Vino menatap orang itu tak percaya.

Bagaimana bisa orang ini mengaku menjadi dirinya, padahal sudah jelas Alvin tau semua yang terjadi.

Begitupun Melvin, dia sudah menatap tajam Alvin yang menatap Vino tak suka.

"Alvin Lo kok ngaku-ngaku, padahal Lo tau semuanya kan. Gue Vino yang ada di tubuh Lo, dan tubuh yang saat ini Lo tempati itu punya gue!"

"Aku gak peduli, sekarang semuanya udah beda. Aku Vino dan Kamu Alvin, itu takdir yang harus kamu terima!" Vino menggeleng, dia ini tetap Vino adik kembarnya Melvin.

"Nggak, gue tetap Vino adik kembar nya Bang Melvin. Iya kan Abang?" Vino menatap Melvin dengan berharap.

"Tentu, Vino adalah adik Abang satu-satunya!" Tegas Melvin membuat Alvin mengepalkan tangannya. Tidak, Alvin tak ingin menjadi Alvino yang menyedihkan, dia ingin menjadi Vino yang di sayang keluarga nya.

Alvin menarik tangan Vino dan menyeret nya Keluar dari ruangan itu, melihat itu Melvin berusaha bangkit meskipun kepalanya terasa sangat sakit.

"Alvin lepaskan adikku!"

"Alvin lepasin gue! Apa-apan sih Lo!"
Vino menyentak tangan Alvin hingga cekalan itu terlepas setelah mereka di luar pintu, dia menatap tajam sosok yang ada dalam tubuhnya itu.

"Pergi dari sini Vino, anggap semua milikmu menjadi milikku sekarang!" Dingin Alvin membuat Vino semakin tak menyangka, dia Pikir Alvin ini orang baik. Makanya Vino sempat berpikir untuk merelakan raganya.

Tapi, Sepertinya Vino berubah pikiran. Vino tak ingin keluarga nya di bodohi orang seperti Alvin. Apalagi Alvin yang tak membiarkan Vino dekat dengan Abang nya.

"Gue gak nyangka Lo seegois ini, gue awalnya mau relain Raga gue. Asal Lo gak ambil Abang gue juga, tapi kayanya Lo pengen milikin semua yang gue punya termasuk abang Melvin gue iya?"

"Iya, Aku pengen Abang Kamu jadi Abang aku. Hanya Abang Aku!"

Vino menggeleng..

"Gue bakal relain tubuh dan keluarga gue, kecuali Abang kembar gue. Tolong jangan ambil dan jauhin dia dari gue Alvin, dia satu-satunya orang yang berarti buat gue di dunia ini.." Vino menatap Alvin memohon..

Namun orang di depan nya ini malah menatapnya remeh, Vino merubah tatapan memelas nya. Dia terkekeh pelan, serakah sekali orang di depan nya ini.

"Gue gak akan biarin Lo pisahin gue sama Abang gue!" Alvin tersenyum miring, dia mendekati Vino dan membisikkan sesuatu.

"Kita lihat siapa yang akan menang dan mendapatkan semuanya.."

'dukh

"Akh.." Vino menatap Alvin bingung, kenapa orang itu menjatuhkan dirinya sendiri. Tak lama terdengar suara derap kaki mendekat.

Vino menoleh, menatap beberapa pria yang sudah menatapnya tajam.

'jadi ini rencananya..'

"Hiks Sakit.." Vino kembali menatap Alvin yang sudah terisak di lantai depan ruang rawat itu.

'ppb di dunia nyata..' Vino menatap datar orang yang mengaku dirinya itu.

"Adek.." salah seorang pria membawa Alvin ke gendongan nya.

"Hiks Abang sakit, dia dorong aku~" Vino geleng-geleng kepala mendengar itu.

Tiga pria yang terdiri dari kakek, Papa, dan Abang pertama si kembar menatap Vino tajam.

Xander, Papa dari si kembar mendekat dan mencengkram kuat rahang Vino membuat anak itu meringis.

"Apa yang kau lakukan pada putra ku!" Dingin Xander menatap tajam Vino yang saat ini sudah menutup matanya karena menahan rasa sakit itu, Vino membuka matanya yang saat ini sudah berkaca-kaca.

Xander tertegun, entah kenapa perasaan nya tak karuan melihat tatapan kesakitan itu.

"Sakit.." lirih Vino membuat Xander semakin tak mengerti, kenapa hatinya ikut sakit.

Melvin yang melihat itu semakin berusaha bangkit dari lantai. dia memang tadi terjatuh saat berusaha mengejar Alvin dan Vino. Melvin berhasil berdiri, Menghiraukan rasa sakit di kepalanya Melvin melangkah kan kaki untuk menyelamatkan adiknya.

Plak!

"Jangan menyakiti adikku Papa!" Mereka terkejut saat Melvin memukul tangan Xander hingga cengkraman itu terlepas.

"Hiks Abang.." Melvin memeluk Vino, sedangkan mereka semua menatap bingung kedua anak itu.

"Hiks dia mau ambil Abang Melvin.." Isakan itu kembali di keluarkan Alvin, membuat mereka tersadar.

Xander melepas paksa pelukan Melvin dan Vino, dia menyeret anak itu keluar dari sana. Melvin berusaha mengejar Tapi tubuhnya lebih dulu Ambruk..

"Astaga Melvin!"

Sang kakek, Tuan Austine lebih dulu membawa Melvin kembali ke ruangan nya.

Alvin yang berada di gendongan Refry tersenyum puas dalam hati, bagaimanapun keluarga ini akan lebih berpihak padanya.

"Akh!!" Melvin mencengkram kuat kepalanya. Melihat itu Austine segera memencet tombol untuk memanggil dokter.

Tak lama dokter datang dan melakukan penanganan..

"Tuan, Kita harus mengangkat Tumor itu secepatnya."

"Lakukan!"

Austine menatap sendu Melvin yang sudah di bius, cucu nya itu memang di diagnosa memiliki tumor di kepalanya.

"Kenapa kedua cucuku harus mengalami ini.." Gumam Austine mengingat, Adiknya Melvin Atau Vino juga memiliki penyakit mematikan, yaitu jantung.

.

.

.

"Lepasin! Sakit.." Xander melepaskan cekalan tangannya, dia sudah membawa Vino menuju lantai dasar rumah sakit ini.

"Siapapun dirimu menjauhlah dari putra ku. Jika aku melihat mu masih mengganggu mereka, akan ku pastikan hidupmu menderita!"

Hati Vino berdenyut, mendengar itu dari mulut Papa kandung nya membuat Vino merasakan sakit yang teramat. Dia bahkan sudah menangis sekarang, Vino menatap Xander dalam..

"Papa.."

Xander membeku..

Vino tersenyum tipis melihat itu, dia mengusap air matanya kasar lalu mendekat dan meraih tangan besar Xander..

Vino menggenggam tangan itu..

"Papa bisa rasain gak sentuhan dari darah daging papa sendiri..walau dalam raga yang beda.."

Xander yang kini menatap Vino dalam..

"Omong kosong!"

Dia menepis tangan anak itu dan pergi begitu saja, meninggalkan Vino yang menatap punggung Papa nya sendu..

"Akan Vino buktikan kebenarannya.."

Grep!

"Hiks Vin.."

"Cup cup..."




































Vino malang Amat nasib mu hiks><

~To be continued ~

~Typo Tandai~

~Thankyouuuuuuuuu 💕

8Juli2023

MELVINO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang