13. Kemusuhan

561 52 291
                                    

Satu bulan setelah menyelesaikan misi mengambil jari Sukuna, (Name) merasa teman-temannya perlahan mulai menjauh.

Awalnya ia tidak curiga sama sekali toh karena kedapatan misi yang berbeda setiap hari namun setelah sempat ikut berkumpul ia seperti merasa diasingkan oleh sekitarnya.

Sejujurnya (Name) sedih, tapi ia juga tidak bisa berbuat apa-apa. Dia juga lebih suka menyendiri akhir-akhir ini apalagi Satoru seringkali mendapatkan misi penting hingga tidak sempat menemaninya.

Saat ini (Name) baru pulang setelah menyelesaikan misi bersama Nobara. Gadis bersurai jingga itu langsung mengajak ketiga temannya yang lain untuk pergi makan-makan tanpa mengajak (Name) sama sekali.

         "Eh tapi (Name) gimana? Masa dia gak diajak" tanya Yuuji khawatir.

         "Emang dia mau ikut? Kayaknya dia lagi kecapean tuh gara-gara misi tadi" balas Nobara cuek.

         "Kalian kalo mau pergi duluan aja, aku mau istirahat" tolak (Name) halus.

         "Serius kamu gak papa? Mau aku anter ke Shoko-san gak?" tanya Megumi yang diangguki oleh Sus.

        "Enggak usah Gum"

        "Tuh dengerin! Kalian aja overthingking parah! (Name) itu cuma kecapean aja! Udah yuk berangkat! Aku mau belanja nih!" ajak Nobara sembari menarik lengan Megumi dan Yuuji bersamaan.

Setelah Megumi, Yuuji dan Nobara pergi kini hanya menyisakan Sus yang masih menemaninya. Gadis itu memilih duduk disamping (Name).

(Name) melirik sekilas, ia juga tidak tau harus bilang apa dengan gadis pendiam satu itu. Rasanya (Name) kali ini gagal untuk tetap ceria didepan teman-temannya.
 
          "Gomen.."

Suara Sus membuat (Name) menoleh kaget, ia tidak menyangka gadis itu punya inisiatif untuk mengajak ngobrol.

         "Untuk apa?"

         "Nobara bilang ini pertama kalinya dia melihat kasus incest dalam hidupnya. Dia masih belum bisa menerima perbedaan, dakara..." ucapan gadis itu terhenti seketika, walau begitu (Name) tetap paham maksudnya.

         "Aku paham kok.. Dari awal aku emang udah memikirkan resiko ini. Lagipula aku ini Penyihir Jujutsu.. Kehilangan teman bagiku hal yang biasa, pada akhirnya kita juga akan mati sendirian kan?" jelas (Name) diakhiri senyuman tipis.

         "..." Sus tidak menjawab apapun, ia hanya bisa menunduk seakan ikut bersedih.

        "Kamu juga pergilah. Nobara pasti bakal nyariin nanti" lanjut (Name) sembari menatap lurus ke depan.

         "Tapi-" ucapan Sus terpotong kala (Name) sudah menatapnya dengan senyuman manis.

         "Kamu juga ingin menikmati waktu luang bersama teman-teman kan? Jangan sia-siakan kesempatan itu" jelas (Name).

        "Baiklah. Aku akan membawa oleh-oleh untukmu" pamit Sus seraya berdiri dari duduknya.

        "Arigatou"

Setelah memastikan bahwa ia sudah sendirian, (Name) menghela nafas lelah. Ia merogoh sesuatu dari dalam saku bajunya. Setelah mendapatkan apa yang ia cari, (Name) segera mengeluarkan benda yang dimaksud.

Sebuah testpack bergaris dua ia keluarkan dari saku nya, (Name) bingung harus bereaksi seperti apa. Ia juga belum memberitahu Satoru soal kehamilannya. Terlebih lagi Satoru jarang dirumah dan hanya pulang ketika larut malam.

Tidak mati dalam misi ditengah hamil muda saja membuat (Name) bersyukur. Ia tidak mau merepotkan siapapun termasuk Satoru sendiri. Beruntungnya (Name) belum mengalami gejala-gejala mual, muntah seperti kehamilan pada umumnya.

Camaraderie [Gojo Satoru X Reader] [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang