Part 22 : Becky Posesif Amstrong

4.4K 414 8
                                    

GMM Grammy...

Sejak tadi Freen fokus menatap leptop di hadapannya, hari ini agendanya sangat padat sekali, Sebentar lagi wanita cantik itu akan mengadakan pertemuan dengan klaen mereka dari China.

"Freen sepertinya aku tidak bisa ikut denganmu", ucap Frend sambil memegang perutnya.

"Kenapa?, kau kan sekertarisku harusnya kau juga ikut denganku", ucap Freen.

"Perutku sakit, aku baru saja datang bulan tadi, kali ini kau pergi sendiri saja yah",

Freen menghela nafasnya, sepertinya sekertarisnya itu benar-benar kesakitan, "baiklah aku akan pergi sendiri, kau istirahat saja di ruangan ini", ucap Freen.

Frend hanya mengangguk, "nanti kalau kau pulang belikan aku pad thai yah",

Freen menatap sekertarisnya itu, "kau ini, aku belum pernah melihat ada sekertaris menyuruh bosnya membeli makanan",

"Belikan saja, kau tinggal menyuruh sopirmu membeli pad thai untukku", Frend lalu berbaring di sofa membelakangi Freen.

"Dasar tukang suruh", ucap Freen lalu meninggalkan ruangannya.

Apartemen Becky....

Sejak tadi Becky terus menatap hp nya, Freen belum membalas chat yang dikirimkan oleh Becky sejak sejam yang lalu, belum lagi telpon wanita itu tidak dijawab oleh Freen, "dia kemana sih, kenapa di telpon tidak menjawab dan di chat juga tidak membalas", tanya Becky. Hari ini dia sedang free karena tidak ada jadwal syuting atau kegiatan lainnya. Sejenak dia berpikir akhirnya dia memutuskan untuk pergi menemui Freen di kantornya.

Perlu kalian ketahui, sejak Freen dan Becky berbaikan ingat yah berbaikan bukan jadian, Becky sudah seperti ibu siaga untuk Freen, dalam sejam dia bisa menelpon Freen sebanyak lima kali bahkan lebih, dia juga akan mengirimi chat yang banyak kepada wanita itu dan jika Freen tidak menggubrisnya, maka Becky akan langsung mengunjungi Freen ke kantor.

Saat ini Freen baru saja tiba di kantor, dia datang bersama seorang wanita. mereka masuk ke dalam lift sambil terus tertawa, sepertinya mereka sangat akrab sekali.

"Jenni?", panggil Frend saat, Freen dan Jenni sudah berada di depan ruangan Freen.

"Haii...Frend, apa kabar?", Wanita bernama Jenni itu langsung memeluk Frend.

"Astaga kenapa kamu tidak bilang mau kemari sih?, kan aku bisa menyiapkan makanan untuk kita bertiga disini", ucap Frend.

"Ciihh...sok-sokan mau menyiapkan makanan, tadi saja kau menyuruhku membeli pad thai untukmu", jawab Freen yang mendapatan pelototan mata dari sekertarisnya itu.

"Sudah, kalian ini selalu saja bertengkar, jadi apa kita hanya berdiri disini?", tanya Jenni, mereka bertiga tertawa bersama, hingga akhirnya mereka masuk ke dalam ruangan Freen.

Becky baru saja tiba di kantor Freen, dia membawa  makanan kesukaan Freen yaitu tom yum, dengan santai dia terus menaiki lift menuju ruangan Freen. Wanita itu memiliki kebiasaan baru, kalau masuk ruangan Freen tidak pernah mengetuk pintu, entahlah tapi dia merasa itu tidak perlu saja. "Honey, kenapa kamu tidak mengangkat telpon ku sih?" ucap Becky saat membuka pintu. Ketiga orang di dalam langsung menatap ke arah Becky.

"Mati", ucap Frend dalam hati saat melihat tatapan mematikan dari Becky ke arah Freen dan Jenni yang duduk berdekatan.

"Sayang dia siapa?", tanya Jenni, dia memang terbiasa memanggil sayang ke Freen karena mereka sahabatan.

"Dia..", ucapan Freen menggantung, "Dia Becky salah satu model video klip kami", ucap Freen tenang.

Becky masih tetap berdiri melihat Freen dan Jenni, dia melipat tangannya ke dada, "Pantasan chat dan telpon ku tidak digubris, ternyata kau sedang asik dengan wanita lain disini yah", ucap Becca.

Freen mengkerutkan keningnya, "kau kenapa?", tanyanya. Frend merasa sebentar lagi akan terjadi perang dunia dengan cepat dia menarik tangan Jenni, "bagaimana kalau kau ikut aku sebentar", lalu Fren membawa Jenni keluar dari ruangan Freen.

"Dia siapa?", tanya Becky

"Namanya Jenni, dia temanku", ucap Freen, dia lalu berdiri berjalan menuju mejanya.

"Kenapa wanita itu duduk disampingmu?".

"Memangnya kenapa? dia cuma duduk disampingku saja",

"Kalau dia menciummu bagaimana?".

"Jenni tidak seperti dirimu yang suka main cium sembarangan",

Becky lalu berjalan mendekati Freen, "kau tidak boleh membiarkan siapa pun menciummu selain aku, pokoknya cuma aku", ucap Becky sambil bergelantungan manja di lengan Freen.

"Kau ini kenapa sih, aneh sekali", Freen lalu duduk di kursinya. Melihat Freen yang duduk, dengan cepat Becky langsung ikut duduk di pangkuan Freen, hingga membuat wanita itu cukup kaget dengan tindakan Becky.

"Astaga Beck, disana masih ada kursi, kenapa kau malah duduk di pangkuanku?", tanya Freen.

"Kau kenapa sih, kan aku cuma mau dipangku olehmu, apa kau sudah lupa? dulu kau bahkan pernah membawa mobil sambil memangku aku", ucap Becky sambil memanyunkan bibirnya.

"Astaga kau ini, kenapa harus sefrontal itu sih?".

"Aku cuma bicara jujur saja, lagian tidak ada siapa-siapa disini".

Freen memijit keningnya, salah satu sifat Becky yang tidak bisa di hendle oleh Freen hanya sifat kekanak-kanakan ini. "Baiklah, sekarang duduk di sofa dulu aku mau melanjutkan pekerjaanku", ucap Freen.

"Makan dulu", ucap Becky manja

"Aku sudah makan Beck, taru saja dulu disitu",

"Ishh...", Becky memperlihatkan wajah kesalnya

"Ya Tuhan apa lagi ini, fine, ambilkan makanan itu", Freen benar-benar sudah frustasi.

Becky lalu mengambil makanan yang ia bawa, "aku akan menyuapimu", ucapnya dengan manja

"Aku bisa makan sendiri, sini biar aku makan".

"Mmmmmmm", Becky menggelengkan kepalanya, "pokoknya aku yang menyuapimu",

Freen sudah tidak berdaya, akhirnya dia mengiyakan permintaan Becky. sungguh lebih baik baginya bertemu klaen sebanyak apa pun dari pada harus menghadapi sifat Becky yang satu ini.

Freen sudah selesai makan, dia benar-benar sangat kenyang. Becky tidak berhenti menyuapinya sampai makanan itu habis. "Sebaiknya kau pulang, aku akan meminta sopirku mengantarkan mu", ucap Freen.

"aku akan pulang denganmu", jawab Becky sambil merapikan tempat makanan.

"Jangan begitu, aku punya banyak pekerjaan dan mungkin aku juga akan lembur",

"Aku tidak perduli, sekali pun kau pulang besok pagi aku akan tetap disini",

Freen menarik nafas frustasinya, kenapa ujiannya terasa berat begini. "kalau begitu duduklah di sofa, aku ingin melanjutkan pekerjaanku dulu".

"Kiss me", ucap Becky

Freen terkejut dengan ucapan Becky, "apa-apaan ini?",

"Cium dulu, baru aku akan duduk di sofa", Becky berbicara seperti anak kecil

"Ada apa denganmu, ini kantor Beck", Freen masih tidak habis pikir.

"Cium dulu, pokoknya cium",

Freen menatap pasrah wanita di hadapannya itu, dia sudah sangat lelah sekarang, hingga kemudian dia mengecup pipi tembem Becky, "Bisakah kau biarkan aku bekerja?, sepertinya semua pekerjaanku akan menumpuk kalau kau ada disini", Freen tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

Becky hanya tersenyum menatap Freen, dia kemudian menarik tengkuk wanita itu dan melumat bibir Freen dengan rakus, "selamat bekerja sayang", ucap Becky di depan bibir Freen.

Miss BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang