Part 6 : I Need You

4.5K 420 9
                                    

Malam semakin larut, suara gemuruh dan kilat yang terus memancar dari langit menandakan sebentar lagi akan turun hujan. Taxi yang Becky tumpangi masih terus berjalan membelah jalanan yang sunyi, rasanya perjalanan semakin jauh tapi dia belum juga bertemu dengan seseorang yang dia cari, hatinya semakin khawatir, apa lagi batrei handphonenya hanya tinggal 10% saja. Saat taxi itu semakin melaju, Becky tiba-tiba melihat sebuah mobil putih yang tidak asing baginya, perlahan dia meminta sopir taxi itu menepi, Becky kemudian keluar dari taxi dan mendekati mobil putih yang terpakir di pinggir jalan. itu mobilnya yang dibawah oleh Freen, tapi kenapa tidak ada Freen di dalam mobil itu. Becky terus melihat ke segala arah tidak ada siapa-siapa, tempat itu sangat sunyi dan gelap.

"Becky?!", Becky mendengar ada yang memanggilnya, wanita itu lalu berbalik melihat ke arah suara. "Becky? Ya Tuhan kau?", ucap Freen yang sangat kaget melihat Becky berdiri di samping mobil.

Freen berjalan mendekati Becky, betapa kagetnya dia melihat Becky sendirian disitu, "Kenapa kau disini? siapa yang mengantarmu? dimana Nat? apa kau sudah gila?", Freen terus bertanya, tapi Becky dia hanya menangis, rasa takut dan khawatirnya menguap begitu saja tergantikan dengan rasa lega saat melihat Freen. Becky langsung menghambur ke pelukan Freen, menangis sesegukan seperti anak kecil, "Aku pikir terjadi sesuatu padamu, aku takut sekali", Becky terus saja menangis.

Freen membalas pelukan itu dengan sangat erat, "Apa kau mencariku? hemm?", tanya nya. Becky hanya mengangguk di pelukan Freen. "Maaf yah, ban mobil tiba-tiba kempes dan aku berusaha menggantinya", ucap Freen.

Becky melonggarkan pelukannya, dia menatap wajah wanita itu, "Mulai sekarang hanya aku yang boleh menyuruhmu, hanya aku yang boleh meminta sesuatu padamu, hanya aku tidak boleh yang lain", ucap Becky

"Aku menuruti Nat karena dia kekasihmu, aku hanya tidak mau membuatmu kecewa",

"Tapi kau membuatku khawatir, kau membuatku takut, aku bahkan tidak makan karena menunggumu, kau tahu sejak menjadi artis aku tidak pernah lagi naik taxi dan malam ini aku melakukannya bahkan aku tidak tahu arah tujuanku kemana, itu semua karena dirimu", Becky terus berbicara, air matanya luruh, apa lagi dia melihat Freen hanya sendirian di tempat yang tidak ada siapa pun disitu.

Freen terdiam mendengarkan perkataan Becky, apa wanita itu sedang menghawatirkan dirinya?, Freen perlahan menghapus air mata Becky, "aku ada disini, jangan menangis lagi", ucapnya.

Becky kembali memeluk wanita itu, tidak mereka saling berpelukan satu sama lain, "I need you Freen", ucap Becky lirih, "I'm here", jawab Freen.

Saat ini Freen dan Becky sedang berada di depan penginapan yang tak jauh dari tempat Freen memarkirkan mobil tadi, Becky tidak mau lagi kembali ke Villa, saat ini hujan mulai rintik-rintik dan Freen kelihatan sangat lelah, karena itulah keduanya memutuskan mencari penginapan.

"Apa kau yakin kita akan menginap disini?", tanya Freen

"Iya, aku lebih baik tidur disini dari pada kembali ke Villa", jawab Becky, Freen hanya menatap wanita itu, baiklah mungkin Becky benar, "Pakai hoodie dan masker ini, aku tidak mau kau menarik perhatian mereka", ucapnya, Setelah Becky memakai hoodie dan masker lalu keduanya masuk ke dalam penginapan dan memesan sebuah kamar.

Penginapan itu memiliki kamar yang tidak besar namun terlihat luas untuk dua orang, "aku akan keluar memesan makanan dulu", ucap Freen, namun saat dia akan keluar Becky menahan tangannya, "Aku ikut denganmu", ucap Becky, Freen tersenyum kecil, dia menangkup pipi Becky dengan tangan kanannya, "Aku hanya ingin memesan makanan, bukan pergi meninggalkanmu, tunggu aku disini, ok?", lalu Freen keluar dari kamar.

20 menit kemudian, Freen datang dengan membawa kantong berisi pakaian dan perlengkapan mandi, saat dia masuk ke kamar Becky sedang tertidur, perlahan dia menyelimuti wanita itu, kemudian Freen masuk ke kamar mandi membersihkan diri. Saat Freen keluar kamar mandi, dia mendengar ketukan pintu, seorang pelayan datang mengantarkan makanan untuk mereka. Freen mendekati Becky yang sedang tidur, memberikan belaian di kepala wanita itu, hingga sentuhan Freen membuat Becky terbangun. "Ayo makan dulu". ucapnya

"Kau mandi?", tanya Becky, saat ini mereka sedang menikmati makanan. Freen hanya mengangguk.

"Aku juga ingin mandi, badanku terasa lengket sekali", ucap Becky

"Mandilah, aku membelikan baju ganti untukmu juga", jawab Freen, Becky hanya tersenyum melihatnya, "aku bersyukur memilikimu", ucap Becky.

Entah kenapa ucapan Becky itu membuat hati Freen terasa menghangat, "Habiskan dulu makananmu", ucap Freen malu-malu, Becky hanya mengangguk, dia terlihat seperti anak kecil saja.

Beberapa menit kemudian Becky sudah masuk ke dalam kamar mandi, tiba-tiba saja listrik di penginapan padam disusul suara petir yang terdengar sangat kuat, Becky refleks berteriak dia sangat takut kegelapan, Freen yang mendengar teriakan Becky langsung berjalan meraba ke arah kamar mandi.

"Becky?", Freen langsung membuka pintu kamar mandi, sangat gelap bahkan dia tidak bisa melihat Becky, "Aku disini Freen", jawab Becky. Freen mendekati sumber suara, tangannya terus meraba hingga dia menyentuh tubuh Becky yang basah, "kemarilah", Freen menarik pelan Becky ke arahnya, Becky langsung memeluk tubuh Freen, "Aku takut gelap", ucapnya, "Sssttt...aku disini", jawab Freen.

Kamar itu sangat gelap, sesekali cahaya kilat masuk ke dalam kamar, sepertinya petir tadi yang menyebabkan listrik padam. Freen meraba ke arah tempat tidur, dia menemukan selimut disitu dan memakaikannya kepada Becky, "Pakai ini saja yah, ini terlalu gelap untuk berganti pakaian", ucap Freen lembut, kemudian menuntun Becky naik ke tempat tidur. Freen enggan mendekati Becky, karena dia tahu wanita itu tidak memakai pakaian sama sekali, hingga dia tidur memunggungi Becky, namun sedetik kemudian Freen merasakan ada tangan yang memeluknya dari belakang, "jangan membelakangiku", ucap Becky. pelahan Freen berbalik,  "Kau kedinginan?", tanya Freen saat merasakan tangan Becky menyentuh pipinya.

"Hmmm", Becky hanya berdehem

Freen kemudian menarik wanita itu masuk kedalam pelukannya, Becky refleks menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Freen, "Apa ini sudah membuatmu hangat?", tanya Freen

"Tidak, aku membutuhkan lebih dari ini".

Miss BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang