6. Yang Terkuat

827 80 160
                                    

(Name) kembali menemui teman-temannya yang lain dimana mereka semua masih sibuk latihan. Gadis itu bergerak gelisah sembari berusaha menutupi hasil perbuatan kakaknya di ruangan tadi. Beruntungnya kerah seragam (Name) cukup panjang ditambah rambutnya ia biarkan terurai begitu saja.

      "Oi (Name), kau habis kena ulti Gojo-sensei? Kok mukanya pucet gitu" celetuk Nobara heran.

       "Y-yaa gitu deh. Pokoknya aku gak mau sampe kena lagi!" jawab (Name) setengah gugup.

       "Eh lehernya pada merah kenapa tuh? Perasaan tadi gak ada" celetuk Yuuji sukses membuat (Name) melotot kaget.

        "Iya juga ya, kok aku baru sadar?!" timpal Nobara.

(Name) menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bingung harus bilang apa didepan teman-temannya sedangkan Megumi hanya bisa memicingkan matanya, sepertinya dia sudah sadar sesuatu.

        "Ini lohhh.... Tadi aku sempat masuk angin terus minta dipijit Nii-chan eh taunya sampe merah hehe" jelas (Name) berusaha tidak gugup.

       "Oh jadi kalo masuk angin tuh emang dipijit di leher ya? Pantesan kalo udah kena masuk angin juga aku susah sembuh. Aku baru tau, kapan-kapan pijitin aku juga ya Fushiguro!" jawab Yuuji polos.

       "Iya nanti ku pijit sekalian kusedot sampe khodam mu" sarkas Megumi.

Tak lama setelahnya Megumi mendapatkan pesan dari ponselnya dimana ia dan yang lainnya disuruh berkumpul untuk menjalankan misi, kali ini mereka mau tidak mau harus ikut andil didalam misinya.

        "Kita harus kumpul sekarang. Sepertinya ada misi baru untuk kita" ajak Megumi pada semuanya.

        "Misi lagi? Hadeh perasaan gak kelar kelar dari kemaren" keluh (Name) malas.

        "Ya gimana ya, itu kan udah tugas kita" sahut Yuuji.

        "Yosh! Ayo berangkat sekarang! Aku gak sabar mau belanja abis ini" kata Nobara dan diangguki oleh mereka semua.

.
.
.
.

Sementara itu disisi lain, Satoru mendatangi gedung kosong dimana itu menjadi tempat bersarangnya kutukan. Tempat ini terkenal angker dan keramat bagi warga sekitar.

Satoru mewajari hal itu, hanya dari melihat sekilas aja pria itu bisa menyimpulkan banyaknya kutukan yang menempati gedung kosong tersebut. Tugas seperti ini juga tidak akan bisa diselesaikan dengan murid kelas 1.

        "Oke.. Karena aku gak mau berlama-lama disini, aku akan melakukannya dengan cepat" gumam Satoru sebelum ia membuka penutup matanya.

Satoru mulai melakukan pembersihan sendirian. Wajahnya tidak terlihat panik, ia justru terlihat senang karena bisa membantai kutukan sebanyak-banyaknya tanpa perlu menahan diri.

Sekitar 15 menit ia sudah berhasil menumbangkan kutukan tingkat tinggi yang menempati gedung tersebut. Setelah dirasa tugasnya sudah selesai, Satoru langsung teleport menuju sekolahan.

        "Mungkin aku akan mengajak (Name)-chan makan siang"

Baru saja Satoru berjalan beberapa langkah, namun ia dipanggil oleh Geto yang kebetulan sedang mencarinya. Nafas Geto nampak terengah-engah karena berlari, tak lupa ia juga memasang wajah panik dihadapan Satoru.

(Btw disini Geto gak biadab ya, dia masih penyihir Jujutsu yang baik hati dan tidak sombong).🗿

       "Satoru! Akhirnya kau muncul juga!"

        "Kenapa kau mencariku?" tanya Satoru to the point.

        "Petinggi Jujutsu salah kasih tugas!! Tadinya itu tugas untukku, tapi anak kelas 1 yang disuruh menjalaninya! Aku gak yakin mereka berempat bisa menumbangkan kutukan tingkat satu" jelas Geto.

Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang