"Hah? Adopsi? Kau udah gila ya? Aku juga ogah saudaraan denganmu!" tolak Shoko cepat.
Satoru merengut mendapati jawaban penolakan dari temannya dimana dia meminta agar Shoko membawanya ke orang tua wanita tersebut. Tujuannya, Satoru ingin dia diadopsi menjadi bagian keluarga Shoko.
"Shoko, kenapa kau jahat padaku?" lirih Satoru memelas.
"Lagian kau kalo punya permintaan selalu diluar nalar! Segitunya ya kau ingin keluar dari klan Gojo?" sindir Shoko.
"Ya abisnya aku udah bilang ini ke Nanami, Utahime, Haibara tapi mereka semua nolak" keluh Satoru jujur.
"Ya jelas mereka nolak lah! Kau kan suka buat mereka emosi, ini lagi harus saudaraan denganmu. Coba kau minta sama Suguru aja, siapa tau dia mau menerima dengan lapang dada" usul Shoko bersamaan dengan seseorang membuka pintu ruangan tempat dimana Shoko bekerja.
"Kenapa nih nyebut-nyebut namaku?" Geto muncul dari balik pintu dengan wajah polos.
"SUGURU!!! AYO ADOPSI AKU DONG!!" rengek Satoru.
"Enggak dulu Sat, aku gak suka melihara buaya darat" tolak Geto santai.
"Ini bukan tentang hewan peliharaan! Emangnya kau gak mau gitu saudara denganku? Kapan lagi kita bisa membangun tali persaudaraan yang erat-"
"Gak butuh sih sebenarnya, tapi aku jadi penasaran deh kenapa kau tiba-tiba ngebet pengen keluar dari klan Gojo?" tanya Geto heran.
"Pake nanya lagi! Udah jelas biar aku bisa nikahin (Name)"
"Oh ini sih pantes buat dihajar rame-rame, dasar siscon akut!" komentar Shoko.
"Kau mana pernah tau rasanya jatuh cinta dengan adik sendiri!"
"Justru aku ogah menjadi sepertimu!"
Geto menghela nafas mendengar perdebatan keduanya. Entah apa yang Satoru pikirkan sebenarnya, Geto tidak tau pasti tapi disisi lain ia kasihan juga pada sahabatnya yang selalu ngenes soal percintaan itu. Satoru kembali menatap Geto memelas berharap bahwa Geto akan luluh padanya.
"Suguru yang ganteng, baik hati, kaya dan rajin menabung-"
"Apa-apaan?! Kok bertolak belakang banget sama Suguru! Kasbon di kantin sekolah aja belum dibayar" cibir Shoko.
"Heh! Darimana kau tau?" tanya Geto kaget.
"Aku kan suka beli rokok di kantin, terus bibi kantin cerita. Tanggung jawab kau Sug!"
"Iya iya nanti aku bayar setengahnya kalo udah gajian"
"Bang, terus gimana dengan rencana ngadopsiku bang?" celetuk Satoru yang sedari tadi menyimak.
"Gini deh Sat, kau pengen banget kan keluar dari klan?" Geto pada akhirnya mulai mengikuti alur. Satoru mengangguk spontan.
"Kalo mau nanti kau ngomong deh sama orang tuaku, siapa tau kau ingin gabung dengan margaku"
"MAU BANGET!!!" jerit Satoru antusias.
"Yaudah nanti ikut denganku! Kita akan pergi ke tempat orang tuaku. Oh ya jangan lupa jelasin seberapa bergunanya kau"
"Yosh! Serahkan padaku!" kata Satoru semangat.
"Sekarang aku akan pergi menjalankan misi dulu! Dadaahh calon saudaraku~" pamit Satoru sebelum ia menghilang dari ruangan Shoko.
"Suguru, kok kau mau sih nerima Satoru jadi saudaramu?" tanya Shoko heran.
"Satoru kalo gak diiyain bakalan ngerengek terus sampe tahun baru monyet. Aku cuma ngerjain aja sih gak seserius itu" jawab Geto diakhiri cengiran lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]
Fanfiction[Completed] Camaraderie berarti rasa saling percaya antara orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama. Begitu banyak momentum kebersamaan yang hampa. Tidak seharusnya ini terjadi namun apakah keduanya akan saling bertahan? "Kita ini sa...