~~~
"Woi" Gabby nyenggol lengan gue. Gue langsung menatap dia sinis. "Seneng kek lu! Ga ada bahagia bahagianya"
"Apa sih yang mau dibahagiain" jawab gue.
"Lo ga liat gue happy banget gini? Ikutin gue lahh"
"Lu siapa-_-" jawab gue males. Gabby cuma masang muka asem lalu kembali fokus dengerin Mrs.Lancaster.
"Gue males ikutan ginian" gue melipat kedua tangan gue di dada.
"Bawa seneng aja sihhhh Jen"
"Pokoknya kalian harus cepat cepat hibungi mentor kalian biar ga ada yang kelupaan dan tertinggal. Okay?" Kata Mrs. Lancaster.
"Okay Mrs.."
"Baik, sekarang kita mulai pelajarannya. Buka halaman 201."
~
~~~
Ketika bel jam pulang bunyi, gue langsung ke loker.
Gue ngeliat Greyson udah berdiri senderan di loker gue sambil mainan hp.
Yaelah mau ngapain sih dia.
"Misi" ucap gue agak tegas. Greyson langsung masukin hpnya ke kantong dan ngeliat gue tanpa bergeser.
"Misi" ucap gue lagi.
"Udah tau kan kalo gue mentor lo?" Tanya Greyson masih berdiri di depan loker gue.
"Lo ngapain sih milih gue segala?! Ga tau apa gue males berurusan sama lo" jawab gue tegas
"Kok lo jadi judes sih? Katanya lo ga marah sama gue" jawab Greyson
"Ya gue masih males aja sama lo. Gue harap lo nyoret nama gue ya biar gue ga ikut itu camp. Cari aja adek kelas lain yang mau di mentorin sama lo" jawab gue.
"Ga mau" jawab Greyson.
"Ngeselin! Awas!" Gue memukul lengannya pelan.
"Greyson" gue dan Greyson menoleh ke arah suara. Jourdan jalan ke arah kita berdua. Greyson langsung membenarkan posisinya ga lagi bersender ke loker gue.
"Jenna, meskipun lo kenal sama Greyson, lo tetep harus sopan sama dia. Ga perlu mukul kaya tadi" kata Jourdan baik tapi masih dengan nada 'ala senior'nya.
"Sorry" jawab gue langsung menatap Greyson yang cuma diem. Mereka berdua lalu ninggalin gue sambil gandengan tangan.
"Jenna," gue berbalik ke belakang.
Ternyata London.
"Ya" gue menjawab tanpa ngeliat si London. Gue langsung masukin buku buku gue ke dalem loker.
London bergeser ke sebelah gue. "Lo ikut camp?" Tanyanya.
"Gatau" jawab gue singkat.
"Ikut aja, ada Gabby kan?"
"Ada"
"Ada gue juga, gue bisa temenin lo" jawab London.
"Gue aja males ikut, London." Jawab gue sambil menutup loker.
"Mentor lo siapa Jen? Masa mentor gue Jourdan haha" kata London. Gue menatapnya.
"Pacarnya"
"Greyson?"
"Iya"
"Oh.. Mau pulang ya?" Tanya London.
"Iya London" jawab gue karena udah capek nanggepin dia yang nanya mulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Something About Us (A Greyson Chance Fan Fiction)
Fiksi PenggemarPacaran 8 tahun tapi bersikap kaya ga kenal. Dua duanya sama sama pasif dan ga tau tentang satu sama lain. Kok bisa? dan apa mereka bakal berubah menjadi pasangan yang seharusnya? Here is, Greyson and Jenna's love story.