Part 16 : Stay Away

3.9K 377 4
                                    

Freen Pov...

Aku memutuskan kembali ke Thailand setelah hampir lima tahun lamanya berada di Spanyol, Nick yang memintaku untuk kembali, saat ini dia mempercayakan perusahaannya kepadaku GMM Grammy, sebenarnya aku tidak mau tapi pria tengil itu tidak pernah berhenti menggangguku hingga akhirnya aku menuruti kemauannya. Hari pertama saat aku tiba di Thailand, aku langsung mengunjungi perusahaan. Meski pun aku baru pertama kali datang ke perusahaan ini, tapi semua hal tentang managemen, kegiatan sampai pada artis/aktor yang berada di naungan GMM semuanya aku ketahui, bisa dibilang aku mengendalikan perusahaan ini dari jarak jauh.

Hari ini aku diminta untuk memilih model yang akan tampil dalam video clip dari lagu salah satu penyanyi GMM, Peck Palit dia merupakan penyanyi terkenal dan baru come back setelah vakum selama satu tahun, sebagai CEO aku ingin memberikan yang terbaik untuk para aktris dan aktor di agensi ini, itulah sebabnya aku ikut berpartisipasi memilih langsung model untuk video klipnya nanti. Saat ketiga model itu masuk ke ruangan, rasanya jantungku seperti berhenti berdetak, dia berdiri di jajaran dua wanita yang lainnya, kami saling memandang satu sama lain, dia seperti sangat kaget melihatku tapi aku berusaha untuk tetap tenang. Dunia ini kecil sekali rupanya, hingga akhirnya Peck Palit memilihnya sebagai model video clip, aku tidak heran mengingat dia memiliki paras yang cantik serta bertalenta. Setelah melihat biodatanya, aku berjabatan tangan dengan wanita itu, aku merasakan tanganya yang bergetar saat kami berjabatan tangan, hingga aku keluar dari ruangan itu, aku merasa dia masih terus memandangiku.

Skip ...

"Bos, ini surat perjanjian kontrak dengan Nona Becky", ucap sekertaris Freen.

Freen menatap sekertarisnya itu, "harus berapa kali aku bilang, kalau hanya kita berdua jangan bersikap formal padaku Frend, kau menjengkelkan sekali",

Frend tertawa melihat bosnya itu, "Aku hanya mengujimu saja", sambil memberikan berkas kepada Freen, "apa kau tidak apa-apa? aku tidak tahu kalau Becky adalah salah satu dari tiga model yang terpilih", ucap Frend

"It's ok i'm Fine, lagi pula dia juga berbakat bukan, kita harus menghargai usaha orang lain", jawab Freen santai

Frend hanya menatap bosnya itu, apakah dia benar-benar sudah melupakan Becky?, "Awalnya aku pikir ini akan menjadi masalah, tapi melihatmu sekarang rasanya akulah yang terlalu baper dengan keadaan", ucap Frend

"Hidup harus terus berjalan bukan?, aku tidak ingin merusak moment singkat di hidupku untuk hal-hal tidak penting", Freen lalu menandatangani kontrak itu.

Hari ini Becky mulai menjalani semacam latihan untuk syuting video clip nanti, jujur saja sejak bertemu dengan Freen dia selalu merasa takut, apa lagi tatapan wanita itu begitu dingin padanya.

"Hay Becky..", sapa Kade

"Shawadikap, khun Kade", jawab Becky

"Kau datang terlalu cepat padahal jadwal latihanmu satu jam lagi",

"Aku hanya ingin datang cepat, lagi pula menjadi model untuk video clip p'peck adalah sebuah kehormatan bagi saya",

Kade tersenyum mendengar jawaban Becky, "Kalau begitu silahkan tunggu di ruang latihan saja dulu, saya masih ada urusan", ucap Kade dan setelah itu ia pergi meninggalkan Becky.

Pukul sembilan malam Becky selesai latihan, rasanya dia kecapean sekali dengan kegiatannya hari ini, dimana dia harus menghadiri sebuah iven lalu dilanjutkan dengan latihan di GMM sampai malam. Becky tidak langsung pulang, wanita itu berjalan menuju balkon ruang latihan tersebut, hembusan angin malam membuat rambutnya menutupi wajah cantiknya, akhir-akhir ini hubungannya dengan Nat tidak seharmonis dulu, Nat sedang naik daun sekarang, pria itu sudah sangat jarang menghubungi Becky, namun bukan cuma itu yang membuatnya sedih tapi Freen, wanita itu berada di tempat yang sama dengannya, tapi dia sudah begitu jauh dari jangkauan Becky dan itu yang membuat hatinya sakit.

Becky memutuskan pulang, namun saat dia keluar ruangan ia mendengar suara piano, "siapa yang sedang bermain piano?", tanyanya dalam hati, Becky terus berjalan mengikuti suara dentuman piano itu, hingga ia berhenti di sebuah ruangan, nada yang tercipta dari suara piano itu terdengar sangat menyedihkan, Becky perlahan membuka pintu itu dan masuk ke dalam, disana di depan piano seorang wanita berambut panjang sedang memainkan piano itu, "Hei", sapa Becky dan membuat si wanita berhenti memainkan piano.

Deg...

"Freen", ucap Becky saat mengetahui wanita yang bermain piano itu adalah Freen. tubuh Becky menegang, jantungnya berdetak kencang sampai membuatnya sedikit sulit bernafas.

Freen berjalan ke arah Becky, "kenapa anda ada disini? bukankah sekarang harusnya anda sudah selesai latihan Nona Becky".

Mendengar ucapan Freen yang sangat formal padanya membuat Becky tersenyum miris, sebenci itukah Freen padanya, "bagaimana kabarmu? aku bahagia melihatmu baik-baik saja", ucap Becky

"Apa maksud anda? saya memang baik-baik saja, baiklah saya permisi dulu", ucap Freen, namun saat Freen hendak pergi tiba-tiba Becky menahan lengannya.

"Freen, maafkan aku, aku...", Becky belum menyelesaikan ucapannya namun Freen menatapnya dengan tatapan yang membuat mulut wanita itu tertutup rapat.

"apa yang sedang anda bicarakan? jika ada yang ingin anda sampaikan pada saya silahkan sampaikan pada Khun Kade atau pada sekertaris saya, saya hanya tidak ingin karyawan di kantor ini menilai yang tidak-tidak, bukankah orang lebih suka menilai apa yang mereka lihat dan dengar tanpa mengetahui yang sebenarnya?", ucapan Freen sukses membuat Becky tertampar hebat, "jika tidak ada lagi, saya permisi dulu", ucap Freen lalu pergi meninggalkan Becky.

Becky mematung hingga sedetik kemudian dia terduduk di lantai, ucapan Freen benar-benar membuatnya sakit, ini salahnya karena dialah yang memulai semua, dialah yang menyakiti wanita itu duluan, Becky terus menangis sambil terus memukul dadanya. sementara di luar, Freen bersandar di balik pintu, dia mendengarkan tangisan Becky di dalam ruangan sana, hatinya sakit namun dia bertahan, hingga wanita itu perlahan menjauh dari ruangan tersebut.

Miss BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang