2. Opor Ayam

160 21 4
                                    

Selepas menyerahkan uang kuliah Aya, Arun segera pergi ke pasar. Setelah menikah, ini adalah kali pertama dia ke pasar. Telur yang selalu dia masak biasanya hanya di beli di minimarket terdekat.

Setelah memilih-milih sayur, ikan segar, ayam permintaan Tuan Kalla, buah-buahan dan bumbu-bumbu dapur, Arun segera pulang. Uangnya bersisa tujuh belas ribu. Sejujurnya, dia tak pandai memasak. Mentok masak telor dan mie instan. Tapi, karena paksaan seorang Kalla, dia harus memasak menu yang tak pernah dia masak sebelumnya.

Tenang. Dia bisa membuka aplikasi di ponselnya untuk melihat cara memasak daging ayam yang enak.

Sesampainya di rumah, dengan belanjaan yang super banyak, dia segera mengirimi laki-laki itu pesan.

Arunika

Woi, konci rumah di mana elah?

Suami bangsat

Udh belanja blom?

udh

di bawah keset kaki

Kampungan bgt

Kampungan begini,
Saya suami kamu loh

Dih najis

Dengan ogah-ogahan, Arun mengambil kunci dari bawah keset kaki. Ini sudah jam sebelas siang. Kalla memang selalu bekerja setiap jam sepuluh pagi.

Kalau di ingat-ingat, Arun dan Kalla tak pernah akur sejak dulu. Ada aja yang di permasalahkan. Eh, malah ujung-ujungnya nikah.

"Saya Sandyakalla. Panggil Kalla aja."

Dengan malas-malasan, Arun membalas uluran tangan itu. "Gue, Rindu. Tapi karena gue nggak suka nama itu, panggil nama sambungnya aja. Arunika."

"Rindu? Nama kamu Rindu?"

"Iyaa. Kenapaa? Nggak seneng? Gue juga."

Itu pertama kali mereka bertemu. Setelah itu, keduanya tak pernah lagi bertemu karena sama-sama sibuk dengan kegiatan masing-masing, atau memang karena tak punya niat untuk bersemuka. Beberapa hari setelah itu, Ibu Arunika meninggal dunia karena kecelakaan sepulang dari pasar.

Sebelum peristiwa itu, Ibu Arunika pernah mengatakan, "Kalla. Kamu mau kan nikah sama anak Tante? Dia emang bandel. Tapi kamu mungkin bisa tuntun dia jadi anak baik."

Yaa, Kalla menepati permintaan Ibu Arunika atau yang sering di sapa Bu Ajeng. Dulu, Kalla bisa bertemu dengan almarhumah saat Kalla kecelakaan. Bu Ajeng yang menolongnya, karena tak ada yang berani menolong korban tabrak lari yang keadaannya parah. Takut jadi saksi mata oleh polisi.

Saat itu, keadaan Kalla cukup parah. Kepalanya bocor. Kalla merasa jika dia harus balas budi. Apalagi Kalla sudah yatim piatu. Kalla sudah menganggap Bu Ajeng sebagai ibunya juga. Fyi, dia bisa kuliah sampai S2 berkat Abangnya yang merupakan seorang Dokter.

Itu lika-liku bagaimana mereka bisa bertemu dan menikah. Kalla mengajak Abangnya untuk menemaninya melamar anak orang di rumahnya.

Saat itu, Arunika yang baru pulang bekerja menatap Kalla dengan tatapan kebingungan.

"Lo gila? Lo ngapain lamar gue anjir! Bahkan gue nggak kenal sama lo!"

ArunKalla The Best SkenarioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang