Part 4 : Something

4.2K 411 6
                                    

Hari ini adalah gala premier film terbaru Becky yang berjudul Long Live Love, Becky sudah sangat cantik dengan gaun berwarna hitam yang terlihat sangat seksi, malam ini dia harus tampil luar biasa. Gala premier ini juga dihadiri oleh beberapa artis papa atas Thailand sebagai bentuk dukungan kepada para pemain LLL, saat ini Becky sedang menunggu jemputan untuk menuju ke lokasi acara.

"Kenapa Freen lama sekali sih?", tanya asisten pribadi Becky.

Tidak berapa lama orang yang di tunggu akhirnya datang juga, hari ini Freen memakai pakaian casual yang membuat dia terlihat tampan, ia memakai kemeja putih dengan celana jeans, memakai sepatu putih, masker dan topi berwana senada dengan kemejanya.

"Apa kalian menunggu lama?", tanyanya, Becky dan P'pop belum menjawab, mereka seperti terhipnotis dengan wanita di hadapan mereka sekarang, apa lagi aroma lavender yang sangat lembut langsung menusuk penciuman Becky, membuat wanita itu menatap Freen kagum, "tampan", satu kata yang terbesit di hatinya.

"Hooii,,Freen kau terlihat sangat tampan sekali", ucap P'pop, gadis itu hanya tertawa lalu sedetik kemudian dia mengambil tas yang berisi pakaian ganti Becky, kemudian mereka berangkat ke lokasi acara. Selama di perjalanan, Becky terus mencuri pandang ke arah Freen, hari ini pengawalnya itu terlihat cantik dan tampan disaat bersamaan, entah kenapa dia seperti sedikit mengaggumi kepribadian Freen yang menurutnya agak berbeda dibandingkan wanita lain pada umumnya.

Sesampainya di lokasi, sudah ada begitu banyak fans yang menanti kedatangan Becky, saat Becky keluar dari mobil membuat para fans berteriak histeris, dalam hal ini Freen harus bekerja ekstra untuk melindungi Becky, kalian tau sendirikan kalau fans ketemu idola suka ngereog ga jelas gitu. Dengan sigap Freen langsung memeluk Becky dan menuntunya masuk ke dalam gedung, mendapat pelukan itu membuat pipi Becky langsung merona, tidak ini hanya karena selama ini belum pernah ada yang melakukan hal ini seperti ini kepadanya.

Acara masih berlanjut, Freen benar-benar selalu berada di dekat Becky bahkan sesekali ia membenarkan gaun yang Becky pakai, tanpa ia sadari tangan kirinya tergores, sepertinya itu luka cakaran kuku, dia sedikit meringis karena tiba-tiba luka itu terasa perih. Pukul 22.00 waktu Thailand, acara gala premier selesai, saat ini Becky juga sudah berganti pakaian dan seperti biasa dia akan pulang bersama pengawalnya Freen.

"Nat akan mengajak ku makan malam", ucap Becky

Freen hanya mengangguk, "Baiklah, dimana tempatnya?",

Saat ini Freen dan Becky menuju ke salah satu restoran elit yang dipesan oleh Nat, malam ini Nat mengajak Becky makan malam, katanya sebagai perayaan film baru. Hubungan antara Becky dan Nat yang disembunyikan, membuat mereka tidak leluasa berada di ruang publik, itulah kenapa setiap kali makan malam Nat selalu memilih restoran mahal agar lebih private.

"Kau tidak turun?", tanya Becky

"Aku di mobil saja, tidak enak rasanya berada disitu bersama kalian", ucap Freen. Entah kenapa ada sedikit rasa kecewa di hati Becky saat Freen menolaknya.

"Kau sudah makan? jika belum kita bisa makan bersama, biar aku yang bicara dengan Nat",

"It's ok, kamu masuk saja kedalam", Freen memperlihatkan senyum gummynya. Becky mengangguk kemudian masuk ke dalam restoran.

Sebenarnya Freen merasa lapar, sejak tadi dia fokus menjaga Becky sampai dia lupa makan, apa lagi saat ini tangannya terasa sangat perih karena bekas cakaran kuku, sepertinya ada fans yang tidak sengaja mencakar tangan Freen, wanita itu sesekali meniup tangannya agar tidak terlalu perih.

Sementara itu, Becky terus memikirkan Freen yang berada di dalam mobil sendirian, meskipun Freen seorang bodyguard tetap saja Becky sangat khawatir, apa lagi tiba-tiba hujan turun begitu lebat, membuat Becky semakin tidak nyaman berada lama di tempat itu.

"Sayang, sepertinya aku harus pulang", ucap Becky.

Nat menatap heran kekasihnya itu, "Kenapa pulang? bisakah kita bermalam bersama? aku merindukanmu",

"Maafkan aku, tapi kali ini aku tidak bisa, aku harus pulang, kasihan Freen menungguku di dalam mobil dan di luar sedang hujan keras".

Seketika wajah Nat berubah masam, ia kesal nama itu disebut di depannya, "pengawal itu lagi, kapan kau akan memecatnya?".

"Apa maksudmu? sudahlah aku sangat capek", lalu becky berjalan meninggalkan Nat yang kesal karena rencananya malam ini gagal.

Freen melihat Becky berdiri di teras restoran, hujan sangat lebat di luar, Freen mencoba menemukan sesuatu hingga ia mendapatkan jas di bagian kursi belakang. Freen berlari menghampiri Becky, "pakai ini", katanya sambil menutupkan jas itu ke kepala Becky. "Lalu kau bagaimana?", tanya Becky, Freen tidak menjawab dia hanya memberi isyarat dengan menggelengkan kepalanya, mereka lalu berlari masuk ke dalam mobil.

Freen basah kuyup, bahkan air terus menetes dari rambut panjangnya, dia masih terus mengeringkan air di tubuhnya menggunakan tisu,  Becky melirik ke arah Freen, bahkan warna bra yang digunakan Freen pun terlihat disana, entah kenapa Becky merasa agak lain dengan situasi ini. "Kau bisa masuk angin, lebih baik kemejamu di buka saja", ucap Becky, ia merutuki dirinya, bagaimana mungkin kalimat itu keluar dari mulutnya.

Freen menatap Becky sekilas, "apa kau tidak apa-apa?", tanyanya

"Maksudmu?", jawab Becky bingung

"Kalau aku membuka bajuku disini, apa kau tidak apa-apa?", tanya Freen lagi, Becky tidak menjawab dia hanya mengangguk. hingga akhirnya Freen membuka kemejanya yang basah itu, terpampang sudah kulit putih bersih dengan balutan bra berwarna hitam, Becky refleks mengalihkan pandangannya, saat ini denyut jantungnya berpacu dengan sangat hebat, suasana tiba-tiba terasa panas.

"Auuu", ringis Freen

Becky seketika berbalik menatapnya, "ada apa?", ia melihat tangan Freen yang sudah memerah," ini kenapa?", tanyanya lagi sambil memegang tangan Freen.

"Sepertinya kenal cakar fansmu tadi", jawab Freen dengan wajah meringis. entah apa yang ada di pikiran Becky sampai tanpa aba-aba dia langsung meniup tangan Freen, bahkan sekarang dia mengecup luka di tangan tangan itu, mendapat perlakuan itu seketika Freen merasa tubuhnya menegang, otak nya tidak bisa berpikir dengan jernih sekarang, mereka masih berada di parkiran restoran dan hujan pun semakin keras di luar sana, tapi keduanya seperti larut dalam dunia mereka sendiri.

"Freen".

"Ya".

Miss BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang