SISI LAIN

779 10 1
                                    

Karena berbagi cubical setiap hari, lama kelamaan kami menjadi semakin akrab. Saling berbagi cerita dan ga jarang juga saling curhat tentang keluarga dan juga pergaulan. Bahkan kadang juga kami bisa nonton bokep berdua, uniknya lagi Maya yang bisa selalu update dengan video syur yang lagi viral di sosmed. Memang salah satu kelebihan dia dan akhirnya jadi sangat menunjang pekerjaannya kali ini adalah karena Maya sangat familiar dengan sosial media. Mungkin dia tau semua sosial media yang ada di muka bumi ini. Cewek menarik dengan tubuh yang aduhai yang sangat aktif disosial media dan ternyata sangean ini pelan-pelan jadi salah satu bunga kantor.

Sangean? Aku bahkan selalu tertawa setiap kali dia pamer video terbaru yang dia dapat padaku. Uniknya dia hanya berani menunjukkan sisi konyolnya dia ini padaku tapi bisa sangat jaim ke teman-teman kantor lainnya. Tapi karena terbukanya dia akhirnya akupun juga bisa pelan-pelan terbuka padanya. Aku juga menceritakan tentang kondisi keluargaku, tentang Olive yang selalu menemaniku bahkan aku memperkenalkan Olive padanya ketika tiba-tiba Olive memberi surprise padaku dan tiba-tiba datang ke kantor.

Setidaknya Olive pasti datang sekali dalam sebulan dengan dalih rindu walaupun kalian pasti paham apa yang dia inginkan ketika datang... iya kan? Mau tidak mau aku harus bisa menyisihkan uang untuk akomodasi untuk Olive ketika dia memberi kode 'rindu' padaku. Skip it... disini porsinya untuk Maya bukan Olive.

Kami (aku dan Maya) pun kadang melakukan hal-hal konyol ketika kami dilanda kegabutan. Dan yang akhirnya membuka tabir kami masing-masing adalah ketika kami bermain truth or dare ketika kantor lumayan sepi karena mayoritas karyawan sedang menghandle tour. Walaupun tak terkelupas semua kulit, tapi secara tak langsung momen itu yang membawa kami menuju step yang lebih jauh. Hal pertama yang aku temukan adalah dia bener-bener sangean. Dan dia bisa masturb di toilet kantor kalo lagi emang bener2 lagi tinggi hasratnya yang pasti terjadi tiap hari hahahahahaha. Dan si saputangan handuk pink itu yang bakal jadi alat bantu untuk menyamarkan suara selain suara air kran. Akhirnya ketauan juga itu fungsi si saputangan pink dengan cara di?.. ah kalian pasti tau lah ya. Selain itu hal yang juga bikin kaget ternyata dia doyan ONS sejak tinggal di Jakarta. Itu sebabnya dia ngerasa kurang nyaman tinggal sama tantenya dan memilih cari kosan supaya bisa lebih bebas berpetualang. Satu hal yang cukup mengagetkan sih buatku karena yang aku tau Maya berasal dari keluarga yang 'baik-baik'. Gara-gara permainan itu juga Maya tau kalau Olive bukanlah pacar tapi sekedar partner walaupun yang dia tau hanya sekedar partner having fun kala itu.

6 bulan pasca training akhirnya aku pindah ke apartemen kecil dekat kantor setelah akhirnya hubunganku dan Olive harus selesai. Full salary yang aku dapat dari kantor cukup untuk menyewa apartemen kecil bulanan dan uang hidup selama sebulan. Tentu saja aku harus hidup ngirit untuk mencukupkan gajiku untuk hidup saat itu, setidaknya aku bisa berhemat karena bisa menekan uang bensin dan juga 'uang rindu' yang harus aku persiapkan tiap bulannya. Di waktu itu juga akhirnya aku dan Maya akhirnya punya cubical kami masing-masing dan harus 'terpisah' di ruang yang berbeda karena pengembangan office. Walaupun demikian kami masih tetap dekat bahkan kadang dianggap pacaran oleh rekan-rekan karyawan lain.

Kebetulan waktu itu juga bersamaan dengan piala dunia. Para karyawan kantor jadi sering melakukan kegiatan nobar dengan dalih mempererat hubungan antar karyawan walaupun jarang sekali bisa kumpul semua karena projectnya masing-masing. Dan event kaya gitu pasti nggak akan seru tanpa taruhan iya kan? Kami pun melakukan hal yang sama. Walaupun awalnya aku hanya berpikir konyol-konyolan tapi ternyata Maya serius dengan taruhannya. Dan taruhan pertama kami adalah... sehari tanpa celana dalam. Beruntungnya di taruhan pertama kami aku yang memenangkan taruhan itu karena Maya malah lebih memilih Arab Saudi dibandingkan Rusia. Tak ayal esoknya setelah dari kamar mandi Maya menghampiriku dan menyerahkan celana dalam berwarna biru muda kepadaku.

"Makasih souvenir paginya, ini beneran dilepas ato malah pake serep nih dalemnya?" tanyaku menggoda sambil menerima hasil taruhan pertama kami. Maya sejenak memandangiku sambil memonyongkan bibirnya.

He(ll)avenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang