Part 28 : I'm Sorry But I Hate You

3.7K 389 24
                                    

Freen sedang berdiri di balkon apartemen Frend, dia tidak pulang ke apartemennya malam ini, wanita itu sudah tidak menangis lagi, tapi tatapan matanya mengisyaratkan luka yang begitu dalam.

"Tolong jangan beritahukan ini pada Nick", ucap Freen.

Frend menatap wanita itu, "kau tahu Nick selalu update tentang dirimu, aku tidak janji",

Freen menarik nafasnya, "Biarkan dia tahu sendiri, tapi jangan beritahukan padanya, aku tidak ingin semua masalah menjadi lebih sulit",

Frend tidak menjawab perkataan Freen, sejujurnya dia begitu sakit hati pada Becky, wanita itu benar-benar tidak punya perasaan, "Jika Nick tidak boleh tahu tentang ini, maka biarkan aku yang memberinya pelajaran", ucap Frend dalam hati.

Saat ini Becky dan Non sedang di dalam mobil, mereka baru tiba di apartemen Becky, wanita itu terus saja menangis, dia sudah menceritakan semuanya kepada Non tentang apa yang terjadi dan siapa Freen. Pria itu merasa bersalah pada Freen, jika bukan karena Freen mungkin saat ini dia tidak akan membintangi Film itu.

"Mungkin semuanya belum terlambat Beck", ucap Non.

Becky menggeleng, "kali ini tidak lagi Non", ucapnya dalam tangis. "Freen dia akan sangat membenciku sekarang, aku sudah menghancurkan kepercayaannya", tambahnya. Becky kemudian keluar mobil dan berjalan menuju apartemennya, dia bahkan tidak berpamitan pada Non.

Skip...

Satu bulan sudah berlalu, Freen menjalani aktivitasnya seperti biasa, namun kali ini dia bekerja lebih lama dari biasanya, tak bisa di pungkiri rasa sakit itu masih terasa sampai sekarang. Dia sudah tidak berkomunikasi lagi dengan Becky, bahkan dia tidak pernah menonton video clip Peck Palit yang sudah dirilis beberapa hari yang lalu.

Hari ini akan ada konfrensi pers tentang Film Becky yang akan tayang, acara itu akan di adakan di MBk, semua sudah siap sejam lagi acaranya akan dimulai. Tapi ada yang aneh, wartawan dari beberapa media yang diundang untuk meliput acara itu belum ada yang datang, Saint dan Heng yang merupakan CEO dari masing-masing agensi merasa heran dengan hal tersebut. Tidak berapa lama, p'Beer yang merupakan sekertaris Saint datang menghapiri pria itu dengan wajah paniknya.

"Semua media yang kita undang membatalkan peliputan acara ini bos", ucap Beer, dia berhenti sejenak, "semua sponsor yang mendukung film ini juga menarik diri", tambahnya.

Saint kaget bukan main, "apa maksudmu?, candaanmu tidak lucu p'beer",

Wanita itu menggeleng, "saya serius bos, lihatlah ini sudah hampir jam tiga dan mereka belum juga datang",

Sore itu Saint dan Heng benar-benar syok berat, Film yang harusnya akan tayang bulan depan ternyata sudah diboikot duluan, bahkan penayangannya pun sudah tidak mendapat izin lagi. Tidak ada yang tahu apa yang terjadi, tapi Becky merasa bahwa ini ada hubungannya dengan Freen.

Kabar tentang pemboikotan itu sampai di telinga Freen, dia kemudian meminta sekertarisnya datang ke ruangan. "apa ini ulahmu?", tanya Freen.

Frend menatap heran ke arah bosnya, "apa maksudmu?", tanyanya.

"Kau memboikot Film Becky?",

Frend menatap santai ke arah Freen, "aku hanya memberinya sedikit pelajaran".

"Seharusnya kau tidak melakukan itu, biarkan saja dia",

Frend tertawa keras, "inilah sisi lemahmu Freen, aku tidak heran Becky bisa menyakitimu sampai dua kali karena kau terlalu baik, apa kau pikir jika Nick tahu tentang ini dia hanya akan memboikot film Becky?, aku yakin dia bahkan akan melakukan sesuatu yang lebih parah dari ini, jangan lupa Nick sangat membenci Becky, so....untuk menggantikan Nick aku melakukannya", ucap Frend.

Freen hanya terdiam, kali ini dia tidak bisa berbuat apa-apa. "aku tidak selemah yang kau bayangkan Frend", ucap Freen.

"Buktikan, aku ingin melihat sampai dimana kehebatanmu", ucap Frend lalu dia pergi meninggalkan Freen.

Apartemen...

Becky terduduk menangis di tepi tempat tidurnya, semua barang-barang di kamarnya sudah berhamburan di lantai. wanita itu terus merutuki dirinya sendiri atas kebodohan yang dia lakukan, "kau bodoh, kau bodoh Becky", ucapnya sambil menangis. Dia merasakan separuh dari dirinya telah hilang, mungkin dia baru menyadari betapa berharganya Freen bagi hidupnya, tapi semua sudah terlambat dan wanita itu terus menyesali perbuatannya.

Keesokan harinya, Freen baru saja menyelesaikan rapat, dia dan Frend berjalan masuk ke dalam ruangannya, namun saat pintu dibuka dia kaget melihat Becky sudah ada di dalam.

"kenapa kau disini?, sepertinya peringatanku tidak berpengaruh padamu yah", ucap Frend sinis.

Freen dengan acuh melangkah melewati Becky, "suru wanita ini keluar", ucapnya.

Becky langsung melangkah mendekati Freen, "Tolong maafkan aku, aku benar-benar menyesal dengan semua yang aku lakukan padamu selama ini", Becky sudah menangis.

"Ayo keluar, kami sedang sibuk", ucap Frend sambil menarik Becky keluar. Becky bertahan tidak mau keluar, dia sudah duduk bersujud di depan Freen tapi Freen tetap fokus pada leptopnya.

"Aku mohon maafkan aku, aku akan melakukan apa pun asal kau mau memaafkanku, please?", iba Becky.

Freen mengalihkan pandangannya ke Becky, "aku tidak membutuhkan apa pun darimu, keluar dari ruanganku sekarang", ucapnya.

Becky berjalan ke arah Freen, dia memeluk kaki wanita itu, "aku mohon Freen, aku mohon", Becky terus menangis.

"Frend bisa tinggalkan kami sebentar", ucap Freen pada sekertarisnya.

Frend menatap tajam ke arah Freen, "Kau yakin?",

Freen mengangguk, "Sure". ucapnya

Akhirnya Frend meninggalkan Freen dan Becky di dalam ruangan. Becky masih terus menangis di hadapan Freen.

"Apa kau benar-benar akan melakukan apa pun?", tanya Freen pada Becky.

Becky dengan cepat mengangguk, "apa pun". ucapnya.

"Kalau begitu buka semua bajumu", ucap Freen.

Becky kaget dengan permintaan Freen, dia tidak pernah meminta ini pada Becky, "apa maksudmu?",

"Aku ingin kau membuka semua bajumu, jika kau keberatan silahkan keluar", ucap Freen tegas.

Becky akhirnya menuruti permintaan Freen, perlahan dia mulai menanggalkan semua pakaiannya, hingga menyisahkan bra dan cd berwana putih, Becky menunduk saat Freen menatap dirinya. "semuanya", ucap Freen lagi.

Becky melirik Freen, "Freen? ini?," Becky merasa malu menanggalkan dalamnya, tapi melihat Freen akhirnya dia melepaskan dalaman itu, saat ini dia polos di depan Freen.

Freen menatap becky dari atas hingga ke bawah, dia menyunggingkan senyuman di bibirnya, "Aku tidak serius dengan permintaanku, aku bahkan berharap kau akan menolak permintaan konyolku ini, tapi melihatmu melakukannya aku semakin yakin kau bisa melakukan apa pun demi mencapai tujuanmu", Freen kemudian mundur selangkah dari Becky, "Hari ini kau menelanjangi dirimu demi sebuah kata maaf dariku, besok apa lagi yang akan kau lakukan?, Maafkan aku Becky tapi aku sudah membencimu, bahkan saat ini aku sudah tidak merasakan apa-apa lagi saat melihat dirimu", Freen lalu berjalan menuju kursinya dan kembali fokus pada pekerjaannya, "silahkan pakai bajumu dan keluar dari ruanganku sekarang juga". ucap Freen

Miss BodyguardTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang