35. Yugo Menemukannya

392 34 9
                                    

Pernikahan mereka, Mahes tahu pada mulanya hanya atas dasar rasa kasihan Junior padanya. Seperti main-main, memang itu tidak bisa masuk dalam hitungan. Perempuan itu enggan meneruskan ini atas dasar nafsunya, sedangkan belum ada ikatan yang sah di antara mereka.

"Kamu tahu gimana status pernikahan kita, Kak." Dia berujar lirih.

Junior memegang wajah Mahes. Ya, dia tahu soal pernikahannya dan pria itu memilih untuk menghargai wanita yang ada di hadapannya ini.

Mahes menurunkan tangan Junior dari wajahnya. Dia mengusap perlahan tangan lelaki itu yang terasa dingin sekarang.

"Nggak ada buku nikah yang kita pegang. Kalau orang lihat kamu dan aku begini, mereka bakal bilang aku murahan."

Junior menunduk, dia menghela napas berat. Sungguh yang terjadi barusan memang di luar kendali. Hasrat dan rindunya begitu besar sampai sulit dikendalikan.

"Kak Jun bakal nikahin kamu lagi. Kali ini aku bakal urus semuanya. Nggak akan ada lagi yang bisa menghina kamu!"

Mahes menggeleng. "Jangan buru-buru." Yang perempuan itu rasa, Junior masih punya harapan dengan perempuan lain yang lebih baik. Penampilan, kehidupan, dan juga perbandingan  status di antara mereka ....

Terlalu jauh berbeda.

"Aku nggak percaya diri." Mahes jujur pada Junior.

Junior mengekeh pelan. "Kenapa? Minder ya, dilamar orang ganteng?"

Suasana serius berubah jadi lelucon. Mahes mengukir senyum, cukup lama. Meski dia menunduk karena tersipu malu Junior menangkap momen indah itu.

"Manisnya ...."

"Apa?" Mahes mengangkat mata, menatap Junior kembali.

"Tuh, nyamuk yang lewat. Manis banget!" Omongan Junior barusan cuma dibalas decihan dari Mahes.

"Ya udah bawa Kasa pulang, Kak."

"Iya ... iya." Kali ini Junior bergegas membawa Kasa pulang. Sebelum pergi dia ingatkan soal besok mereka yang akan datang lagi.

Junior pastikan kali ini dia akan seperti hantu yang akan terus bergentayangan di mana Mahes akan selalu merasa diikutinya.

Dua kali dalam beberapa menit, Junior bisa membuat Mahes tersenyum kembali.

Semalam berselang, Kasa bangun kegirangan. Dia mandi sendiri tanpa perlu diingatkan Asih kalau harus sekolah atau Junior yang menggendongnya dari tempat tidur.

Bahkan, saking semangatnya Kasa sampai mau pakai baju sekolah sendiri. Namun, ujungnya dibantu Asih juga karena dia miring saat memakai kancing.

"Semangat amat sih, Den ...." Asih menggoda majikan kecilnya itu.

"Aku ketemu ibu kemarin." Dia menyeringai memamerkan barisan giginya. Asih ikut senang mendengar itu, Junior sudah cerita semalam dan sungguh asisten rumah tangga tersebut mau juga bertemu dengan Mahes. Sampai detik ini Asih masih bertahan bekerja untuk Junior dikarenakan pernah diamanahi untuk mengurus Kasa.

"Ibu itu cantik." Kasa berceloteh lagi. "Dia kemarin bilang kalau aku harus mandiri nggak boleh nyusahin Bi Asih sama ayah."

Asih mengusap kepala Kasa. "Tapi, kalau mandi sama pakai seragam biar Bibi yang bantu, ya."

"Tapi ...." Kasa mendekatkan bibirnya ke telinga Asih, "jangan bilang sama ibu kalau aku dibantu. Nanti aku nggak keren lagi."

Asih tergelak. "Oke, siap!"

Begitulah Kasa. Tengah berbahagia karena ibunya yang kini bisa dijumpai. Kegembiraan ini terus dia bagikan pada siapa saja yang dikenalnya. Teman di sekolah pun tidak luput dia ceritakan soal sosok ibunya. Termasuk Siena. Anak Yugo yang selisih satu tahun dengannya dan hanya beda satu tingkat kelas.

MaheswariTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang