Mencerna kata, melihat fakta bahwa semua tidak sama seperti mimpi ku tadi malam. Memaksa untuk tetap duduk tenang tapi pikiran terus berperang. Melanjutkan langkah seakan pergi jauh melintas bentang, namun nyatanya perasaan dan pikiran terjerat dalam lautan yang begitu dalam.
Aku sempat melihat sinar rembulan, seakan melihat lambaian tangan yang akan menyambut ku penuh hangat, namun seketika sebuah pedang menghunus untuk mengajak ku berperang. Lihat, bahkan sebuah rintangan baru sudah memberiku pemberitahuan, bagaimana dengan langkah lama yang ku tinggalkan secara perlahan.
Tuan, bisa kah aku menyandang sebuah tenang tanpa perlu berjalan di atas butiran kaca yang seakan menusuk hingga perasaan paling dalam?
[Blue and Grey]
-claudbia
KAMU SEDANG MEMBACA
Blue and Grey
RandomSecond place til i go to heaven__ "Lembar selanjutnya apalagi nona?" "Jelas semua yang belum saya arsirkan dalam setiap bait yang ku tulis tuan" "Perihal apa lagi kali ini nona?" "Sepertinya aku harus berbalik arah, atau ku bunuh saja sekalian tua...