Part 24 : Obsession

4.3K 388 12
                                    

Hubungan antara Freen dan Becky semakin membaik, sejak mereka menghabiskan malam bersama kembali, Freen memutuskan untuk mencoba membuka hatinya lagi untuk Becky, Apa mereka sudah jadian? jawabannya tidak, mereka belum jadian. Becky meminta kesempatan kedua kepada Freen dan Freen meminta waktu untuk bisa kembali percaya dan cinta kepada Becky. Tapi kembali lagi dengan syarat yang sama, Freen harus membiarkan Becky melakukan apa pun yang dia suka kepada Freen, tujuannya cuma satu agar Freen bisa terbiasa kembali dengan Becky.

Saat ini Freen dan Becky sedang berada di apartemen milik Freen, asal kalian tahu wanita itu memutuskan untuk tinggal di apartemen Freen.

"Apa harus tinggal bersama? aku rasa ini berlebihan", ucap Freen.

"Tidak sayang, ini wajar dengan begini kita berdua dapat lebih dekat satu sama lain, aku akan mengatur bajuku di lemari dulu", ucap Becky sambil menarik kopernya ke dalam kamar Freen, melihat hal itu Freen menahan Becky.

"Kau mau kemana?, ini kamarku", ucap Freen

Becky menatap wanita itu, "Memangnya kenapa kalau ini kamarmu, mulai sekarang semua milikmu adalah milikku dan yang menjadi milikku juga akan menjadi milikmu", jawabnya.

"Siapa yang bilang begitu?".

"Aku, aku yang bilang, kenapa? tidak boleh?",

Freen seperti kehilangan nyalinya saat di tatap Becky seperti itu, "Ekhmmm...tidak, aku cuma bertanya saja", ucap Freen.

Becky lalu menarik kembali kopernya, "kirain kenapa", lalu dia berjalan menuju kamar Freen.

Di hari pertama Becky tinggal bersama Freen suasana apartemen itu berubah total, Freen sangat kaget saat dia bangun kamarnya dipenuhi boneka beruang dan kelinci, di dalam lemarinya berjejeran baju yang di dominasi warna pink, sabun mandi ya yang beraroma maskulin diganti dengan sabun mandi beraroma bunga dan sabun bayi, saat dia keluar kamar gorden, sofa, bahkan celemek di dapur semua berwarna pink. Freen terduduk, sejak kapan Becky merenovasi apartemennya ini.

"Pagi daddy sudah bangun", ucap Becky

Freen mencoba mencerna perkataan Becky barusan, daddy? siapa yang dia panggil daddy, perasaan disini tidak ada laki-laki, "Siapa yang kau panggil daddy?", tanya Freen.

"Kau, lalu siapa lagi", ucap Becky santai,

"Oh....apaaa? aku? apa kau sudah gila, aku ini perempuan kenapa kau memanggilku daddy?", Freen melongo dengan ucapan Becky.

Becky mendekati Freen yang sedang duduk di kursi makan, "disini hanya kita berdua, kita akan menjadi pasangan, nah aku jadi mommy dan kamu jadi daddy, masak iya kita berdua dapat panggilan yang sama", ucap Becky manja.

Freen mencoba menangkan dirinya, ini masih pagi tapi dia merasa kolestrolnya sudah naik, "siapa yang mengusulkan mu untuk memberi panggilan ini haa?", tanya Freen dengan tenang, "Kau tahu panggilan itu hanya berlaku bagi pasangan yang sudah punya anak",

"Aku yang berinisiatif, anggaplah kita sedang latihan sebelum kita punya anak", Becky berbicara dengan penuh harap.

Freen semakin tertekan, dia lalu beranjak pergi ke kamar, bercerita lama dengan Becky akan membuatnya gila.

Skip....

Freen sedang berada di kantornya, lima menit lagi dia akan menghadiri sebuah iven di MBK.

"Kau sudah siap?", tanya Frend

Freen mengangguk, "ayo pergi".

Saat ini Freen dan sekertarisnya sudah berada di lokasi acara, ada banyak sekali wartawan dan fans artis yang hadir di acara itu. Freen selalu tampil memukau, dia memakai tangtop hitam yang dipadukan dengan jas dan celana berwarna senada, wanita itu terlihat sangat seksi apa lagi bagian perut yang sedikit terekspose. Freen duduk di deretan para tamu kehormatan lainnya.

Acara sudah dimulai, tampak beberapa artis yang hadir sebagai bintang tamu di wawancarai secara ekslusif di acara itu. Freen berusaha tetap tenang, di atas sana Becky sedang menatapnya, bahkan sesekali dia mengedipkan mata pada Freen, hingga Freen memelototinya agar tidak melakukan hal itu.

"Freen?", seseorang memanggil Freen.

"Nita?", ucap Freen, wanita itu lalu berdiri dan bercipika-cipiki dengan wanita yang bernama Nita tersebut.

Keduanya duduk bersebelahan sambil berbicara dan tersenyum bersama, Freen bahkan sudah melupakan Becky yang berada di atas panggung. dia lupa seseorang sudah seperti gunung api yang siap meletus.

"P'pop aku akan pulang sendiri", ucap Becky kepada asistennya, saat ini acara sudah selesai.

"Tidak boleh, kau ini kenapa? di luar sana ada banyak fans, kalau kamu diculik sama mereka bagaimana?"

"Tidak akan, sudah aku pergi dulu", ucap Becky sambil memakai kacamata, masker dan topinya. Wanita itu bergegas keluar melalui pintu darurat menuju ke parkiran Mall tanpa diketahui siapa pun.

Becky mencari keberadaan Freen tapi dia tidak menemukannya, "apa dia sudah pulang?", Becky kemudian bergegas naik ke mobil dan pergi menyusul Freen ke kantor.

Setibanya di GMM, seperti biasa Becky langsung menuju ke ruangan Freen. para karyawan disitu sudah terbiasa dengan hal itu, jangan berani menyebarkan gosip karena jika ketahuan Freen akan langsung memecat mereka.

Ceklek...

Becky langsung membuka pintu ruangan tersebut, Freen yang baru mau memulai pekerjaannya kaget melihat Becky yang langsung masuk ke dalam ruangannya.

"Lain kali ketuk pintu dulu Beck, kau selalu mengagetkanku", ucap Freen

Becky membuka masker, kacamata dan topinya, "siapa wanita tadi?", tanyanya

Freen menatap heran, "siapa? aku tidak mengerti apa maksudmu",

"Wanita yang kau cium dan peluk tadi waktu di acara, siapa dia?", Becky mulai terlihat kesal.

"Itu Nita temanku",

"Teman? kemarin yang namanya Jenni teman mu juga, ada berapa banyak lagi teman wanitamu yang tidak aku ketahui?", suara Becky sudah mulai meninggi.

Freen menutup leptopnya, "kau ini kenapa? tiba-tiba datang dan marah-marah tidak jelas begini, lagian kenapa juga p'pop membiarkanmu bepergian sendiri? Agensimu sangat tidak bertanggung jawab", ucap Freen.

"Kalau begitu tarik aku masuk ke agensi ini, agar aku tidak bepergian sendiri seperti ini lagi".

Freen menggeleng, "tidak, aku tidak akan melakukannya, sebaiknya kau pulang duluan aku banyak pekerjaan". Freen kembali fokus pada pekerjaannya.

Tiba-tiba Becky menangis, "Daddy tidak sayang lagi sama mommy", ucapnya dalam tangis.

Wajah Freen melongo, apa dia tidak salah dengar, "Jangan menyebut panggilan itu disini Beck, nanti ada yang dengar", ucap Freen.

"Mommy tidak perduli, biar saja mereka mendengarnya supaya mereka tahu daddy cuma milik mommy",

Seseorang adakah yang bisa membawa Freen menghilang dari hadapan Becky sekarang, sepertinya Freen sudah mau pingsan. "aku mohon jangan meyebut panggilan itu disini", Freen sudah memohon kepada Becky.

Becky menghapus air matanya, "tapi janji dulu, kau tidak akan dekat dengan perempuan manapun selain Frend, jika kau melakukan itu aku akan memanggilmu daddy di depan orang banyak", ucap Becky dengan nada ancaman.

"Mana bisa begitu, kau tahu aku punya banyak rekanan wanita Beck", Freen sudah frustasi

Becky menatap Freen dengan mata puppynya, Freen tidak tahan melihat mata puppy itu. "baiklah,  bagaimana kalau perjanjiannya kita ganti, aku akan tetap menjalin komunikasi dengan rekan-rekan wanitaku tapi tidak ada pelukan atau apa pun itu plus aku akan kasih tau ke kamu siapa mereka, bagaiman?", Freen mencoba membuat komitmen.

Akhirnya Becky setuju, pokoknya setiap wanita yang dekat dengan Freen harus diberitahukan dulu kepada Becky, itu lebih baik dari pada Becky menyebut mommy dan daddy di depan umum.

Perlahan Becky menuju pintu dan menguncinya dari dalam, Freen menatap heran "kenapa dikunci?", Becky kemudian berdiri di hadapan Freen dan menggeser leptop Freen kesamping, lalu ia duduk di meja kerja Freen, "aku ingin mencobanya disini, di atas meja kerjamu", ucap Becky lalu mencium rakus bibir Freen.

Guys...Rebecca update habis ini yah😘

Miss BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang