•Bab°°24

5.6K 689 19
                                    

~Happy Reading~
.

.

.

Hari ini Melvin, Vino, Vin dan Alvin mulai kembali bersekolah. Tentu saja setelah Melvin sembuh total, selama itu pula hubungan Vino dan keluarga Austine semakin membaik.

Meskipun mereka belum percaya Vino dan Alvin bertukar jiwa, tapi Vino tetap senang bisa dekat dengan keluarga nya. Khususnya sang Abang kembar.

Vino juga tak pernah Mengungkit masalah Siapa dirinya lagi, Vino pikir sudah cukup dia bisa dekat dengan mereka tanpa harus di ketahui identitas aslinya.

"Kenapa kamu malah bersikap baik sama aku Vino, Selama ini kamu juga gak pernah bahas soal siapa kamu sama mereka, Kenapa?"

Vino tersenyum tipis mendengar pertanyaan Alvin, dia menatap lurus ke depan pemandangan taman belakang sekolah mereka.

"Gue gak mau rusak kebahagiaan Lo.." Alvin terdiam..

"Gue tau kehidupan Lo dulu kaya gimana, dan gue juga tau sekarang hidup Lo bahagia dengan jadi gue kan? Ya, meski awalnya gue kecewa Lo gak mau ngaku itu. Setidaknya Lo gak jauhin gue sama Abang gue.." Alvin menatap Vino dengan perasaan bersalah nya.

"Alvin gue tau Lo udah nyaman berada di tubuh gue, jadi gue gak akan ambil itu. Gue juga gak akan permasalahanin soal keluarga gue yang nganggap Lo Anak mereka.."

Vino menatap Alvin yang sudah menatapnya berkaca-kaca..

"Gue hanya Minta dua hal sama Lo, jadilah anak baik untuk keluarga gue, dan jangan pernah ambil Abang Melvin dari gue.."

"Karena Dia segalanya buat gue.."

Grep!

"Hiks terimakasih Vino, Aku janji bakal bersikap baik dan gak jauhin kamu dari keluarga kamu lagi.." Vino mengelus punggung Alvin, dia hanya mengangguk samar. Mengingat, jika selama ini Alvin selalu berusaha menjauhkan nya dari keluarga Austine khususnya Melvin.

Vino sempat emosi, tapi untung saja pikiran nya bisa terbuka untuk bisa mengerti posisi Alvin. Vino mencoba mengerti kenapa Alvin sangat ingin bersama keluarga nya, Vino juga berusaha meyakinkan Alvin bahwa dia tidak akan mengambil kasih sayang keluarga nya.

Vino bahkan memilih tinggal bersama keluarga Grawiksen yang memang sudah pindah ke Jakarta. Karena itu Melvin sempat protes, tapi setelah di beri pengertian oleh Vino Melvin Akhirnya mau mengerti, jika ini demi kebaikan mereka semua.

"Udah ah, jangan kebanyakan nangis. Gak baik buat jantung lo.." Alvin semakin menatap Vino haru dan bersalah. Kenapa Anak sebaik Vino harus dia singkirkan dari kebahagiaan nya. Seharusnya Alvin juga mengerti, bukan hanya dia yang punya kisah hidup menyedihkan.

"Adek.." Vino dan Alvin sontak menoleh, mereka tersenyum ketika melihat siapa yang memanggil.

"Kakak kembar.." Si kembar L, Lio dan Leo. Ya kakak kembar Vin kini ikut bersekolah disini, setelah mereka ikut pindah bersama orang tuanya. Mereka juga sudah meminta maaf pada Vino, untuk kejadian di masa lalu saat mereka hampir berusaha melenyapkan Anak itu.

Bahkan si kembar menjadi salah satu Kakak yang sangat menyayangi Vino sekarang..

"Kalian sedang apa disini? Tidak mendengar jika bel masuk sudah berbunyi hmm?" Leo berucap membuat Vino cengengesan.

"Biasalah, lagi ngobrol pagi. Iya gak?" Alvin mengangguk merespon ucapan Vino.

"Yasudah lebih baik sekarang kalian cepat ke kelas, sebelum guru nya datang dan kalian di hukum."

"Siap boss!"

.

.

.

MELVINO ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang