Kakinya bergerak menjelah deretan rak-rak yang menyusun buku dengan rapih, dia membaca satu persatu buku yang dia cari. Tangannya terus mengibaskan kartu perpustakaan yang hampir sobek, beruntung dia masih bisa menemukan kartu perpustakaannya.
Tugas yang harus selesai besok membuat dia jadi frustasi, harusnya dia mengerjakan lebih awal seperti biasa, harusnya dia tidak termakan hasutan Dahyun dan Chaeyoung untuk menunda tugasnya, menghabiskan waktu sepanjang hari hanya untuk bermain-main.
Dia bisa bernafas lega, akhirnya dia menemukan buku yang dia cari, senyumnya mengembang, dia segera melangkah menuju penjaga perpustakaan.
Waktu sudah menunjukan jam lima sore, banyak mahasiswa yang disibukan dengan tugas mereka, dia yang memakai seragam SMA tidak merasa terbebani, dia sudah biasa datang ke perpustakaan ini, buku-buku disini lebih lengkap, dibanding di perpustakaan sekolah.
Langkahnya berhenti, ada yang menarik perhatiannya, dia mendekat, mengambilkan buku, menyerahkan pada seseorang yang sedari tadi terlihat kesusahan untuk menjangkau buku yang berada di rak paling atas.
"Makasih.. "
Tzuyu tersenyum, "Sama-sama Ka.. " Kemudian dia kembali bergerak ke meja penjaga perpustakaan.
Sana yang baru saja ditolong Tzuyu, tertegun, mungkin Tzuyu melupakan wajah Sana, tapi Sana sangat mengingat Tzuyu, karna baru kemarin Mina dan Momo membicarakan sosok Tzuyu, Sana langsung menyusul Tzuyu, dia hanya ingin membuktikan pada Mina, kalau apa yang dia katakan tentang Tzuyu itu benar. Buktinya sekarang dia melihat dengan mata kepalanya sendiri, kalau Tzuyu mengenakan seragam SMA.
"Tzuyu.. "
Sana sudah ada dibelakang Tzuyu, ikut mengantri untuk menyerahkan buku yang akan dia pinjam.
Tzuyu yang merasa di panggil namanya jadi menoleh, Tzuyu terlihat celingak- celinguk, untuk memastikan kalau wanita yang sekarang malah bergeser kesamping nya ini memang memanggilnya.
"Kamu Tzuyu kan?"
Tzuyu mengerutkan dahinya, Dia tak mengingat wajah Sana, wajar saja kalau dia jadi terlihat bingung. "Kaka kenal saya?"
Sana mengangguk, Sana bersikap seolah dia benar-benar mengenal Tzuyu.
Obrolan mereka harus terputus saat giliran Tzuyu mengantri datang, Sana juga ikut menyerahkan bukunya."Pake kartu perpus Aku aja." Kata Sana.
Tzuyu mengangguk, memasukan kembali kartu perpustakaan miliknya.
Keduanya sudah mendapatkan buku masing-masing, Tzuyu masih sibuk memasukan bukunya, Sana menunggunya dengan setia, sambil memperhatikan wajah Tzuyu. Apa yang Mina katakan memang benar, Tzuyu terlihat sangat lucu, Sana tidak menyadari ini saat pertemuan pertamanya dengan Tzuyu.
Pertemuan itu memang terlalu singkat, Sana bahkan tak sempat menanyakan siapa nama Tzuyu.
"Eh-" Saat fokusnya kembali kedepan Tzuyu kaget, karna Sana yang masih berdiri didepannya seolah menunggunya.
"Kamu mau pulang?"
Tangan Tzuyu sibuk menarik ulur tali tas nya, dia benar-benar tidak mengenal Sana, dia jadi bingung harus bersikap seperti apa, Tzuyu berusaha mengingat-ingat wajah Sana, tapi dia benar-benar lupa, siapa wanita yang sekarang terus tersenyum padanya.
Tzuyu mengangguk, menjawab ucapan Sana."Mau minum kopi dulu ga sama aku?"
"Kopi?"
"Iya, desertnya juga enak katanya."
