MELVINO ✓

•Bab°°25

~Happy Reading~
.

.

.

Brak'!

"Huwaaaaa tolong jangan apa-apain Vino hiks.."

"Vino anak Papa.."

Vino mendongkak, dia menatap Xander yang berdiri di depannya dengan mata basah.

"Hiks Papa.."

Grep!

Xander memeluk Vino Erat, dia terus tersenyum dengan air mata yang terus membasahi pipi nya. Perasaan ini kembali di rasakan nya, perasaan bahagia saat dia bisa menemukan putranya.

"Vino takut hiks.."

Cup

"Tidak perlu takut sayang, maafkan Papa ya. Itu Papa yang melakukan, untuk mencari tau kebenaran siapa putra Papa yang sebenarnya.."

Ya, memang kejadian ini Xander yang merencanakan..

Flashback On

"Mungkin ini akan menjadi test terakhir untuk meyakinkan Papa.."

Melvin menatap Papa nya itu jengah, kenapa sulit sekali untuk Xander bisa percaya jika Yang berada dalam tubuh Alvino adalah jiwa adiknya Vino. Padahal Xander sudah mencari tau fakta soal Hal-hal kecil yang mencirikan Vino putra bungsu nya.

Seperti Makanan kesukaan, ketidaksukaan, Hobi, kebiasaan dan lain sebagainya. Juga terakhir Xander akan mencari tau apakah Vino takut akan gelap, sesuai data yang sudah Orang tua angkat si kembar berikan pada Xander.

"Yasudah lakukan, tapi jangan sampai Vino luka.."

"Tidak akan.." Xander menekan tombol sesuatu dan seketika satu ruangan di mansion Austine menjadi gelap.

Melvin melihat layar monitor untuk memantau adiknya yang memang sedang menginap disini, atas permintaan Xander tentunya.

Dia terus memperhatikan sampai hatinya tak kuasa mendengar isakan ketakutan Vino.

"Cukup Papa, adikku ketakutan!" Xander tersenyum dengan mata berkaca-kaca nya. Dia mengangguk dan segera berlari ke lantai bawah untuk menghampiri Vino yang sedang menangis. Dengan diikuti Melvin di belakangnya.

Flashback Off

"Jadi selama ini Papa nyari tau siapa Vino sebenernya.."

"Hmm dan ternyata sekarang terbukti jika kamu adalah Vino putra Papa, yang berada dalam raga seseorang."

Vino tersenyum, syukurlah jika kebenaran terbuka dengan sendirinya.

"Yang lain udah tau?" Xander menggeleng.

"Papa akan beritahu setelah ini.." Vino yang kali ini menggeleng.

"Gak perlu Papa, tanpa mereka tau juga mereka tetep sayang Vino kan..lagian Vino gak mau Sikap mereka berubah sama Alvin.." Xander menatap putra nya itu sendu, kenapa dia masih bisa memikirkan orang lain, disaat dirinya sendiri tak di kenali oleh keluarga nya.

"Sikap Papa juga gak boleh berubah ya, Papa harus tetep baik sama Alvin. Vino gak mau dia sedih dan kehilangan kasih sayang kalian.."

"Kenapa adik Abang ini baik sekali?"Vino tersenyum menatap Melvin yang berucap, Ya di ruangan itu hanya ada mereka bertiga.

"Vino cuma gak mau bahagia sendiri, biarin Alvin juga bahagia disini. Sama keluarga kita.." tutur Vino dengan senyum tulus nya. Xander dan Melvin kompak memeluknya, mereka sangat bangga dan bersyukur memiliki putra dan adik sebaik Vino.