13

474 80 52
                                    

Chaeyoung, laki-laki yang sekarang sedang sangat gugup, sedari tadi mondar-mandir memilih baju yang cocok yang akan dia kenakan.

Ini adalah kencan pertamanya, walau bergaul dengan Dahyun, sebenarnya Chaeyoung adalah laki-laki yang cukup menutup diri. Tapi karna berteman dengan Dahyun juga, dia banyak belajar bagaimana cara berkenalan dengan perempuan,  walau sampai sekarang belum ada satu perempuan yang bisa dia miliki.

Dia tidak pernah membawa hal itu terlalu serius, kalau memang tidak bisa, ya, tinggal cari yang lain. Hal itu juga dia dapatkan dari Dahyun.

Setelah mendapatkan pakaian yang cocok, dia mengecek ulang barang yang akan dia bawa, cat air, kanvas gambar, dia juga membawa beberapa kuas.

Ketika instagram nya diikuti balik oleh Sana, Chaeyoung memang sering unjuk kemampuannya, tidak perlu susah payah untuk membuka obrolan dengan Sana. Ternyata taktik cari perhatian lewat story instagram, mampu menarik perhatian Sana.

Jadi, sekarang dia disini, ditaman yang tidak jauh dari kampus Sana, dengan beberapa alat gambar, sepertinya Sana sangat tertarik dengan apa yang dia gambar beberapa hari yang lalu, Sampai Sana meminta Chaeyoung untuk mengajari bagaimana caranya menggambar, Chaeyoung dengan senang hati akan memberikan pelajaran menggambar untuk Sana sore ini.

Sebenarnya diantara Mina, Sana, dan Momo, yang paling menarik perhatian Chaeyoung adalah Mina, tapi mendengar semua cerita Dahyun, dia juga jadi penasaran, menurutnya Sana juga tak kalah cantik dari Mina.

"Chaengie.. "

Chaeyoung menoleh, sapaan itu sudah Sana berikan beberapa kali, saat Sana membalas story instagram nya, Chaeyoung tersenyum, dia menyukai panggilan Sana, dia menggeser duduknya, membiarkan Sana duduk disebelahnya.

"Udah lama?"

"Engga kok Ka, baru aja sampe."

Sana cukup kagum dengan apa yang Chaeyoung bawa, "Wah kamu serius mau ngajarin aku gambar?"

"Serius dong.."

Chaeyoung mulai membuka alat gambarnya, memberikan satu kanvas pada Sana.

"Ka Sana, gambar aja apa yang kaka bisa, nanti aku bantu ajarin, gimana caranya aplikasiin cat ke kanvas, biar jadi bagus."

Sana mengangguk mengerti, Chaeyoung heran, Tzuyu selalu mengatakan kalau Sana itu galak, kalau Sana suka seenaknya, tapi dari apa yang dia lihat sekarang, dia rasa Sana ramah-ramah saja, bahkan Sana sedari tadi banyak tersenyum.

Sudah cukup sore, membuat taman jadi sepi, suasana sangat tenang, membuat Sana kian hanyut akan goresan tinta yang dia aplikasikan pada kanvas, melihat Chaeyoung, dia mengingat bagaimana dulu dia kecil yang sangat suka menggambar, tapi sayangnya Sana hanya sekedar suka, dia sama sekali tak memiliki bakat dibidang ini.

Setelah hampir 20 menit Sana akhirnya menunjukan hasil gambarnya, satu tangkai bunga matahari, tidak terlalu sempurna, tapi cukup baik, Chaeyoung menahan tawa nya yang akan pecah.

"Jelek ya?" Kata Sana

Chaeyoung tentu menggeleng, "Bukan jelek, ini cuma sedikit lagi, pasti jadi sempurna."

Sana kurang puas akan apa yang Chaeyoung katakan, dia jadi menaruh kanvas nya, Chaeyoung langsung ambil kanvas Sana, dia tidak mau Sana jadi berkecil hati. "Yaudah sekarang kaka liat ya aku warnaiin."

Chaeyoung mulai menorehkan cat berwarna kuning pada gambar Sana. Sana melihat bagaimana Chaeyoung dengan telaten memberikan warna pada gambarnya, gambar yang awalnya tidak terlalu menarik, jadi menarik.

MARSHMALLOW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang