"Sensei!"
"Eh? Gojo-sensei bisa tidur kah?"
"Kau pikir dia bukan manusia!"
"Wah! Dia gerak!"
Gojo terbangun dari tidur panjangnya setelah mendengar suara berisik dari murid-muridnya. Perlahan mata indahnya mulai terbuka untuk mencerna keadaan sekitar, Gojo menoleh kearah jam dimana sudah hampir 3 jam ia ketiduran.
"Bisa-bisanya Sensei ketiduran lagi ngajar di kelas!" cibir Nobara. Bukannya menanggapi, Gojo justru memikirkan hal lain.
"(Name) mana?" tanya Gojo pada ketiga muridnya.
Ketiga muridnya saling pandang dengan tatapan heran. Siapa sosok orang yang disebut oleh gurunya itu?
"Sensei mimpi ya? Murid kelas 1 kan cuma 3 orang" jawab Yuuji polos. Gojo langsung membelalakkan matanya kaget.
"Terus Sus?" tanya Gojo lagi.
"Sus? Apa maksudnya Suzume adiknya Geto-san?" kali ini yang menjawab adalah Nobara.
Gojo termenung, ia bingung. Sejak kapan Geto punya adik? Atau dia yang memang tidak tau aja ya. Pikiran Gojo masih melayang pada mimpinya tadi dan ia nampak kesulitan membedakan mana yang asli dan tidak.
"Bukankah sudah kubilang untuk ambil cuti beberapa waktu kedepan? Semenjak Sensei pulang dari misi di Okinawa, Sensei jadi lebih sering ngehalu kalo ada murid keempat yang bernama (Name). Padahal udah jelas semuanya gak ada" jelas Megumi seakan menamparnya pada kenyataan.
Gojo terdiam sembari berpikir. Apakah ini semua mimpi? Ia merasa bahwa semuanya nampak terasa nyata. Semua kenangan kebersamaan dengan (Name) membuat Gojo tidak menyangka kalau selama ini ia bergelung dalam delusi.
Bersamaan dengan itu Shoko memasuki kelas, seperti biasa ia akan mengecek kesehatan para penyihir Jujutsu termasuk Gojo sendiri.
Sebagai sahabat Shoko sebenarnya khawatir, semenjak Gojo pulang dari misinya beberapa waktu lalu, pria itu jadi lebih sering melamun dan jam tidurnya tidak menentu. Gojo bagaikan mayat hidup yang setiap harinya hanya pergi menghabisi kutukan lalu sesekali mengajar murid-muridnya.
"Gimana keadaanmu? Sudah lebih baik?" tanya Shoko seraya memulai pemeriksaan.
"Mungkin, entahlah. Otak ku sepertinya masih rusak" jawab Gojo ragu.
"Teknik pembalik saja tidak cukup untuk menyembuhkan mental. Kau harus pergi ke psikolog untuk menjalani terapi" kata Shoko setelah ia selesai memeriksa Gojo kemudian dilanjut untuk memeriksa Yuuji.
"Aku gak butuh yang seperti itu" jawab Gojo pelan.
Gojo memilih bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan ke luar kelas. Ia memasang kembali penutup matanya sembari berkeliling sekitar sekolahan.
Gojo Satoru.
Penyihir Jujutsu tingkat spesial yang juga merangkap sebagai guru di SMK Jujutsu. Dia juga menjadi penyihir kuat di masa ini.
Walaupun mendapatkan julukan tersebut, nyatanya Gojo tidak bisa mengelak kalau ia punya kelemahan dalam mentalnya, hanya saja selama ini ia mampu menyembunyikan semuanya.
Gojo juga seringkali mendambakan kehidupan normal layaknya keluarga pada umumnya, dan hanya pada kesempatan tidur lah Gojo bisa mendapatkan apa yang ia mau. Makanya ketika ia tertidur, mimpinya memiliki keluarga akan terus berlanjut hingga ke episode sekarang.
Biasanya setiap tidur ia selalu bermimpi sedang di masa pdkt, pacaran lalu putus dan akan terus begitu. Namun belakangan ini, Gojo merasa aneh karena sosok (Name) selalu muncul dan tidak bisa tergantikan layaknya one night stand Gojo yang lain dalam mimpinya. Bahkan saking tidak tergantikan, ia sampai bisa menikah dan memiliki anak dengan (Name), padahal di mimpi tersebut, Gojo dan (Name) hanyalah sebatas kakak beradik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]
Fanfiction[Completed] Camaraderie berarti rasa saling percaya antara orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama. Begitu banyak momentum kebersamaan yang hampa. Tidak seharusnya ini terjadi namun apakah keduanya akan saling bertahan? "Kita ini sa...