7

537 92 13
                                    

Pagi ini sekolah terlihat ramai, banyak siswa yang duduk diluar, menyaksikan pertandingan olahraga yang akan digelar, masa pekan olahraga adalah waktu yang ditunggu banyak siswa, karna kegiatan ini, kegiatan belajar ditiadakan.

Tzuyu menarik resleting tas raket nya, dia juga ikut andil dalam perlombaan, mungkin secara akademik Tzuyu tidak cukup berprestasi, tapi dibidang olahraga Tzuyu selalu unggul.

Sekitar dua minggu yang lalu, Dahyun dan Chaeyoung bergabung dengan OSIS sekolah, kedua temannya itu sudah sibuk entah kemana.

Semalam Tzuyu tidak cukup tidur, dia berharap dia tetap prima untuk melakukan perlombaan ini, Dahyun sebagai ketua kelas sangat berharap padanya, kalau dia bisa mengharumkan nama kelas.

Tzuyu melakukan peregangan, raketnya juga dia kibaskan ke udara, sebenarnya Tzuyu sudah lama tidak bermain badminton, mungkin terakhir saat dia kelas dua SMP, dia tidak terlalu ingat. Tapi dia rasa, dia masih memiliki skil yang cukup baik, kalau hanya untuk bertanding antar kelas.

Pertandingan dimulai, Tzuyu lihat dipinggir lapangan, Chaeyoung yang membawa kamera, beberapa kali meneriaki namanya, Chaeyoung memang bertugas sebagai seksi dokumentasi, sedangkan Dahyun belum terlihat batang hidungnya.

Servis pertama sudah Tzuyu lakukan, decitan suara sepatu beradu dengan lantai lapangan tak kalah ramai dengan suara penonton. Walau masih duduk dikelas satu, tapi ternyata Tzuyu cukup banyak penggemar, padahal dia sedang melawan anak kelas dua.

Tzuyu tidak sadar kalau sebenarnya banyak mata yang selalu memperhatikannya, walau Tzuyu tak memiliki kegiatan apapun diluar jam sekolah, tapi ternyata dia cukup dikenal dikalangan anak perempuan, untuk ukuran anak berusia 17 tahun, Tzuyu memang cukup tinggi, paras nya yang dingin, membuat banyak orang penasaran akan kepribadian aslinya.

Tzuyu meloncat tinggi, berhasil mendapatkan point terakhir, Tzuyu berteriak, untuk kemenangannya diset pertama.

Sedangkan dibangku penonton, Dahyun duduk diapit tiga perempuan, wajah Dahyun sudah begitu takut, dia hanya bertepuk tangan sekenanya, melirik lagi tiga perempuan, yang fokus menonton pertandingan Tzuyu.

Dahyun pikir 3 orang ini sudah hanyut akan pertandingan, tapi saat dia mencoba melarikan diri, tangan Sana segera menarik tangannya lagi.

Ya, Sana, Mina dan Momo terpaksa harus mencari dimana sekolah mereka, bermodal instagram Dahyun, Mina mendapatkan dimana mereka bersekolah, janji Tzuyu dengan Sana tak kunjung direalisasikan, sudah tiga hari Sana menunggu itikad baik mereka, tapi mereka malah tidak ada kabar, bahkan semua chat dan panggilan Sana pada Tzuyu tak kunjung mendapat respon. Akhirnya Sana menceritakan semuanya pada Mina dan Momo.

Awalnya Mina tidak percaya, tapi Dahyun yang seolah ikut menghilang, membuat kecurigaan Mina jadi bertambah, dia jadi coba percaya ucapan Sana, sebagai pembuktian, Sana minta Mina untuk mencari sekolah Dahyun, Tzuyu dan juga Chaeyoung, sekarang disinilah mereka, baru saja masuk gerbang sekolah, Dahyun yang memang sedang bertugas didepan dengan mudah mereka temui.

"Ka-Aku ini masih banyak tugas, boleh ya aku pergi dulu?"

Sana dan Mina dengan kompak, mengatakan tidak pada Dahyun, sedangkan Momo sepertinya lebih berhati lembut, dia yang duduk paling ujung, beberapa kali harus menenangkan Sana.

"Plis... " Kata Dahyun lagi memohon, kali ini dia mencoba menatap mata Momo yang sepertinya lebih baik dibanding Sana dan Mina. Tapi Momo tidak bisa berbuat banyak, karna yang duduk disebelah Dahyun, ya, Mina dan Sana.

"Udah lepasin aja deh.."

Dahyun tersenyum dalam hati, aktingnya berhasil membuat Momo tersentuh juga, Dahyun semakin menampakan wajah sesedih mungkin, agar Sana dan Mina iba.

MARSHMALLOW [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang