(Name) mencebikkan bibirnya kesal, pasalnya ia dan juga Gojo sedang berdebat mengenai akan tinggal di mana. Gojo masih bersikeras mengajak (Name) ikut ke rumahnya aja sedangkan (Name) sebaliknya.
"Gini aja deh, kita kan udah nikah. Kalo laper pulang ke rumah masing-masing" kata (Name) pada akhirnya.
"Mana bisa gitu! Pokoknya kamu yang tinggal sama aku" protes Gojo.
"Gak mau! Aku udah nyaman disini! Kamu aja yang pindah kesini, lagian barang-barang di rumah kamu gak sebanyak di rumah aku tuh" balas (Name) jujur.
"Tapi di rumah aku lebih besar! Semua barang disini bisa di angkut" mendengar perkataan Gojo, imajiner perempatan di dahi (Name) muncul seketika.
"Oh, ngajak adu rumah?!"
"Ayo aja! Kamu udah kalah dari awal tuh!" ketus Gojo.
Kei yang menyimak perdebatan suami istri ini hanya bisa menghela nafas berat. Pasalnya baru aja kemarin mereka resmi menikah namun (Name) dan Gojo masih tidak akur, hal itu yang membuat Kei terpaksa menjadi penengah di antara mereka.
"Kenapa kalian malah jadi berantem sih? Ini bukan masalah serius yang perlu di perdebatkan!" celetuk Kei serba salah.
"Kei tolong usir mahluk satu ini, bebal nya gak ketolong, aku capek!" titah (Name).
'Kok bisa ya mereka menikah padahal setiap ketemu debat terus' batin Kei miris. Sebelum terjadi keributan besar, Kei memilih keluar dari rumah untuk menyelamatkan diri. Gadis itu berjalan ke luar sebentar untuk merokok santai di teras depan rumah.
"Kamu yang gak mau nurut! Padahal aku udah nyiapin semua fasilitas lengkap untuk kamu di rumah" protes Gojo ikutan kesal.
(Name) yang semula memalingkan wajahnya tidak mau menatap Gojo perlahan mulai tertarik juga setelah mendengar kata fasilitas lengkap. Apaan tuh kira-kira?
"Spoiler dong, fasilitas apa? Mahal gak?" tanya (Name) penasaran.
Gojo diam-diam menahan senyum, pokoknya hari ini ia harus terlihat cool agar (Name) mengikuti kemauannya. Gojo hanya mau memberikan kenyamanan terbaik bagi istrinya, makanya ia tetap ngotot mengajak (Name) tinggal dirumahnya aja. Toh di dalam rumahnya, Gojo juga sudah memasang barrier sendiri agar tidak ada kutukan yang berani mampir ke rumah.
"Gak sudi kasih spoiler ke istri pembangkang" jawab Gojo cuek.
(Name) berdecak sebal, ia menatap kearah Gojo yang duduk di sofa sembari sibuk menggonta-ganti channel TV. (Name) tersenyum licik, ia mempunyai ide bagus agar Gojo bisa luluh padanya.
Wanita itu berjalan santai menuju kulkas untuk mengambil es krim lalu diberi full toping menghiasi seluruhnya. Dengan santainya (Name) memilih duduk di samping Gojo sembari menikmati es krimnya.
"Ternyata es krim full toping enak ya, tau gitu dari dulu aku pesen beginian di cafe" celetuk (Name) seketika membuat Gojo menoleh kearahnya.
(Name) bisa melihat kalau Gojo nampak tergiur dengan es krim miliknya, terbukti matanya nampak bling-bling melihat kearah es krim namun (Name) malah sengaja memakannya secara perlahan di depan Gojo.
"Kenapa liat-liat? Kamu mau?" Gojo mengangguk antusias.
"Jangan deh, aku pelit soalnya" tambah (Name) sukses membuat Gojo merengek.
"Sesuap aja dong sayang~ Eh kamu kok bisa tiba-tiba ada es krim sih?! Kok gak bilang kalo beli?! Kapan belinya?!" protes Gojo ditengah-tengah merengeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]
Fanfiction[Completed] Camaraderie berarti rasa saling percaya antara orang-orang yang menghabiskan banyak waktu bersama. Begitu banyak momentum kebersamaan yang hampa. Tidak seharusnya ini terjadi namun apakah keduanya akan saling bertahan? "Kita ini sa...