Hari yang ditunggu-tunggu telah tiba dimana (Name) akan melahirkan. Hanya saja lahiran (Name) terpaksa dilakukan secara Caesar karena tubuh (Name) yang masih belum sepenuhnya pulih dari sakitnya.
Gojo harap-harap cemas mendampingi (Name) yang sedang melakukan operasi. Tangannya terus menggenggam erat jemari sang istri seakan berusaha memberikan kekuatan.
"Sakit gak sayang? Aku ada teknik pembalik buat sembuhin kamu" kata Gojo khawatir.
"Enggak kerasa kok, kan udah di anastesi" jawab (Name) jujur.
Gojo sesekali mengintip kearah dokter yang sedang melakukan operasi dengan ditutupi tirai tipis. Walaupun setiap harinya Gojo hobi bersih-bersih alias melakukan pembantaian brutal, tapi ia juga nampak linu sendiri melihat bagaimana cara dokter melakukan operasi Caesar.
Suara tangisan bayi membuat kedua pasangan tersebut menoleh secara bersamaan. Gojo reflek membuka tirai untuk melihat bayinya pertama kali.
Pria yang sudah berganti gelar menjadi ayah baru itu menutup mulutnya dengan kedua tangan. Gojo langsung berjalan mendekati perawat yang sedang membersihkan anaknya.
"Bentar Suster, kok ada yang kurang ya" komentar Gojo sembari menatap lekat anaknya.
"Apa yang kurang pak?" tanya Suster heran.
"Tongkat sakti nya mana?!" Gojo shock berat.
"Hah? Ya gak ada Pak, kan anaknya perempuan" jawab Suster ikutan bingung.
Baik Gojo maupun (Name) ngelag ditempat. Selama kehamilan (Name) mereka berdua memang tidak terlalu memperhatikan apa jenis kelamin anaknya. Mana mereka udah janjian mau ngasih nama Sean kalo anaknya lahir nanti.
"Loh?! Sayang gimana nih? Anak kita betina" tunjuk Gojo panik.
(Name) menghela nafas lelah, sebenarnya dia tidak masalah mau anaknya lahir perempuan atau laki-laki asalkan selamat dan juga sehat. (Name) tau yang menjadi permasalahannya kali ini adalah mereka belum ada persiapan nama anak perempuan yang cocok untuk sang bayi.
"SEAN SAYANG KENAPA KAMU BISA LAHIR BEDA GENDER GINI NAK? KAMU KETUKER SAMA SIAPA PAS PEMBAGIAN BADAN?!"
"Pak harap tenang ya, ini di rumah sakit" tegur Suster pada Gojo.
"Satoru udah lah, mau Sean itu laki-laki atau perempuan bagiku gak masalah sama sekali.. Menurut aku Sean tetap Sean tapi karena yang lahir perempuan jadi namanya Sena aja" ucap (Name) pelan.
Suster kemudian menyerahkan baby Sena ke pelukan (Name). Bayi mungil itu nampak terlelep usai menangis tadi, (Name) mengusap lembut rambut tipis Sena yang berwarna putih.
"Tapi dia lucu banget loh mukanya cantik kaya kamu versi perempuan dan lagi-lagi aku cuma dapet hikmahnya aja" komentar (Name) setelah melihat anaknya plek ketiplek bapaknya.
Mendengar itu Gojo reflek menutup wajahnya yang memerah menggunakan kedua tangan. Gojo tidak tau lagi harus berekspresi seperti apa, intinya dia sangat amat bahagia sekarang.
"Mau peluk Sena!!" rengek Gojo tanpa malu.
(Name) dengan penuh hati-hati dibantu Suster menyerahkan Sena ke dalam gendongan Gojo. Tangan pria itu sedikit gemetaran karena ini pertama kalinya Gojo memegang bayi secara nyata tanpa lewat mimpi lagi terlebih lagi itu adalah anaknya. Keinginannya mempunyai keluarga kecil sendiri sudah tercapai sekarang.
Tanpa diduga Sena menangis kencang ketika digendong oleh ayahnya. Hal itu membuat Gojo menatap anaknya memelas, belum apa-apa udah ditolak anak sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]
Fanfiction[Completed] Camaraderie berarti rasa saling percaya antara orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama. Begitu banyak momentum kebersamaan yang hampa. Tidak seharusnya ini terjadi namun apakah keduanya akan saling bertahan? "Kita ini sa...