(S2) 2. Hati Kecil

494 49 263
                                    

Bunyi dentuman keras musik terdengar memenuhi telinga (Name). Saat ini gadis itu berada di sebuah bar asing yang belum pernah ia kunjungi sama sekali.

Disana (Name) bisa melihat Satoru yang nampak asik mengobrol sembari digelayuti manja oleh psk disana. (Name) menatap miris kepada Satoru, apa yang sebenarnya terjadi setelah ia tidak lagi mengatur mimpi Satoru?

         "Kamu nampak berbeda, Satoru" lirih (Name) khawatir.

Mendengar namanya disebut, Satoru segera menoleh ke belakang dimana sudah terdapat (Name) berdiri disana. Buru-buru ia langsung pergi menghampiri (Name) serta memeluk erat tubuh (Name) seakan tidak membiarkan gadis itu pergi lagi dari hidupnya.

        "Jangan pergi, kumohon. Tetap disini dan temani aku. Aku kesepian tanpa kamu" bisiknya terus menerus pada (Name).

(Name) bingung harus bereaksi seperti apa, matanya sudah memanas sejak tadi ditambah Satoru yang memeluknya erat. (Name) bisa merasakan bahunya nampak basah akibat air mata Satoru. Ya, pria itu menangis didepannya.

        "Kenapa kamu jadi begini? Bukankah tanpaku kamu seharusnya bebas? Aku mengatur semuanya, kamu pasti tertekan karena aturanku" jawab (Name) masih tidak mau membalas pelukannya.

        "Lebih baik aku diatur olehmu seumur hidup daripada aku harus sendirian lagi. Kembalilah padaku, (Name). Aku janji gak akan menyia-nyiakanmu lagi"

(Name) melepaskan pelukannya secara paksa, ia bisa menatap mata Satoru yang sudah sembab. Jemari (Name) terulur untuk mengusap air mata yang terjatuh dari mata indah Satoru, ia bisa merasakan betapa kesepiannya Satoru selama ini.

        "Kamu tau kan ini cuma mimpi?" Gojo mengangguk pelan.

        "Aku kesini cuma datang menjengukmu. Dakara aku tidak membawa perasaan apapun" ungkap (Name) seketika membuat Satoru kembali merasa sakit pada hatinya.

        "Satoru, kamu itu kuat. Kamu gak boleh terus begini, perjalananmu masih panjang. Cobalah untuk bersikap lebih dewasa agar kamu bisa bertemu dengan jodohmu" tambah (Name) diakhiri senyuman tipis.

         "Aku maunya kamu! Aku maksa!" protes Satoru tidak terima.

        "Aku kan udah bilang aku kesini cuma mampir. Aku juga gak ngubah mimpi kamu sama sekali loh" Satoru menanggapi dengan cemberut.

        "Mimpi kamu random juga ya, aku baru tau kalo ada bar yang pake dekor anak balita ulang tahun" kata (Name) seraya memperhatikan sekelilingnya.

       "Ini namanya bar Hello Kitty! Aku gak terlalu suka bar dengan dominan warna gelap gitu makanya aku setting supaya sekeliling aku warnanya pink" jelas Satoru antusias.

        "Naruhodo, unik juga ya"

       "Terus terus ada lagi yang mau aku tunjukkin sama kamu!" kata Satoru, ia kemudian menarik tangan (Name) untuk pergi dari bar menuju rumahnya.

(Name) hanya mengikuti arahan Satoru, ia juga penasaran apa yang akan dilakukan oleh pria itu. Satoru memang kelewat random, pasti ada aja hal yang tidak masuk akal di pikirannya.

Sesampainya dirumah, Satoru masih menggandeng (Name) menuju kamarnya. Kali ini (Name) agak sungkan, buat apa ia diajak ke kamar pribadi Satoru? Walau nampak enggan tapi Satoru tetap memaksa (Name) memasuki kamarnya.

Pada akhirnya (Name) memberanikan diri memasuki kamar, rupanya kamar Satoru telah disulap menjadi kamar anak, dimana terdapat ranjang kecil yang biasa digunakan oleh bayi pada umumnya.

        "Ini?" Satoru mengangguk cepat.

        "Kamar anak kita" jawab Satoru semangat.

        "Tapi-"

Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang