Part 5 : Care

4.1K 399 3
                                    

Flash back on...

"Katakan dimana letak ketidak sopanan saya Nona Becky?", tanya Freen, Becky hanya diam tapi tatapan marahnya terlihat sangat jelas dimata wanita itu.

"Sejujurnya saya tidak suka mengurusi urusan orang lain, tapi bersama anda jelas berbeda karena saya bekerja dan dibayar memang untuk menjaga anda, satu kesalahan saja bisa berakibat fatal bagi saya, oleh sebab itu memastikan anda baik-baik saja itu harus saya lakukan.", Freen memberi jeda, "saya minta maaf jika bersikap seperti itu kepada kekasih anda malam ini, tapi saya akan tetap melakukan hal yang sama seandainya hal seperti ini terjadi lagi", ucapan Freen membuat Becky terdiam seribu bahasa, tanpa Becky sadari dia setuju dengan Freen walau awalnya dia sempat marah-marah.

Becky kembali masuk ke mobil, kali ini dia kalah telak dari pengawalnya itu.

Flash back off...

Hujan masih terus mengguyur kota Bangkok, sementara itu di dalam mobil depan restoran.

"Freen",

"Ya"

"Luka ini harus segera di obati agar tidak infeksi", Becky menatap Freen khawatir.

Freen langsung menarik tangannya, dia berusaha memalingkan wajahnya yang mungkin sudah merah seperti tomat, "Aku tidak apa-apa", jawabnya. sial denyutan jantung Freen sangat cepat di tambah dinginnya AC dalam mobil membuat dia seperti orang yang terkena pneonomia.

"Apa kau bisa membawa mobil?", tanya Becky, dia benar-benar khwatir dengan Freen. Wanita itu hanya mengangguki pertanyaan Becky kemudian menjalankan mobil dengan perlahan.

Paginya, Freen merasa tidak enak badan, seluruh tubuhnya terasa ngilu dan demam, efek kehujanan dan masuk angin membuat dia merasa tidak fit hari ini. "Sebaiknya kau izin tidak bekerja dulu", ucap seorang wanita yang barusan masuk ke dalam kamar kost milik Freen. wanita itu Nam teman sekost dengan Freen, dia selalu merawat Freen dengan baik seperti adiknya sendiri.

"Aku tidak apa-apa, phi tidak usah khawatir", ucap Freen

Nam menatap Freen kesal, "kau selalu begini, terserah kau saja, ini bubur dan obat untukmu, aku pergi dulu", Nam meletakkan nampan di meja kecil lalu dia pergi meninggalkan Freen. saat ini Freen sedang memakan bubur yang dibuat oleh Nam, meski pun tenggorokannya sakit tapi dia berusaha memakan makanan itu, tiba-tiba hp Freen bergetar, Becky barusan mengiriminya pesan, Freen menghela nafas kuat, "Haa...jadi nyamuk lagi", ucapnya.

Skip...

Saat ini Freen sedang mengemudi dengan Becky dan Nat yang berada di kursi penumpang, tadi pagi Becky mengatakan bahwa Nat mengajaknya pergi ke Villa salah satu temannya, karena Freen adalah pengawal maka dia harus standbay saat Becky bepergian kesana kemari. Sepanjang jalan Becky terus menatap Freen, sepertinya pengawalnya itu sedang sakit. Akhirnya setelah dua jam berkendara mereka sampai juga di Villa milik teman Nat.

"Heii...bawakan barang kami kedalam", ucap Nat pada Freen. Becky yang melihat Nat menyuruh Freen merasa kesal pada Nat, "kau laki-laki, kenapa harus menyuruh Freen", Nat merangkul Becky, "itu tugasnya, bukankah dia pengawalmu?", Nat lalu merangkul Becky masuk ke dalam Villa, sementara Becky merasa sangat tidak enakkan melihat Freen membawa semua barangnya dan Nat.

Suara musik berdentum kencang, Nat dan teman-temannya sedang asik dengan kesibukan mereka masing-masing, ada pun para wanita termasuk Becky sedang menyiapkan hidangan untuk makan malam. Becky terus menatap Freen yang duduk menyendiri di sofa dekat kolam, Freen kelihatan sangat kelelahan, Becky hendak berjalan mendekati Freen. "Hei...pengawal!", langkah kaki Becky terhenti saat dia melihat Nat dan kedua temannya mengahampiri Freen.

"Kami membutuhkan bantuanmu, bisakah kau pergi ke alamat ini dan belikan kami minuman?, aku lupa membelinya tadi", ucap Nat

Melihat hal itu Becky langsung mendekati mereka, "tidak, Freen tidak boleh pergi, ini sudah hampir malam Nat", ucap Becky.

"Tidak apa-apa sayang, lagi pula tempatnya tidak jauh, apa kau lupa seorang bodyguard memiliki ilmu bela diri? benarkan Freen?", tanya Nat, Freen hanya menatap pria itu dan mengangguk, jujur saja saat ini dia merasa sangat pusing.

"Aku akan ikut denganmu", ucap Becky, namun Freen menggeleng, "Aku tidak akan lama, kau disini saja", lalu wanita itu beranjak pergi ke alamat yang diberikan oleh Nat.

Waktu sudah menunjukan pukul 21.00, mereka sudah selesai makan, tapi Becky tidak berselera karena sejak tadi Freen belum juga kembali. dia sangat khawatir jika terjadi sesuatu kepada wanita itu. Becky mencoba menghubungi nomor Freen tapi tidak juga tersambung, perasaannya semakin tidak karuan.

"Kau sedang apa disini?", Becky berbalik melihat ke sumber suara, itu adalah Milk pacar dari salah satu teman Nat.

"Aku sedang menunggu Freen", ucapnya

"Freen?", Milk nampak berpikir, "Ah...pengawalmu itu yah?", tanyanya dan di jawab anggukan oleh Becky.

"Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan ini, bahkan aku memarahi pacarku karena bersekongkol dengan Nat, mereka mengerjai Freen",

"Apa maksudmu?", tanya Becky heran

"Sebenarnya mereka tidak membutuhkan minuman, Nat ingin mengirim pengawalmu itu pergi jauh dari sini, alamat yang mereka berikan pada Freen sangat jauh dari tempat ini Beck".

Mendengar perkataan Milk, Becky sangat marah dan berjalan masuk ke Villa menghampiri Nat yang sedang bermain game bersama teman-temannya.

Plaaakkkk....

Semua orang kaget, Nat memegang pipinya yang di tampar oleh Becky, "Kau kenapa sayang?", tanya Nat keheranan dengan perlakuan Becky barusan.

"Kemana kau menyuruh Freen pergi haa? jika terjadi sesuatu padanya, aku pastikan hubungan ini berakhir dan kau akan menerima akibatnya", ucap Becky marah, wanita itu lalu beranjak pergi berlari keluar Villa, untung saja ada taksi yang kebetulan lewat, jujur saja dia tidak tahu kemana harus mencari Freen sekarang, Becky terus menangis di dalam mobil, pikiran dan hatinya tidak tenang, bagaimana kalau terjadi sesuatu pada Freen.

"Nona, anda mau kemana", tanya sopir taxi

"Tidak tahu, jalan saja pak".

Miss BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang