(S2) 3. Little Family

513 50 261
                                    

Kelahiran putra pertama Satoru membuat keluarga kecil yang mereka buat nampak sempurna. Tidak bosan-bosannya Satoru menatap wajah bayinya yang sedang terlelap di ranjang bayi.

Satoru pikir anaknya akan terlahir kembar namun sayangnya ia seperti di prank anak sendiri karena yang muncul ternyata cuma sebiji, hanya saja berat bayi nya sedikit lebih berat daripada bayi pada umumnya, mana anaknya laki-laki pula.

Biar pun begitu Satoru tetap senang menyambut kedatangan bayinya. Ya walau tadi sempat heboh detik-detik keluarnya sang bayi karena Satoru tidak tega istrinya nampak kesakitan, alhasil ia bilang begini pada (Name) sepanjang persalinan.

         "Sayang, udah batalin aja lahirannya, aku gak papa gak punya anak juga"

Mungkin kalau baby gemoy udah gede dan tau ucapan Satoru selama persalinan, dia bakal nonjok ayahnya tanpa ragu.

         "Udah dikasih nama belum?" tanya (Name) yang masih terbaring lemas pasca melahirkan.

         "Oh ya aku kemarin dikasih saran sama Suguru nama Amerika yang bagus-bagus tau sayang" kata Satoru antusias.

         "Kamu mau ngambil referensi dari nama orang Amerika?" Satoru mengangguk cepat.

          "Siapa namanya emang?"

          "Aberforth Sean Edd Peterson"

          "Panjang banget! Terus panggilannya apa?" protes (Name).

          "Asep"

          "Dahlah males, kamu gak pernah bener kalo kasih nama" komentar (Name) seraya menatap sebal kearah Satoru.

Satoru menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia bingung sekarang harus kasih nama apa untuk anaknya. Padahal istrinya udah hamil dari 9 bulan yang lalu, tapi ia sama sekali belum kepikiran ngasih nama yang cocok untuk anaknya.

        "Terus apa dong sayang?" rengek Satoru pada akhirnya.

        "Tapi Sean nya bagus juga, oke deh aku setuju namanya Sean" pikir (Name) beberapa saat kemudian.

(Name) kemudian mengajak Satoru untuk pulang ke rumah. Ia tidak betah lama-lama di rumah sakit, toh juga semuanya baik-baik saja tidak ada keluhan apapun ditambah teknik pembalik milik Satoru sangat membantu dalam penyembuhannya.

Satoru sih mau-mau aja diajak pulang, ia juga tidak sabar untuk ikut menemani dede bayi tidur di ranjang. Pokoknya malam ini Satoru pengen Sean tidur bareng mereka.

.
.
.
.

Beberapa waktu setelah kelahiran sang buah hati di rumah sakit pada malam hari, Sean kecil selalu menangis tengah malam alhasil (Name) dan Satoru berujung begadang bersama menjaga anak mereka.

         "Asep menjajah bagian favorit ku!" protes Satoru pada anaknya yang tengah anteng menyusui.

         "Kok Asep sih?! Kan aku bilangnya Sean! Gojo Sean! Bukan Asep" balas (Name) tidak terima.

Satoru merengut kesal, ia kemudian memilih untuk rebahan di samping (Name). Sesekali tangannya jahil mencubit pipi anaknya, saat tangisan mulai terdengar barulah ia berhenti iseng.

         "Bisa gak tangan kamu diem dulu?! Udah nangis ini Dede nya!"

(Name) kesal lantaran suaminya itu tidak bisa melihat Sean tenang dari tadi, pasti ada aja hal yang membuat anaknya menangis karena kelakuan sang Ayah.

        "Abisnya aku gemes sih sama pipi bayi hehe" jawab Satoru tanpa merasa bersalah sama sekali. (Name) hanya bisa mengelus dada.

        "Oh ya tadi pas aku ke sekolah banyak murid yang ngasih aku ucapan selamat, katanya sampaikan juga ke kamu. Nobara paling nunggu kamu kembali lagi ke sekolah" tambah Satoru kali ini ia membantu menenangkan Sean dengan mengusap lembut rambut anaknya.

Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang