Part 20 : Rain and You

4.1K 402 10
                                    

Guys...kalau part ini paling bagus di baca sambil dengerin lagunya Sejeong yang berjudul Meet Again.

Freen terus berjalan keluar dari kantor GMM, dia berjalan menuju parkiran khusus dan masuk ke dalam mobilnya lalu pergi meninggalkan perusahaan itu. Sepanjang jalan Freen terus menangis hingga dia berhenti di persimpangan lampu merah, Freen mencoba menangkan hati dan pikirannya, dia tidak tahu jika hari ini dia akan sekacau ini. Apa yang dia pendam selama lima tahun lamanya akhirnya ia ungkapkan, tapi kenapa dia merasa sakit? harusnya dia merasa lega akhirnya beban itu sudah hilang dari hatinya tapi dia justru merasa sakit.

Freen menyandarkan kepalanya di kursi mobil, ia menutup matanya walau pun butiran bening itu masih terus berjatuhan membasahi pipinya. Sayup terdengar suara rintikan hujan, Freen membuka matanya dia melihat hujan yang mulai deras berjatuhan membasahi aspal jalanan. Freen lalu menurunkan kaca mobil dan mengulurkan tangannya keluar hingga hujan membasahi tangan wanita itu. Pernahkah kalian mendengar ungkapan, "Jangan pernah mencintai seseorang saat hujan turun, karena jika orang itu pergi hujan akan membawa kenangan tentang dirinya kembali". Mungkin itulah yang dirasakan Freen saat ini, sekelabat kenangan tentang dia dan Becky memenuhi ingatannya kembali, pada dasarnya sehebat apa pun kita mencoba melupakan seseorang, cinta tetaplah cinta, kau mungkin bisa menjauhinya tapi kau tidak akan bisa melupakannya.

Suara gemuruh petir menggelegar di atas langit dan hujan pun semakin deras, Freen menghapus air matanya dan memutar balik mobilnya, dia akan kembali kesana, Nick benar dia harus menghadapi semuanya karena bisa jadi obatnya ada disini.

Freen tiba di GMM, dia keluar dari mobil dan berjalan masuk ke dalam kantor yang sudah sangat sepi itu.

"Apa kau melihat artis yang bernama Becky Patricia Amstrong, keluar dari gedung ini?", tanya Freen pada seorang security.

"Saya berdiri disini sejak tadi, tapi saya tidak melihat orang itu keluar bos", jawab security.

Freen kemudian menuju lift dan masuk ke dalam menunju lantai sepuluh dimana ruangannya berada, terakhir kali dia meninggalkan Becky disitu. Saat Freen sampai di lantai sepuluh dia langsung ke ruanganya tapi dia tidak menemukan Becky disitu, saat dia berbalik ingin keluar dia melihat tas Becky di lantai, Freen perlahan memungut tas itu, "jika dia sudah pulang, dia pasti membawa tasnya", Freen memutuskan mencari Becky. gedung perusahaan yang begitu besar menyulitkan Freen mencari Becky, hingga Freen terduduk di kursi ruang latihan, dia sangat lelah tapi dia juga memikirkan wanita itu, tiba-tiba suara petir begitu kuat mengagetkan Freen, dia semakin menghawatirkan Becky, hingga kemudian dia memikirkan sesuatu.

Freen berjalan menaiki tangga, hingga dia sampai di lantai paling atas gedung perusahaan itu, Freen lalu membuka pintu rooftop itu hingga dari pintu dia dapat melihat seorang wanita sedang berdiri di bawah guyuran hujan, Freen masih terus menatapnya hingga kemudian dia berjalan mendekati wanita itu dan memayunginya.

Wanita itu berbalik ke belakang, dia menatap kedua mata yang sembab di hadapannya sekarang, "kenapa kau kembali?", ucap wanita itu.

"Masuklah, hujan sangat deras kau bisa sakit",

Freen menatap bibir wanita itu sudah membiru dan badanya menggigil kedinginan, mungkin dia sudah berdiri dibawah guyuran hujan sejak tadi.

"Rasanya aku ingin mengakhiri hidupku dengan terjun dari gedung ini, bagaimana aku bisa hidup sementara aku sudah menghancurkan hidup orang lain", ucap wanita itu dengan suara yang sudah parau.

Freen menghapus air mata wanita itu, "apa yang terjadi padaku adalah takdir yang tidak bisa aku hindari, aku sudah menerima semuanya, tetaplah hidup dan berbahagia dengan begitu aku akan merasa tenang", ucap Freen.

Wanita itu kemudian memeluk Freen dengan erat, mereka saling berpelukan di bawah guyuran hujan yang lebat. "Kenapa aku begitu bodoh membiarkanmu pergi begitu saja, kau benar Freen Nat bukanlah lelaki yang baik", Ucap Becky dalam tangisnya.

Freen terus memeluk wanita itu, "ayo, kita masuk ke dalam", dia lalu membawa Becky masuk ke dalam gedung kantor.

Saat ini mereka berdua telah berada di dalam ruangan Freen, Freen kemudian membuka sebuah pintu rahasia di balik lemari dan mengajak Becky masuk ke dalam ruangan itu. Becky tampak heran melihat ada ruangan lain seperti sebuah kamar di situ. "Pergilah ganti bajumu, kau bisa masuk angin", ucap Freen sambil memberikan baju ganti untuk Becky.

Wanita itu menatap Freen, "bagaimana denganmu, kau juga sudah basah",

"Aku akan ganti baju di toilet bagian luar", lalu Freen pergi meninggalkan Becky.

Skip....

Becky Pov....

Setelah mendengarkan semua perkataan Freen tentang apa yang terjadi padanya selama ini, aku merasa semua persendian tubuhku menjadi kaku, aku bahkan tidak mampu lagi berdiri. melihatnya menangis di pojokan membuat hatiku terasa hancur berkeping-keping, aku ingin mendekatinya tapi dia menjauh dan pergi meninggalkanku sendirian di ruangan itu.

Aku terus menangis menyesali semua perbuatanku, bagaimana bisa aku melakukan ini kepada seseorang yang bahkan telah mengorbankan banyak hal untuk diriku, perlahan aku berdiri keluar dari ruangan Freen dan berjalan menuju rooftop. pikiranku buntu. Aku berdiri di rooftop mungkin hanya dengan kematian aku bisa menebus kesalahanku padanya.

"Maafkan aku Freen, maafkan aku", aku terus menangis hingga beberapa saat kemudian hujan mulai turun membasahi tubuhku, aku tidak perduli lagi dengan semuanya, namun tiba-tiba seseorang datang menghampiriku, saat aku berbalik aku melihat kedua mata sembab itu di hadapanku, kenapa dia kembali lagi? seharusnya dia pergi meninggalkanku, tapi wanita itu tidak pernah berubah, dia masih Freen yang dulu, Freen yang selalu mengutamakan diriku diatas dirinya.

Freen sudah selesai berganti pakaian, dia masuk ke dalam ruangan pribadinya dia melihat Becky sedang duduk di tepi ranjang sambil memegang bingkai foto di tanganya, Freen mendekati Becky dan mengambil foto itu lalu menyimpannya di dalam laci nakas, "tidak ada yang perlu dilihat dari foto itu", ucap Freen.

Becky menatap wanita itu, matanya kembali memanas, "maafkan aku", ucapnya.

"Tidurlah", jawab Freen

Becky lalu berlutut di hadapan Freen, wanita itu kaget melihat Becky yang berlutut di hadapannya, "apa yang kau lakukan beck?", tanya Freen.

"aku akan melakukan apa saja asal kau memaafkan ku", ucap Becky dalam tangis.

Freen membantu Becky berdiri, "aku hanya ingin kau tidur, itu saja",

Becky menggeleng, "tidak, kau masih marah padaku", dia masih terus menangis.

Freen kembali menghapus air mata Becky, "aku tidak marah, tidurlah". ucapnya lembut.

Becky masih tidak yakin dengan Freen, sungguh dia masih takut jika Freen belum memaafkannya, "buat aku yakin jika kau sudah memaafkanku", ucap Becky.

Melihat Becky yang masih terus menangis, membuat hati Freen merasa sakit, sepertinya dia telah membuat wanita itu ketakutan, Freen kemudian mencium kening, kedua mata, hidung, pipi dan terakhir dia mengecup bibir Becky, "aku tidak marah padamu, sekarang tidurlah",

Becky merasa hatinya menghangat, dia belum pernah merasakan perasaan ini sebelumnya bahkan pada Nat sekali pun, kedua pipinya terasa panas sekarang, "kau tidak tidur?", tanya Becky

"Aku akan melanjutkan pekerjaanku, kedatanganmu tadi sedikit menunda pekerjaanku", ucap Freen

"Kalau begitu izinkan aku menemanimu, aku janji tidak akan mengganggumu lagi".

Miss BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang