(S2) 11. Keseharian

338 39 217
                                    

(Name) merasa akhir-akhir ini Gojo jarang dirumah. Ia tidak mengerti kenapa karena Gojo sama sekali tidak menjelaskan alasannya.

Sebagai istri tentu saja khawatir kalau suaminya kenapa-napa. Walaupun begitu ketika Gojo pulang ke rumah, wajahnya nampak datar tanpa ekspresi sama sekali namun terkadang bisa sangat ceria seperti biasa. Hal itu membuat (Name) jadi takut sendiri ingin menanyakan keadaannya.

Seperti malam ini, (Name) baru saja membukakan pintu rumah dimana terlihat Gojo baru saja pulang dengan wajah ditekuk. Kali ini (Name) mencoba memberanikan dirinya untuk bertanya.

        "Satoru-" belum sempat (Name) berkata apapun namun Gojo udah terlebih dahulu masuk ke dalam dan meninggalkannya sendiri di depan pintu.

        "Loh?"

(Name) melangkah mengekori Gojo ke dalam kamar, pria itu udah terlebih dahulu masuk ke dalam kamar mandi guna membersihkan diri. (Name) hanya bisa menunggu sembari duduk di tepi ranjang.

Tangan (Name) meraih ponsel milik Gojo yang berada di atas nakas, dahinya mengernyit lantaran ponsel itu tiba-tiba menggunakan sandi untuk membukanya. Tidak biasanya Gojo seperti ini, (Name) jadi bingung harus bagaimana. Ia sama sekali tidak tau permasalahan suaminya.

        'Satoru nyembunyiin sesuatu ya? Hpnya tiba-tiba pake sandi, terus dia cuek belakangan ini'  batin (Name) curiga.

Tak lama pintu kamar mandi terbuka, menampilkan sosok Gojo yang baru saja selesai mandi dan sudah berpakaian rapi. (Name) yang udah tidak tahan dicuekin memilih protes.

        "Kamu kenapa sih?! Kok tiba-tiba berubah?! Ada yang kamu sembunyikan dari aku ya?!" tanya (Name) bertubi-tubi.

        "Enggak ada, kamu yang kenapa tiba-tiba nanya kaya gitu?" tanya Gojo balik.

        "Hp kenapa di sandi? Pasti ada sesuatu kan? Terus kenapa juga kamu tiba-tiba cuekin aku?" kata (Name) sembari memegang ponsel milik Gojo.

         "Siapa yang cuekin kamu? Aku capek seharian kerja gak istirahat makanya aku pengen diem aja, gak ada masalah apapun. Kalo soal hp itu sengaja soalnya aku juga butuh privasi" jawab Gojo santai.

Mendengar jawaban Gojo membuat (Name) terdiam mematung. Bisa-bisanya Gojo mengatakan soal privasi padahal dia sendiri yang awalnya meminta untuk tidak ada privasi di antara mereka. (Name) tidak habis pikir apa yang diinginkan Gojo sebenarnya.

         "Udah kan? Sini balikin, aku ada misi malam ini jadi aku gak tidur di rumah. Kamu tetap di rumah aja jangan kemana-mana" kata Gojo sembari mengambil ponselnya yang berada di tangan (Name).

Setelah mengambil ponselnya, Gojo berjalan menuju pintu keluar namun sebelum Gojo beneran pergi (Name) keburu menahan lengannya.

       "Kamu mau kemana? Ini udah hampir tengah malam. Misi apa lagi? Udah cukup kamu ngambil misi hari ini, istirahat aja dirumah" cegah (Name) berusaha menahan amarahnya.

       "Memangnya dengan aku berhenti dan istirahat semuanya akan baik-baik aja? Bukannya udah aku bilang jangan menahan ku soal misi yang aku ambil?" sahut Gojo membuat (Name) reflek melepaskan cekalannya.

      "Tapi-" ucapan (Name) terhenti lantaran melihat bahwa mata milik Gojo nampak bercahaya di dalam kegelapan malam. Hal itu tentu saja seakan menghipnotis (Name).
 
       "Jangan pernah melarang ku (Name). Tugasmu hanya diam di rumah menunggu sampai tiba waktunya melahirkan anak ku!" tegas Gojo sebelum ia benar-benar pergi meninggalkan (Name) sendirian di rumah.

       "Hah?" (Name) membeo kebingungan, matanya sudah memerah melihat kepergian Gojo setelah berkata demikian untuknya.

.
.
.
.

Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang