14. Menguji Kesabaran

539 47 244
                                    

Hari ini (Name) libur jadi ia harus beristirahat di rumah, terlebih lagi Satoru juga kebetulan sedang tidak ada kerjaan jadi ia bisa menemani (Name) yang nampak bete kalau ditinggal sendirian.

Kehamilan pertamanya yang berusia 3 minggu membuat (Name) harus ekstra hati-hati saat beraktivitas, keluhan pegal pun mulai ia rasakan terutama pada bagian pinggang. Satoru sendiri ternyata yang mengalami morning sickness (Name). Pantas saja (Name) tidak mengeluh apapun selain badannya yang sering pegal.

        "Hahaha masih muda udah jompo! Hoek-" ledek Satoru, namun sedetik kemudian ia langsung merasakan mual dan pergi ke westafel dengan cepat.

Kali ini (Name) yang tertawa keras melihat suaminya yang sudah nampak lemas karena morning sickness yang tidak berhenti. Sekalinya berhenti, Satoru pakai waktunya buat meledek (Name), alhasil mualnya kumat lagi.

         "Ga papa jompo muda yang penting gak dikit-dikit Hoek!" balas (Name) yang masih setia rebahan di ranjang.

Dilihatnya wajah Satoru yang keluar dari kamar mandi dengan pucat, bukannya khawatir, (Name) justru semakin menjadi meledeknya.

         "Gimana? Enak gak mual terus daritadi?" tanya (Name) seraya menaik-turunkan kedua alisnya.

        "Kok kamu tega banget sih? Padahal aku gini demi anak kita" rengek Satoru pada akhirnya.

        "Suruh siapa ngeledekin jompo wlee"

Satoru tidak lagi menjawab, ia langsung tepar diatas ranjang setelah berulang kali bolak-balik kamar mandi.

        "Ngomong-ngomong mual gitu bisa pake teknik pembalik gak sih?" tanya (Name) penasaran.

        "Bisa sih tapi nanti kambuh lagi jadi percuma" keluh Satoru.

       "Yaudah deh mau gimana dong, kamu mau bobo lagi?" Satoru mengangguk pelan, ia langsung menarik (Name) ke dalam pelukan layaknya sebuah guling, detik itu juga ia seketika turu.

(Name) yang sudah mendengar dengkuran halus hanya bisa menghela nafas lelah. Ia bete harus ngapain di hari Minggu kali ini, setelah memastikan kalau Satoru sudah terlelap barulah (Name) melepaskan pelukannya dan beranjak dari ranjang.

Tujuan pertama (Name) adalah membersihkan dirinya terlebih dahulu, sekitar beberapa menit ia habiskan waktu di kamar mandi saat sudah keluar pun ia bisa melihat Satoru yang masih terlelap di atas ranjang. (Name) mewajari hal itu karena dari semalam Satoru kesulitan tidur akibat mual yang dideritanya.

(Name) yang sudah berganti pakaian melenggang santai menuju dapur. Ia berencana untuk memasak sarapan pagi.

         "Aduh! Bahan makanan abis ya? Aku lupa jadi gak sempat belanja deh" gumam (Name) setelah mengecek isi kulkas yang cukup kosong.

Berhubung masih ada waktu untuk belanja, (Name) memutuskan pergi sendirian menuju supermarket dekat rumahnya. Ia merasa beruntung karena Satoru memilih rumah yang dekat dengan berbagai fasilitas disekitarnya.

Namun sayangnya baru beberapa langkah keluar rumah, ia mendapatkan telepon dari ponselnya. Buru-buru (Name) merogoh ponsel untuk menjawab panggilan tersebut dimana pelaku yang menelepon adalah suaminya sendiri.

          "Sayang kamu dimana?" tanya Satoru dari seberang sana dengan suara khas orang bangun tidur.

          "Baru mau belanja nih, soalnya aku liat bahan makanan kosong banget. Aku pergi cuma sebentar kok" jawab (Name) yang masih berjalan santai di pagi hari.

(Name) mengernyitkan keningnya kala mendengar suara gemericik air keran dari seberang sana, sepertinya Satoru sedang membasuh wajahnya. Setelah kerannya dimatikan, bertepatan dengan (Name) yang baru tiba di Supermarket terdekat.

Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang