Mahes menunggu momen yang tepat untuk dia bisa bicara dengan suaminya. Saat Kasa tidak ada, supaya anaknya yang satu itu tidak perlu mendengar obrolan berat seperti ini.
Junior merenung di ruang kerjanya di rumah. Dia melamun cukup lama sampai tidak sadar Mahes sudah menempelkan dagu di bahunya.
"Masih kepikiran soal omongan Mama?"
"Aku mikirin keluarga kita dan ... papa."
Mahes memijat bahu suaminya. Sebuah perlakuan yang bisa membuat Junior merasa nyaman. Sesekali perempuan utu bercanda. "Uratnya kusut semua, kayaknya lagi banyak masalah."
"Memangnya, bisa terasa dari uratku."
"Bisa, dong."
Junior mengekeh.
"Nah, gitu."Mahes lebih lega sekarang. "Kalau kamu murung, aku yang jadi nggak nyaman juga. Kalau kamu bisa senyum kayak gini keadaan akan lebih baik."
Junior juga tahu kalau dengan pikiran yang lebih positif dia bisa merasa lebih baik. Pria itu menyentuh tangan Mahes yang berada di punggungnya, meremas lembut penuh kasih sayang.
"Maafin Kak Jun." Bukan cuma mengatakannya yang begitu menyentuh, saat Junior mengecup tangan Mahes hati perempuan itu seperti mentega yang mencair.
Mahes memeluk Junior berbagi rasa hangat yang sama. "Bukan salah Kak Jun. Tapi ...."
"Tapi, apa?"
"Tapi. aku nggak mau kalau Kak Jun benar nggak akan datang ke sana lagi hanya karena tersinggung dengan omongan Mama."
Junior menghela napas. "Habisnya kalau aku nggak bilang kayak gitu, mama nggak akan berhenti menghina kamu."
"Kak, hati manusia itu sebenarnya lembut. Gampang berubah. Kalau hari ini Mama masih benci denganku mungkin kita harus lebih berusaha untuk membuktikan ke dia kalau aku layak diterima. Aku nggak mau kebencian dibalas dengan kebencian. Selagi Mama nggak memisahkan aku dengan kamu, aku masih bisa tahan."
"Nggak, kamu jangan bilang kayak gitu." Junior menolak. "Kalau kamu terus mengalah harga diri Kak Jun yang nggak ada nantinya."
"Tapi gimana dengan papa?" Mahes membuat Junior bungkam. "Papa nggak salah dalam hal ini. Papa juga sudah semakin tua, Kak. Apa kita tega marah dengan dia dan nggak ke sana lagi?"
"Aku bukan nggak mau menemui papa, nanti kalau ada kesempatan di luar untuk bisa ketemu dengan dia aku pasti bakal menemuinya."
"Ibu itu surga bagi anaknya. Kali ini aku masih mendukungmu, Kak. Karena memang Mama yang keterlaluan. Tapi, aku harap kamu bisa dia. Biar bagaimanapun juga, aku nggak mau kita hidup penuh dosa. Biarkan saja apa yang mama lakukan, suatu saat nanti kalau mama sadar, dia akan sayang ke kamu."
Junior mengecup tangan Mahes lagi. "Makasih ya, sudah mau mengerti aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Maheswari
Romance❤️ Dinodai kakak angkat membuat Maheswari disiksa dan terusir dari keluarga angkatnya dalam keadaan mengandung. Yugo sang pelaku memilih untuk bersembunyi, tidak mau mengakui kesalahannya. Sementara Amarta--ibu di rumah tersebut--menegaskan agar Mah...