•Bab°°6

8.8K 990 12
                                    

~Happy Reading~

.

.

.

Vino membuka matanya perlahan, dia meringis saat kepalanya terasa pusing. Tapi tiba-tiba saja kening nya di pijat seseorang.

Vino mencoba membuka kembali matanya, di tatapnya Wajah Melvin yang menatapnya khawatir.

"Melvin.."

"Masih pusing?" Vino mengangguk samar

"Tunggu ya, Pak Burhan sedang membeli makanan dan Obat," jelas Melvin membuat Vino mengerti. Pak Burhan adalah pengawas sekolah tadi.

Ceklek

"Vino, syukurlah kamu sudah bangun. Ini makanan dan obat nya," Melvin menerima bungkus plastik berisi makanan dan obat itu.

"Terimakasih pak," pak Burhan mengangguk.

"Saya harus kembali bertugas, Melvin jaga Vino dulu ya." Melvin mengangguk membuat pak Burhan tersenyum dan pergi meninggalkan UKS.

"Makan dulu ya, setelah itu minum obatnya," Vino terus memperhatikan Melvin yang menyiapkan makanan untuknya.

'jadi kangen Abang, biasanya kalo nggak ada ayah ibu, dia yang selalu ngasih gue obat.'

"Vino kamu menangis? Apa kepalanya sakit lagi?" Panik Melvin melihat air mata Vino yang sudah mengalir.

"Huh?" Vino tersadar, dia segera menghapus air mata itu kasar.

"Nggak, gue laper~" rengek Vino membuat Melvin tersenyum tipis, dia membantu Vino duduk dan segera menyuapkan bubur ayam itu. Vino menerimanya dengan baik, perutnya sangat lapar Sekarang.

Melvin tersenyum melihat bagaimana lahap Nya Vino mengunyah makanan itu, Padahal anak itu sedang sakit. Melvin jadi berpikir, apa adiknya itu belum makan?

"kapan terakhir kamu makan?"

"Kemarin siang," jawab Vino jujur, dia tidak harus menutupi nasib malang tubuh ini kan?

Melvin yang mendengar itu berusaha untuk mengontrol emosi nya, setaunya Tubuh yang Vino tempati berasal dari keluarga berada. Apa Keluarga itu tidak memperlakukan Vino dengan baik?

"Keluarga gue emang kek setan, udah lah gak usah emosi. Nanti gue ikutan emosi," sungut Vino menyadarkan Melvin. Dia menghela nafasnya kasar dan menyuapi Vino kembali.

Sampai beberapa menit bubur itu sudah habis, Melvin segera memberi Vino obat pereda sakit kepala.

"Makasih ya," ucap Vino membuat Melvin tersenyum, dia mengelus rambut belakang Vino membuat anak itu terdiam.

"Sama-sama, mulai sekarang kamu adik Abang ya." Vino semakin terdiam mendengar itu, kenapa hatinya senang mendengar dan mendapat perlakuan seperti ini. Padahal Melvin adalah musuh tubuh yang saat ini ia tempati.

Melvin tersenyum melihat mata Vino yang kembali berkaca-kaca. Ah adiknya memang gampang sekali tersentuh.

Grep!

"Vino, Aku ingin menjagamu. Tidak peduli kau percaya atau tidak, tapi aku menyayangimu. Jadi kau bisa menganggap aku Abang mu sekarang.." Vino Mulai terisak di pelukan Melvin.

Vino ingin mendengar itu dari mulut Abang kembar nya juga.

"Hiks..kenapa, Kenapa gue gak bisa di sayang sama Abang gue sendiri hiks.." hati melvin rasanya tercubit, dia merasakan sesak mendengar itu. Melvin tau Abang yang di maksud Vino adalah dirinya.

"Ada aku Vino, Anggap saja Abang mu itu sudah mati!" Vino segera melepas pelukan itu. Dia menatap tak suka pada Melvin.

"Siapa Lo bilang Abang gue udah mati haa? Meskipun gue gak pernah bahagia sama dia, tapi dia tetep Abang terbaik gue!! Gak ada yang bisa gantiin dia di hidup gue!" Melvin meneteskan air mata nya, dia mengangguk dan kembali memeluk Vino.

"Maaf.."

'Maafkan Abang Vino..'

Vino kembali menangis, tangisan yang terdengar pilu hingga Melvin juga ikut merasakan sakit itu. Melvin berusaha menenangkan adiknya, karena Kondisi Vino masih rentan. Dia mengelus lembut punggung bergetar Vino..

Shh

Sampai ringisan itu terdengar, Melvin menghentikan gerak tangan nya. Kemudian dia kembali mengelus punggung itu, kali ini lebih kasar..

"Awshh..jangan di sentuh hiks sakit.." Melvin segera melepas pelukan itu, di tatapnya Vino yang meringis kesakitan. Tanpa mengatakan apapun Melvin Mecoba membuka seragam Vino.

"Ish mau ngapain sih Lo!" Melvin tetap melanjutkan aktivitas nya, dia membuka satu persatu kancing seragam Vino membuat anak itu membulatkan matanya.

"huwaaa gue mau dilecehin~"

"Tolong~mmm"

"Berisik Vino!" Vino menatap Melvin memelas, uh dia terlihat seperti anak anjing yang tengah memohon.

Melvin segera menjauhkan tangan nya dari mulut Vino, dia kembali membuka seragam Vino.

"Hiks jangan apa-apain gue~ huaa katanya Lo udah anggap gue adik, gimana sih! Hiks.." Vino mencoba menutupi tubuh nya dengan kedua tangan nya.

"Berbalik!" Vino menggeleng membuat Melvin menghela nafas nya.

"Vino berbalik, aku ingin melihat punggung mu.." ucap Melvin lembut membuat Vino menghentikan tangisnya. Dia mulai mengerti maksud Melvin.

Vino membalikkan badannya membuat punggung yang penuh luka itu terpampang jelas.

Melvin mengeraskan rahangnya, nafasnya memburu pertanda dia sangat emosi. Sejahat-jahat nya dia, Melvin tak pernah melakukan kekerasan Fisik pada adiknya.

"Melvin luka nya belum di obati, sakit.." cicit Vino membuat Melvin tersadar.

Melvin segera mengambil kotak P3K Yang ada disana, dia mulai mengobati luka Vino dengan sangat hati-hati. Sesekali Vino meringis, membuat Melvin mati-matian menahan Amarahnya.

"Siapa yang melakukan ini?" Tanya Melvin setelah Selesai mengobati Vino.

"Daddy.."

"Melvin gue ngantuk..." Lanjut Vino berucap dengan lirih di pelukan Melvin, ya selesai mengobati punggung Vino. Melvin mendekapnya dari depan, agar anak itu tidak kedinginan karena tidak memakai baju.

"Tidurlah, Aku akan menjagamu.." ucap Melvin lembut, dia mengelus rambut Vino penuh kasih sayang. Vino yang merasakan kenyamanan dari elusan itu semakin mengantuk. Dan tak lama dengkuran halus terdengar.

Melvin tersenyum tipis mendengar dengkuran itu, dia menggendong Vino hati-hati.

Melvin mendudukkan dirinya di sofa yang ada disana. Dia menyenderkan tubuhnya agar posisi Vino juga lebih nyaman.

"Sepertinya menjauhkan mu dari mereka adalah langkah pertama yang harus aku ambil." Gumam melvin dingin.

Melvin berusaha bangkit dengan sedikit kesusahan, tubuh nya tak sebesar itu untuk bisa mengangkat beban tubuh Vino.

Setelah berhasil berdiri dengan Vino yang tak terganggu sedikitpun, Melvin mengambil seragam Vino dan menutupi punggung adik nya, setelah itu dia keluar dari UKS. Tujuan nya saat ini menuju tempat yang membuat Vino jauh dari keluarga nya.


















~to be continued ~

~Typo Tandai~

~ Thankyouuuuuuuu 💕

2Juli2023

MELVINO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang